Kevin menyukai jetski dan laut, dia hampir tidak percaya ketika Marcus mengiyakan ajakannya untuk main jetski bersama.
Kevin pikir, basa-basi seperti, "Mager aku latian, Koh. Pengin main jetski." Akan dibalas maklum oleh Marcus, mereka batal latihan, beres.
Nyatanya malah berlanjut hingga Marcus kini tengah bersiap dengan pelampungnya.
Apa-apaan? Kok jadi begini?
"Ambil jetskinya lah, Vin."
Kevin mengedipkan matanya.
Iya, dia belum menyiapkan jetski karena masih tidak percaya mereka hanya berdua di pantai, menghabiskan waktu sore, main jetski.
Ini seriusan Kokohnya lebih milih main jetski sama dia ketimbang latihan tepok bulu angsa?
"Aku yang di depan. Ajarin trik-trik yang kamu dapet dari Aero."
Hah?
Kevin tidak menolak. Gerakannya seperti robot, kaku membimbing Kokohnya mengendalikan jetski di tengah lautan.
Wajah tengilnya tidak sudi menyembunyikan bingung akan tingkah Marcus.
"Kenapa?" Marcus tertawa kecil melihat wajah Kevin. "Keknya aneh banget kalo aku ngajakin main jetski."
Emang aneh, Koh!
"Emang, ya. Susah nyembunyiin apa apa dari kamu."
Hah??? Apa lagi ini?
"Dulu kita sering ngabisin waktu bareng buat bikin chemistry. Sekarang udah bolak-balik juara, jarang bareng."
Ya urusan juara mah kita sekali coba lapangan bareng juga cukup-
"Apa salah kalau aku pengin yang kek dulu lagi?"
Kevin berkedip beberapa kali. Hanya satu kata yang ada di kepalanya saat ini,
"Hah?"
Maksudnya apaan coba?
.
A/N : Ampun batin saya pegal(?) nulis Indie bagian 12. Biar imbang dikit, bikin yang manis-manis di kapal Marvin heuheuheu.