Chapter 1

3K 247 6
                                    

Cerita ini sebagaian milik fullsunlee dan lainnya milikku,
Dilarang salah lapak

HAppy Reading!!!

eughhh
suara seorang namja yang tengah berbaring di atas ranjang rumah sakit dengan selang infus yang menancap di lengan kirinya,"akhirnya kau sadar juga donghyuck-ah" ucap seorang namja yang berada di samping donghyuck dengan memakai pakaian khas dokter.

"akhh,kenapa aku bisa ada di sini?" ucap donghyuck sambil memegang kepalanya yang sedikit pusing.

"kau bertanya kenapa padaku hah lucu sekali??harusnya aku yang bertanya padamu donghyuck kenapa kau bisa sampai pingsan lagi dan harus di rawat di sini?"ucap namja itu sambil menunjukan wajah kesalnya
sementara namja yang bernama donghyuck itu malah tertawa geli melihat tingkah orang di depannya,ia merasa lucu melihat namja di depannya memasang wajah cemberut
"kenapa kau tertawa kau fikir itu lucu".

jika saja ia tak ingat sahabatnya sedang sakit sudah di pastikan renjun akan memukul bokongnya donghyuck
"haha mianhae dokter huang renjuni,kau tau kau sangat lucu jika berekspresi seperti itu hehe" ucap donghyuck cengengesan.

"astaga knpa aku memiliki pasien seperti mu,untung kau sahabatku jika tidak aku sudah
mengirimu ke rumah sakit jiwa" ucap renjun sinis.

renjun adalah sahabat donghyuck sekaligus dokter peribadi donghyuck,
"haha kau benar" lucu njun,aku minta maaf sudah merepotkan mu lagi" ucap donghyuck memberikan senyuman manisnya pada renjun sampai renjun luluh.

"hh baiklah katakan padaku kenapa kau sampai bisa tak sadarkan diri?apa kau melakukan hall yang membuat mu lelah?atau kau lupa meminum obatmu?tanya renjun.

"hehe mianhae renjunie aku mungkin kelelahan kau tau tugas ku akhir-akhir ini padat dan aku juga lupa menebus obatku ke apotek"
jawab donghyuck dengan santai
astaga rasanya renjun gemas dan ingin memakan donghyuck dan melempar donghyuck ke lubang buaya jikalau ia tak ingat donghyuck adalah sahabatnya.

"astaga le donghyuck,kenpa kau sangat bodoh sih,kau tau penyakit mu itu tak bisa di sepelekan,lihat akibatnya sekarang?kau tau tadi aku hampir mati ketakutan melihat mu yang pucat dan jantung mu hampir tidak lagi berfungsi dengan normal" renjun mengacak rambutnya prustasi
benar" ceroboh donghyuck itu begitu ceroboh benar" selalu saja menguji kesabaran seorang renjun.

"heyy tenanglah dokter huang renjun,kau pun tau jantungku memang tidak normal makanya aku menjadi pasien mu,seharusnya kau sudah terbiasa dengan aku yang tak sadarkan diri" donghyuck berbicara dengan cengiran khasnya.

"ahh maafkan aku donghyuck-ah aku tak bermaksud mengingatkan mu pada penyakit mu,tapi kau tau aku sangat hawatir tadi,dan kau tau aku hampir mengutuk propesiku ini jika aku tadi tak bisa menyelamatkan nyawamu" ucap renjun dengan wajah lesu.

"tak apa renjun kau tak usah merasa bersalah,toh memang begitu kenyataannya,dan yah aku berterimakasih kau sudah menyelamatkan ku" donghyuck tersenyum manis.

"tidak donghyuck,hmm baiklah sekarang bagai mana apa dada mu masih sangat sakit?"
tanya renjun yang sedikit khawatir.

"tenanglah dokter aku sudah baik" saja,dan aku rasa jantungku baik" saja,dan siapa yang membawaku kesini??"
donghyuck bicara sambil mencoba mengganti posisi nya dengan cara bersandar dan menyelipkan bantal di belakang punggungnya.

"ahh syukurlah kalau kau merasa baikan,,jeno yang membawa mu kesini,kau tau dia sangat panik melihat mu tergeletak tak sadarkan diri di dalam kamar"

"benarkah? terus sekarang jeno kemana aku tak melihat nya?"

"jeno sudah kembali ke kampusnya,tapi dia titip pesan padaku jika kau sudah sadar aku harus memberi tahunya"

"ohh begituh,tapi apakah kau memberi tahu jeno tentang kondisi ku?"

"tentu saja tidak,kau kan yang melarang ku memberi tahu siapapun tentang kondisi mu dan penyakit yang kau derita selama ini?"

"bagus lah,kau jangan kasih tau jeno atau yang lain nya jika aku sakit"

"kenapa?mau sampai kapan kau sembunyikan penyakit mu ini haechan dari orang-orang yang ada di sekitar mu?"

"ntahlah aku tak tau njun,aku hanya tak ingin membuat mereka terbebani karna aku" ucap donghyuck lirih.

"ya mau sampai kapan kau menyembunyikan nya?kau tau penyakit jantung yang kau derita itu sudah semakin parah,dan kau tau harusnya kau mau melakukan pencangkokan jantung itu'"

"ya aku tau dokter huang renjun yang bijak,tapi kurasa sekarang bukan saatnya,dan pencangkokan itu aku tak mau kau yang bilang sendiri meski aku melakuKan nya tetap saja kan jantung baru itu takan bertahan lama,dan akan selalu berakhir seperti ini" donghyuck menundukan kepalanya dan meremas dada nya pelan ntahlah ia seperti kehilangan semangat hidupnya,ia prihatin dengan dirinya sendiri yang lemah.

"sudah lah kau jangan patah semangat aku yakin kau bisa sembuh nie, dan minimal jika kau melakukan lagi pencangkokan itu kau bisa sembuh atau minimal hidup mu bertahan sedikit lebih lama bukan,ahh baiklah aku akan memeriksa mu dulu setelah itu aku harus kembali pasien ku yang lain menunggu ku" ucap renjun
donghyuck hanya menjawab dengan anggukan saja tidak terlalu lama,
renjun memasangkan alat untuk memeriksa kondisi donghyuck dan jantungnya, setelah di rasa cukup renjun melepas alat itu.

"syukurlah kondisi mu dan jantung mu sudah stabil,tapi aku ingatkan kau harus meminum obat mu dan jangan lakukan aktifitas yang berlebihan jika kau tak ingin berakhir di tempat ini lagi" renjun sedikit menasehati sahabatnya.

"siap dokter kau tak usah hawatir,"

"baiklah sampai jumpa nanti donghyuck,aku akan membawakan makan siang kesukaan mu nanti jadi sekarang kau bisa beristirahat dengan total di sini"

"terimakasih njun tapi kau tak usah repot",maksud ku apa tak bisa pulang saja?"

"apa? pulang?"ucap renjun setengah kaget, setengah mati baru saja dia sadar dia sudah mengajukan kata pulang yang benar saja.

"iyah kau bilang sendiri aku sudah baik-baik saja jadi bisakan aku pulang_aku mohon_dan lagi jika aku terlalu lama di sini yang lain akan semakin hawatir padaku dan mungkin mereka akan curiga jadi boleh pulang ya ya ya?"donghyuck berbicara dengan nada memohon jika donghyuck sudah merajuk seperti ini apa boleh buat,renjun selalu saja kalah jika sahabatnya sudah merajuk seperti ini.

"baiklah kau boleh pulang"
sebenarnya renjun enggan mengijinkam donghyuck pulang namun apa boleh buat,donghyuck itu kras kepala semakin ia larang maka donghyuck akan semakin tak mendengarkan nya.

"yeee makasih dokter pribadiku kau memang terbaik" donghyuck bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke kamar mandi untuk mengganti bajunya tanpa menghiraukan renjun
yang masih diam memperhatikannya
dan tak lama senyuman manis tergurat di wajah renjun
donghyuck ahh aku heran kau sedang sakit tapi kau masih bisa bersikap seolah" kau baik" saja-ucap renjun dalam hati.

•TBC•
Sampai disini dulu selamat menikmatin membaca, tinggalkan vote

TAKKAN LAGI ADA HARI ESOK-(MARHYUCK) -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang