Bagian 9 : Arkan diary's Bagian 2

4K 189 6
                                    

Hari itu elmo datang ke rumahku. Elmo berterima kasih karna aku dengan sengaja sudah mempertemukan wia denganya. Setelah menghindari wia ternyata elmo jadi tak punya keberanian untuk menemui wanita itu lagi. Aku tak tau kenapa aku jadi tidak suka melihat kedekatan mereka. Apalagi wia berkata kalau dia akan belajar kencan dari seseorang, dan aku yakin orang itu pastilah elmodika. Tapi bagaimanapun aku sudah memperingatkan wia untuk tidak melakukanya.

Ternyata wia sama sekali tak mempedulikan peringatanku, hari masih cukup siang saat dia pamit untuk pulang lebih awal, sebelum aku bertanya dia juga sudah menjelaskan kalau akan mempelajari kencan dengan seseorang. Dan aku sama sekali tak terkejut saat dia mengatakan akan pergi bersama elmo. Saat kutanya apakah dia akan memanfaatkan elmo, dia malah berkata kalau elmo menyukai hal2 seperti itu jadi dia menganggap hal itu tidak akan merugikan siapapun.

Aku hanya cukup terkejut saat wia bilang dia akan meminta elmo jadi pacar seharinya. Lalu mengapa dia tak langsung saja memintaku untuk kencan denganya tanpa harus ada embel2 belajar dulu dari elmo? Dia pasti cuma cari alasan untuk terus bersama elmo, aku yakin dia pasti menyukai elmodika. Dan saat kutanya untuk memastikan dugaanku, wajahnya langsung memerah walaupun dia segera pergi untuk menyembunyikan wajahnya yang tersipu itu dariku. Bagaimana mungkin orang tuaku memintaku menikahi wanita yang menyukai lelaki lain, tapi bagaimanapun aku dan wia sama saja. Dalam hatiku juga masih ada wanita itu.
***

Hari itu aku berkeliling mall untuk mengamati respon pembeli terhadap beberapa produk yang baru saja kami datangkan. Aku terkejut saat mendengar suara elmo memanggiku, lebih terkejut lagi saat melihat wia yang sedang menggandeng lengan elmo. Jadi kemarin waktu dia bilang ada urusan keluarga itu apakah kencan dengan elmo? Aku yakin mereka pasti sedang kencan karna kulihat pakaian yang wia kenakan. Wah dia sengaja membohongiku, kesal juga sih karna aku sudah meluangkan waktu untuk mengerjakan pekerjaan orang yang sedang enak2an kencan. Makanya aku sengaja menyindir wia waktu elmo menanyakan apa yang kulakukan di mall. Kulihat wia langsung tertunduk, dia pasti merasa bersalah.

Yang lebih membuatku kesal adalah saat dia sengaja mencubit lengan elmo yang ingin mengajakku makan bersama, ternyata dia tidak mau kehadiranku mengganggunya. Lihat saja nanti. Aku segera meninggalkan mereka dan mengirim chat WA ke wia. Aku juga mengancam akan membatalkan rencana kencan yang sudah kusetujui waktu itu. Tak lama setelah WA kukirim, wia terus2an membalas WA ku dan mengajak ke kantor bersama, aku sengaja membuatnya kesal dengan tak membalas WAnya. Menarik juga melihat dia kesal dari kejauhan, siapa juga yang menyuruhnya berbohong dan meninggalkan pekerjaan hanya demi kencan sehari.

Saat kulihat dia yang sepertinya akan segera keluar dari mall, aku langsung menghampirinya. Wia benar2 cantik saat tidak mengenakan pakaian kerja, tapi mana mungkin aku akan memujinya. Saat dia bilang ingin kekantor bersamaku dan menyusun laporan dari hasil analisaku aku langsung menolaknya dengan alasan tak ingin membuat pegawai lainnya salah berpikir tentang kami, padahal sebenarnya aku ingin menghabiskan waktu diluar lebih banyak bersamanya. Jadi kukatakan padanya kami akan kekantor saat pegawai lainnya sudah pulang, wia setuju dan kemudian kuajak dia makan. Entahlah, rasanya begitu bahagia bisa mencuri wia dari elmo, padahal kami kan tidak sedang bertanding. Aku merasa sedikit kekanak-kanakan

Selesai makan wia malah memintaku kembali ke mall untuk melakukan pengamatan sendiri, aku menyetujuinya karna wia ingin bertanggung jawab atas pekerjaan yang sudah dia telantarkan. Kulihat dia begitu kesulitan mengiringiku makanya kubiarkan saja saat dia menggandeng lenganku agar aku bisa mengimbangi jalannya. Jujur aku sedikit senang saat dia melakukan itu. Bahkan saat sampai di parkiranpun dia terus menggandeng lenganku, dia baru sadar saat aku dengan sengaja menatapnya tajam.

Wia tertidur, aku membiarkanya saja, tapi astaga aku kan tak tau dimana rumahnya. Beberapa kali kuhubungi ponsel elmo, tapi sama sekali tak ada jawaban. Gara2 terjebak macet hari semakin beranjak malam, tak ada pilihan aku harus membangunkanya. Tapi saat kubangunkan, wia malah marah2 dan memukul tanganku yang sedang mengoncang-goncangkan bahunya, dia juga berteriak kesal saat kusuruh bangun. Ajaibnya walaupun dia seperti itu, dia masih tidak bangun sama sekali. Baiklah akan kuperiksa tasnya, siapa tau ada alamat di kartu namanya, tapi jika aku mengantarnya malam2 begini dan dia dalam keadaan tidur, bagaimana jika orang tuanya salah paham? Astaga aku tak mau itu terjadi, bisa2 kami semakin cepat dinikahkan karna dikira sudah lebih akrab. Tidak, lebih baik aku membawanya pulang.

Give Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang