[1] Awal Mula

71 7 9
                                    

   Pernah tidak kalian merasa jenuh dengan rutinitas kalian? Merasa semua terlalu berat dan terlalu terpaksa dilakukan? Mungkin itu yang gua rasain sekarang. Semua yang gua lakuin sekarang rasanya terlalu monoton untuk anak usia remaja. Mungkin karena gua baru memasuki masa pubertas? Entahlah.

Oh ya, kenalin nama gua Eiko Rynn. Gua anak mami-papi gua. Anak sekolahan putih abu-abu yang baru aja masuk ke kawasan pertengahan jalan setapak putih abu-abu.

Pagi ini gua awali hari dengan helaan nafas saat bangun tidur. Terlalu lelah menghadapi kenyataan perihnya sekolah.

Dengan mata yang masih tertutup setengah, gua bangun dan berusaha buat ngumpulin nyawa yang masih setengah sadar. Dengan lunglai gua jalan ke arah almari buku yang berada tepat disamping ranjang. Meneliti jadwal pelajaran yang menjadi monster terbesar sekolah saat mendapatkan jadwal guru killer di dalamnya.

"B.Inggris, Kimia, Sejarah." batin gua meneliti jadwal sambil menyusun tumpukan buku yang akan menjadi monster hari ini.

Beranjak menuju kamar mandi dan bersiap untuk memulai hari yang gua pikir akan menjadi hari yang berat.

••

Seperti bagaimana biasanya proses KBM gua yang mungkin termasuk bagian dari 'anak rajin' hampir selalu datang 30 menit sebelum bel masuk sekolah berbunyi. Suasana pagi yang sepi di sekolah terkadang membangkitkan bulu roma gua yang terlelap seperti ada yang menyapanya.

Sekarang masih jam 6.45 pagi. Dan ini terlalu pagi untuk anak kelas gua yang rata-rata datang 10 menit sebelum bel masuk. Dengan kegabutan yang menyerang, gua mulai ngeluarin earphone yang hampir menemani 1,5 tahun gua di masa putih abu-abu ini.

Lagu 'Two people - Park Jang Hyun' membuka lembaran hari lelah gua yang kesekian kalinya. Ponsel yang ada ditangan gua akhirnya beralih menuju meja kayu yang menjadi tempat favorit kedua gua buat ngerebahin kepala.

Menikmati alunan melody yang mendayu dan sedikit menghasilkan kantuk pagi yang berusaha gua tahan. 10 menit kemudian mungkin menjadi awal kesadaran penuh gua buat jalani hari berat ini. Lagi.

Getaran ponsel yang masih berada diatas meja kayu tadi membuat gua ngalihin pandangan gua kearah notifikasi line yang memaparkan nama sepupu gua disana. Berharap sesuatu yang baik terjadi, gua berakhir menekan tombol view untuk membaca chatnya lebih rinci.

Eiko!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Eiko!!

Wut?

Gua...?

Apa?

Guaaa...

Sekarang atau ga sama sekali.

A Story Of Oni-ChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang