"Lo cepat amat jalan nya nis" ucap syanas sambil mengatur napasnya dan gua liat bang Rean juga
"Lo pada lari" tanya gua polos
"Jadi lo kira apa" balas syanas dengan muka bermerah karena lelah lari
"Ya udah yok masuk dek" ajak bang Rean yang sudah bisa menetralkan napasnya
"Dan lo nas balik kelas aja, ntar lo telat kelas" kata bang Rean gua mah masih setia memandang mereka datar
"Aishh.. Kok lo baru bilang bang.. Gua udah telat masuk kelas" syanas langsung lari ketika dia baru menyadari telat kelas
"Kok gua yang disalahin tuh bocah sih" tanya bang Rean yang gua balas dengan gelenggan kepala
"Ya udah ketuk gih bang" pinta gua ke bang Rean
Tok.. Tokk.. Tokk..
"Masuk" teriak orang dari dalam
Bang Rean langsung ngebuka pintu lalu masuk yang disusul oleh gua dari belakang
"Selamat pagi pak" sapa bang Rean ke kepala sekolah dengan sopan
"Pagi juga.. Duduk lah" balas pak kepsek sambil menunjuk 2 bangku yang didepan mejanya
"Makasih pak" balas bang Rean ketika kami telah duduk
"Murid baru yang didaftarkan pak hendrakan? Keponakannya" tanya pak kepsek
"Ya pak, kita keponakan nya" jawab bang Rean
"Baiklah, tunggu sebentar saya akan memanggil guru wali kelas kalian" kata pak kepsek sambil menelpon seseorang
Tak lama kemudian pintu diketuk dari luar
Tok.. Tokk
"Masuk" ucap pak kepsek
Lalu masuklah 2 guru kedalam ruangan pak kepsek 1 wanita dan 1 pria
"Ada apa bapak memanggil kami 2 kemari pak?" tanya guru pria itu ke pak kepsek
"Ini ada murid. Mereka akan masuk ke kelas kalian. Siswa yang Reandy saputra akan masuk ke kelas anda pak ipul dan siswi yang bernama Rainisa salsabila putri akan masuk ke kelas anda bu hani" kata pak kepsek
"Baiklah pak, kalau begitu kami permisi" kata pak ipul
"Silahkan"
____________
Disini gua dapat lihat, seluruh perhatian siswa terarah ke gua.
Yup. Gua berada di kelas 11 IIS 1
"Pagi anak-anak" sapa bu hani dengan senyum merekah di bibirnya
"Pagi bu..." balas seluruh siswa
"Kita kedatangan murid baru. Nak perkenalkan diri mu" ucap bu hani
"Nama gua Rainisa salsabila putri" kata gua dingin dan datar
Gua lihat seluruh siswa melongo ngelihat ke gua.
Hey apa yang salah dengan ucapan gua tadiDan saat gua menelusuri seluruh siswa mata gua berhenti di satu siswi, siswi itu ngelihat gua dengan senyum yang merekah yang Menurut gua itu senyum yang sangat menyebelkan
"Baiklah, ada yang ingin bertanya anak-anak?" kata bu hani
"Saya bu...." seorang siswa menggangkat tangan
"Ya. Silahkan alan"
"Lo pindahan dari luar Negeri?? Soalnya kalau gua perhatikan wajah lo blasteran" tanya pria itu yang gua ketahui nama nya alan
"Gak" jawab gua simple, yahh karena gua memang bukan pindahan dari luar negeri
"Gak salah lagi maksud lo" balas alan
"Bukan. Itu jawaban dari pertanyaan lo" ucap gua datar dan dingin
"Jawaban lo simple amat, lebih simple dari si light" kata si alan, gua rasa dia kesal, terlihat dari wajahnya yang ditekuk.
"Sudah-sudah, kalau ingin bertanya nanti saja. Baiklah nak Rain, kamu bisa duduk sama light. Light angkat tangan mu nak biar rain tau " ucap bu hani. Gua lihat seoarang cowok ngakat tangan nya dia duduk di bangku paling belakang barisan ke empat yang langsung berhadapan dengan jendela yang mengarah kelapangan basket
Tapi.ada yang ganjal disini, disini ada 2 bangku kosong salah satu yaitu bangku disamping cowok yang bernama light dan satu nya lagi di samping cewek. Gua perhatiin dia paling pendiam disini. Lalu kenapa bu hani tidak nyuruh gua duduk sama tuh cewek, bukan kan seharusnya bangku yang pertama kali ditawarkan itu adalah bangku yang duduk sama cewek?
"Nah, nak rain kamu bisa duduk disamping nak light" pinta bu hani
Gua jalan menuju bangku yang kosong disamping cewek pendiam itu
Semua siswa gua lihat melongo. Hey apa yang salah bangku ini juga kosongkan? Jadi gak ada yang salah kalau gua duduk disini
"Saya duduk disini saja bu" ucap gua
"Kamu yakin nak rain?" kata bu hani dengan ragu
'Ada apa ini?' tanya gua dalam hati
Gua cuman mengganguk atas pertanyaan bu hani
Hola......
Budidayakan ngevote ya
Gua akan sering update jika para readers juga ngevote cerita aku dan silahkan Komentar
Tapi komentar yang membangun yaAnd sorrY Kalau ada typo
Bye... Bye..
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
RandomAku sangat menyukai hujan. Karena hujan adalah sahabatku yang tak pernah mengkhianatin aku. Hujan membantukku menyembunyikan air mata ini dari dunia dan juga darimu -Rainisa salsabila putri Aku membenci hujan, karena dia aku tidak mengetahui apa bil...