[00]

289 19 2
                                    

01 September 1997

Hari lahirnya putra dari seorang Jeon JungGyu. JungGyu sedang berdiri mondar-mandir dan berdoa dalam hatinya agar istrinya dan anak yang dilahirkannya selamat.

JungGyu duduk di bangku, lalu dia menutup mukanya sambil terus berdoa. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh seorang pria disampingnya.

"Semoga aja anak kau dilahirkan dengan selamat" kata pria itu tersenyum sambil mengelus punggung JungGyu.

"Amin, terimakasih" JungGyu membalas senyuman kecil ke arah pria itu.

"Namamu siapa?" tanya pria itu.

"Jeon JungGyu" jawab JungGyu.

"Marga kita sama. Kenalkan namaku, Jeon Goohyun" pria yang bernama Goohyun itu bersalaman dengan JungGyu dan JungGyu membalasnya lalu salaman mereka terlepas.

"Kau tinggal daerah mana?" tanya Goohyun kepada JungGyu.

"Di dekat kota Gangnam. Perumahan X10" jawabnya.

"Serius?"

"Ya, kalau kau?" JungGyu bergantian bertanya.

"Kita satu perumahan, cuman aku agak belakangan sedikit"

"Jauh ya"

"Tentu saja"

"Kau sedang apa?" JungGyu bertanya.

"Menunggu istriku" jawabnya.

"Istrimu lahiran juga?"

"Iya"

Setelah berbincang-bincang, kemudian ada suster dari ruang persalinan nomor 33 sampingnya istrinya JungGyu yang sedang melahirkan.

"Tuan Goohyun!" suster itu memanggil nama Goohyun, dengan cepat Goohyun menghampiri suster itu dan ingin tahu kondisi anak dan istrinya.

JungGyu cuma melihat Goohyun dari kejauhan yang wajahnya terlihat lesu, kemudian Goohyun menghampiri JungGyu dengan wajah dan tubuhnya lesu.

"Hei, ada apa? Apa anakmu lahir dengan selamat?"  tanya JungGyu.

"Tidak" jawabnya.

JungGyu melotot kaget, "Maksudmu?"

"Anakku meninggal setelah dilahirkan"

JungGyu kaget bukan main, dia jadi ikutan sedih karena mendengar tentang anaknya Goohyun meninggal saat dilahirkan. Dia malah jadi keingetan soal anaknya yang sedang dilahirkan dan takut kalau anaknya lahir tidak selamat. Tapi JungGyu menepis pikiran negatif itu dan berdoa lagi semoga anaknya dilahirkan dengan selamat.

"Yang sabar Goohyun" kata JungGyu sambil mengusap-ngusap punggung Goohyun. Goohyun merasa terpukul dan dia menangis.

"Tuan JungGyu!" tiba-tiba ada suster keluar dari ruang persalinan nomor 32 memanggil nama JungGyu.

"Iya, saya suster" jawab JungGyu, lalu berdiri menghampiri suster yang berada di ruang persalinan nomor 32.

"Selamat ya tuan, istri anda melahirkan seorang 2 anak kembar dengan selamat dan berjenis kelamin yang sama"

Betapa bahagianya JungGyu setelah mendapat kabar baik dari susternya bahwa kedua anaknya terlahir dengan selamat.

Goohyun menoleh ke arah JungGyu, dia merasa iri dengan JungGyu yang kedua anaknya lahir dengan selamat. JungGyu yang merasa kasihan dengan Goohyun, dia ingin 1 anaknya dikasihkan ke Goohyun.

Beberapa menit kemudian. JungGyu membawa 1 bayi putranya ke arah Goohyun lalu duduk disamping Goohyun. Dia berniat ingin mengasihkan anaknya itu ke Goohyun, walaupun sudah diizinkan oleh istrinya.

"Ini anakku, untukmu" kata JungGyu yang membuat Goohyun kaget.

"K-kau.. S-serius?"

"Iya. Aku merasa kasihan kepadamu karena anakmu sudah meninggal, jadi anakku ini akan ku kasihkan padamu" JungGyu mengasihkan bayi putranya itu ke Goohyun, lalu Goohyun menggendongnya dan langsung mencium dahi bayi putra JungGyu.

"Namanya Jeon Jungkook. Rawatlah dengan baik, dia adalah anak terakhir" kata JungGyu.

"Terimakasih banyak JungGyu. Iya aku dan istriku pasti merawatnya dengan baik" kata Goohyun dan JungGyu mengangguk sambil tersenyum.

Kemudian Goohyun membawa dan menggendong Jungkook ke arah persalinan nomor 33, dimana istrinya masih tertidur lemas diatas ranjang.

JungGyu senang bisa membantu Goohyun, walaupun sebenarnya ia tak rela Jungkook dikasihkan dengan orang lain. Tetapi JungGyu merasa kasihan kepada Goohyun karena anaknya sudah meninggal saat dilahirkan.

• • • • •

Vomennya dong bep jangan lupaa

TWINS? [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang