Part 2.1

55 2 0
                                    

Di Atap Sekolah, Sore Hari.

"HONOKA, KAMU TERLAMBAT LAGI!!"

Lagi-lagi Umi memarahi Honoka yang datang terlambat latihan seperti biasanya. Pada waktu itu jam 3 sore, bersama dengan sinar matahari senja yang menyinari atap sekolah tempat ketujuh member µ's lainnya sedang berlatih. Gadis berambut biru gelap panjang itu sedang melaksanakan tugas hariannya untuk menyalak keras memperingatkan sahabat masa kecilnya tersebut. Namun, kali ini ada yang berbeda, Honoka tidak datang terlambat seorang diri saja melainkan ditemani oleh Kotori juga yang sedang menggandeng tangan kiri disampingnya.

"Mou, Umi-chan... kamu jangan teriak-teriak gitu dong! Kamu kan tahu kegiatanku sebagai ketua OSIS benar-benar berat akhir-akhir ini! Yah, kan Kotori?" Rengek Honoka manja kepada Kotori yang berada di sebelahnya.

"Ehhh? .... Uhmm ... Tehehe ..." Kotori menjadi salah tingkah sendiri membalas tanda bantuan Honoka yang diberikan tiba-tiba. Dengan mata memelas iba, Kotori lalu mengarahkan padangannya kepada Umi yang masih berkacak pinggang. "Umi-chan, kami minta maaf. Untuk sekali ini..i saja! Janji deh buat kedepannya Honoka tidak akan terlambat lagi, aku sendiri yang akan menjadi jaminannya. Jadi, tolong maafkan kami yah?!" badannya maju condong kedepan dengan tangan terlipat seperti sedang berdoa kepada orang suci.

"Onegai!" Kotori tanpa tendeng aling-aing segera melepaskan mantra pamungkasnnya untuk membantu Honoka meminta maaf kepada Umi sambil mengedipkan mata legendarisnya. Bagaikan terkena "Tsukuyomi", Umi benar-benar di buat tidak berdaya melawan jurus "wink" legendaris dari "mantan" Maid legendaris dari Akihabara itu, jurus terlarang yang sudah memakan korban jutaan wota di luar sana. Bahkan bagi Umi sendiri, dia bisa merasa sedang mendengar bunyi "kyuuun~~!" yang menghujam jantungnya. Jurus yang terlalu efektif untuk melawan orang-orang polos yang masih perawan dengan kisah cinta. Gombal? Kalau kalian tidak percaya kenapa tidak tanyakan saja kepada Honoka?!

"Kotori?!!.... K-Kamu jangan memanjakan dia terus, dong!!" sanggah Umi bersuara pelan sambil menutup matanya dengan celah-celah tangannya. Dia benar-benar tidak kuat melawan pesona keindahan wajah Kotori yang menyala bersinar melalui kedua manik coklat mudanya.

"Lagipula, bukannnya seharusnya sisa pekerjaan OSIS kalian itu lebih mudah untuk diselesaikan?! Aku sedari tadi siang sudah capek-capek mengerjakan separuh pekerjaan OSIS-mu yang menumpuk itu tahu! Kamu itu terlalu banyak alasan, Honoka...!!! seandainya kamu mau menyicil mengerjakan itu sedari minggu lalu tentu tidak perlu menyusahkan kita berdua!" Tampaknya Umi telah terlepas dari hisatsu Kotori dan kembali ke tugas awalnya untuk memarahi Honoka habis-habisan.

"Itu.... hehehe...." Honoka yang kehabisan kata-kata dengan cengengesan menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. "T-Tapi kan, kamu juga tahu sendiri kalau aku juga kesusahan gara-gara jadwal kompetisi Love Live! yang kedua diumumkan baru-baru ini!"

"Alah, alesan lagi! Kalau kamu keberatan dengan kompetisi Love Live! yah udah, gak usah ikutan sekalian! Kan aku juga udah bilang dari awal, kalau..."

"Hush, Umi-chan!" Kotori menyela amarah Umi yang hampir meledak dengan memberikan tanda mata ke arah para senpai kelas 3 yang mulai mencuri-curi pandang ke arah mereka. Umi menoleh ke arah belakang dan menggeleng-gelengkan kepala seolah memberi tanda untuk para pemerhati itu bahwa semuanya baik-baik saja.

"Yah, sudah lah teman-teman ... Umi, aku benar-benar minta maaf sekali lagi. Seperti yang dikatakan oleh Kotori barusan aku janji ini adalah yang terakhir kalinya. Nah kalau begitu, teman-teman ayo kita latihan lagi!! Fight~o Dayo!!" Teriak Honoka ke arah para member µ's lainnya yang baru saja selesai melakukan pemanasan. Honoka tidak lupa menarik tangan Kotori pergi meninggalkan Umi seorang diri di depan pintu atap tersebut .

Only TodayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang