22.00
hujan, secangkir kopi, kenangan.
yah kenangan.
mungkin terlihat melow karena cuaca mendung dan sebagainya. tapi tidak bisa dipungkiri kalau kenangan itu akan terlintas di pikiranku. aku, yang malam ini sedang menulis, tidak bisa tidak menangis. karena apa? dia.
dia yang selama ini membuatku jadi tertutup. yang membuatku melihat kisah itu sama saja. basi. apakah kalian ingin tau bagaimana ceritaku? ku harap disana yang sedang mengalami hal seperti bisa melihat bagaimana sudut orang seperti aku.
sebelumnya aku tak ingin memperkenalkan diri. karena aku sendiri tidak tau siapa aku, bagaimana aku, mengapa aku. aku yang sekarang ini tidak tau dan tidak mau tau jadi kuceritakan sifatku.
kopi? hujan? senja? aku sangat suka itu. mereka yang selalu ada buat aku. dimana pun, kapan pun. berbagai cerita aku lewati bersama mereka. aku orang yang sederhana, kalau mereka menghargai aku, aku akan menghargai dia. keluarga, teman mereka pelengkap hidupku. tapi dulu, ada dia yang menjadi bumbu perjalanan hidupku. dulu aku masih muda, yang tak tau apa itu artinya cinta. tapi aku bisa merasakan bagaimana dia selalu menghargai aku dengan kesederhaanku. dan aku akui, aku menjadi luluh dengan dia, yang mungkin hanya temanku (?). yah seperti itulah, memang tidak rumit, tapi mengapa kenangan ini selalu terlintas di benakku. sampai sekarangpun aku tak tau bagaimana menjawab ini.
suasana ini, aku berharap aku bisa menjadi lebih baik dengan diriku sendiri. berdamai denganku. dan melupakan dia.
baiklah, kuceritakan kepadamu. saat bermulanya semua ini.
//
hai. mungkin ini cerita biasa . tapi aku harap kalian bisa merasakan atmosfirku, tenggelam bersama aku dengan cerita ini. dan satu fakta, ini diambil dari kisah nyata. selamat membaca!!
YOU ARE READING
.waktu.
Romancekalian pikir menunggu itu mudah? kalian pikir bersabar itu mudah? kalian pikir melupakan itu mudah? klise dengan omongan orang kalau aku harus melupakan semua itu. buktinya aku tidak baik-baik saja. buktinya aku masih menahan amarah. buktinya aku m...