💮 cerita kelam /1\ 💦

443 37 38
                                    

Hari sudah semakin gelap, sang mentari pun sudah menghilang berganti dengan rembulan yang terang benderang.

Meskipun demikian, hal itu tidak membuat dua sejoli yang sedang asik di taman beranjak dari tempat duduknya.

Yah, sudah waktunya makan malam, namun Naruto dan Sakura belum pulang. Sedari tadi, tepatnya setelah percakapan terakhir mereka, Naruto tertidur di pangkuan Sakura. Dan gadis berambut pink itu tidak tega membangunkannya.

'kruyuk kruyuk kruyuk'

Bunyi suara perut Sakura membuat Naruto langsung bangkit dari tidurnya.

"Ap- bunyi apa itu?" Tanyanya dengan ekspresi ketakutan. Padahal dari tadi ia tidak tidur, itu hanya tak tik/akal akalan agar Naruto bisa lebih lama bersama sang pujaan hati.

Wajah Sakura memerah, Dia sangat malu, wajar saja, sekarang sudah jam setengah sembilan malam, jadi para cacing di perutnya sudah mengamuk.

Melihat Sakura yang memerah membuat Naruto ingin segera mencubit dan mencium gemas pipi itu. Tapi ia urungkan.

Ting

Tiba tiba saja terlintas sebuah ide dikepala buntu putra sulung Uzumaki Kushina itu.

"Sepertinya Aku melihat restoran di dekat sini, bagaimana kalau kita makan malam disana?" Ujar Naruto. jelas saja itu hanya alasannya untuk menghabiskan waktu bersama dengan Sakura lebih lama. Memang benar, dijalan sekolah menuju taman ini ada sebuah restoran, tapi restoran itu hanya buka setiap weekend.

Sakura mendongak, wajahnya sudah kembali normal.
"Tapi ibu memasak banyak makanan hari ini" ucap Sakura memberanikan dirinya, takut kalau Naruto marah. Padahal mah Naruto gak bisa marah kalau sama Sakura.

Awalnya Naruto ingin menolak, rencananya setelah mengetahui restoran itu tutup, Naruto akan berkeliling Konoha, menikmati malam bersama Sakura.

Tapi, emang kayaknya ia harus pulang , walaupun Sakura mengucapkannya dengan takut, jujur saja Naruto yang lebih takut. Dia ingat beberapa bulan yang lalu, saat dirinya tidak makan dirumah, tapi malah makan di kedai, meninggalkan makanan yang sudah orang tua Sakura siapkan. Hal itu membuat Sakura tidak mau bicara dengan nya selama beberapa hari. Tentu saja itu mengganggu pikiran dan juga batinnya secara mendalam.

"Baiklah, ayo kita pulang" ajak Naruto mengulurkan tangannya dengan tersenyum lebar. Sakura menerima uluran tangan itu, jujur saja keduanya sangat senang bisa menikmati keindahan malam bersama. Setidaknya untuk beberapa waktu yang lalu.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°¥¥¥¥¥¥¥°°°°°°°°°°°°°°°°

'plak'

Hinata memegangi pipinya yang terasa perih karena tamparan keras yang Sasuke berikan. Mata peraknya menatap tajam Sasuke yang lebih tinggi dari dirinya.

"Sudah ku bilang padamu, Hyuga, jangan pernah berbicara kasar pada kaa-san apalagi membuatnya menitikkan air mata!!!" Ucap Sasuke membentak.

"SASUKE!!!"

"Apa yang kamu lakukan pada adikmu" Mikoto sangat panik saat Sasuke tidak bisa mengendalikan emosinya. Dengan tangan yang bergetar Mikoto mencoba untuk menyentuh pipi Hinata guna meringankan sedikit rasa sakitnya.

'Plak'

Tangan Mikoto langsung ditepis kasar oleh Hinata. Hiasi yang melihat itu hanya memberi kode pada Mikoto agar diam saja.

"Lihatlah dia, kaa-san, Dia gadis Hyuga yang bodoh dan tidak tahu diri!!! Untuk apa kaa-san membelanya?" Ucapan Sasuke sungguh keterlaluan. Mulut Mikoto terbuka hendak bicara namun Hinata mendahuluinya.

Chikyoudai (乳兄弟)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang