Hai Ha Hai balik lagi sama Author. 😁 Ini Author udah bawa part baru buat kalian baca yah. 😄 Semoga kalian suka sama cerita ini. 😄
Cerita sebelumnya : " Joshua minta ikut Bang Sakti berganti baju. Denis dan Bang Sakti pun terkejut."
Apakah yang akan terjadi? 😱 Penasaran kan? Makanya Jangan lupa dibaca yah 😁. Jangan lupa di vote dan comment juga yah. 😁
"Ikut..." Aishh Goblok kenapa mulut gue asal nyerocos aja dah.
"Lu mau ik..." Ucap Bang Sakti tertahan.
"Ngak bang ngak. Lu salah denger kali bang."
Bang Sakti menggedikan bahu, lalu berjalan menuju kamarnya. Dari belakang sini gue bisa melihat proporsi tubuh bang Sakti yang ideal. Ntah kenapa gue jadi terobsesi padanya.
Gue jadi ingin ngewe sama dia. Lah lah lah otak gue mulai ngawur, mana bisa gue dapetin orang kyk dia.
Beberapa menit kemudian Bang Sakti kembali dari kamarnya hanya memakai kaus tanpa lengan dan celana jeans sobek di dengkulnya. Dia tampak macho sekali. Ntah kenapa gue makin suka sikap urakan orang orang ini.
"Ngapain lu bengong." Tanya Bang Sakti kemudian mengacak acak rambutku.
"Gapapa kok bang."
"Beneran?"
"Iya bang."
Dirumah itu hanya tersisa kami berdua. Denis? Dia pergi keluar mencari makan untuk kami bertiga. Bang sakti duduk disamping gue kemudian mengangkat kedua lengannya dan menunjukkan bulu keteknya itu.
Gue suka wanginya, laki sekali. Tidak seperti gue wangi parfume, tubuhnya juga tidak bau asam.
Beberapa detik kemudian gue mendengar suara dengkuran pelan. Gue rasa itu Bang Sakti, dan setelah gue nengok ternyata benar.
Ntah keberanian darimana gue membaui keteknya itu harum kelakiannya tercium sekali. Gue takut kalo Denis tiba tiba datang dan memergoki gue sedang menciumi ketek bosnya, akhirnya gue duduk diam disitu.
Tiba tiba terdengar suara kilat, karena gue kaget gue reflek langsung memeluk Bang Sakti. Bang Sakti balas memeluk gue, loh kok?
"Hani jangan putusin abang sayang." Dia meracau tidak jelas. Bibirnya mulai mendekat ke muka gue tapi matanya masih tertutup. Gue ragu membalasnya, akhirnya gue langsung memalingkan muka.
"Hani kamu ga suka mulut abang yah?" Dia meracau lagi, dipegangnya dagu gue kemudian. Cup dia mengecup bibir gue kemudian melumatnya.
Dia memaksa memasukan lidahnya dalam mulut gue. Gue berusaha menahan mulut gue agar tidak terbuka, lidahnya bermain main di bibir gue.
Akhirnya pertahanan gue runtuh, karena dia semakin memaksa. Gue membuka mulut, kemudian Bang Sakti menjilati semua yang ada di dalam mulut gue.
Gue hanya bisa diam pasrah. Kemudian Bang Sakti memilin puting gue, gue pun menggelinjang. Dan gue mulai mendengar suara hujan yang tiba tiba turun dengan derasnya.
Percumbuan kami semakin dalam walau Bang Sakti dalam keadaan tidak sadar. Suasana hujan yang dingin menjadi hangat seketika karena kami sedang berciuman.
Tiba tiba Bang Sakti memngakat gue ke kamar ala ala pengantin baru dalam keadaan masih merem. Dia merebahkan gue di kasur, kemudian dia berbalik ke arah pintu kemudian menguncinya.
Kemudian dia membuka baju dan celananya sekaligus dalemannya. Dia menurunkan celana dan celana dalem gue.
"Bang jangan macam macam." Peringat gue.
"Tenang Hani ga bakal sakit kok. Tahan yah." Dia meracau lagi. Dia meludahi penisnya lalu mengocok ngocoknya agar tegang. Kemudian setelah tegang dia mencoba memasukannya ke dalam anus ku.
"Tahan yah Han. Uhhhh...." Dia memasukan penisnya.
"Arghhh sakittt bang..."
"Tahan.... Rilexin aja. Ntar juga enak..." Dia menahan penisnya sebentar. Kemudian mulai menggoyangkan pinggangnya maju mundur secara pelahan.
"Argghhhh... Sakit banggg..." Dia tidak mengubris perkataan gue, malah menggenjotnya semakin keras. Gue pun hanya terdiam pasrah, lama kelamaan gue mulai menikmatinya walau ada rasa ngilu yang mendalam. Dua menit pun berlalu tiba tiba Bang Sakti mengejang dan berkata.
"Argghhh..... Gue keluar......"
*Crottt... Crottt..... Crott....*
Pejuhnya muncrat didalam anus gue dan terasa hangat dia pun limbung dan jatuh dihadapan gue, kemudian dia memeluk gue dan berkata.
"Makasih sayang." Kemudian mengecup gue lagi. Gue menangis dalam diam. Dan akhirnya gue pun tertidur dipelukan Bang Sakti.
*TOK TOK TOK*
Ntah berapa lama gue tertidur, gue udah ga mendengar suara hujan lagi. Gue malah mendengar suara pintu diketuk.
Saat gue membuka mata Bang Sakti masih tertidur disamping gue, penisnya masih menancap di anus gue. Dan gue berada disatu selimut dengannya
"Boss..." Suara Denis memanggil.*TOK TOK TOK*
Gue hendak bangun dari tempat tidur tapi rasanya lemas sekali, dan gue juga masih dipeluk oleh Bang Sakti.Gue membuka selimut itu dan berusaha melepaskan diri dari bang sakti.
Setelah terlepas gue menuju kamar mandi. Di kamar mandi gue menyalahkan shower dan menangis dibawah shower. Sambil meratapi kesedihan gue.
*Krekkk...*
Tiba tiba pintu kamar mandi terbuka. Dan nampaklah kepala Bang Sakti keluar dari balik pintu. Gue menatapnya dengan tatapan sendu.
Bang Sakti datang menghampiri gue, kemudian mematikan shower itu. Dia bingung kenapa gue nangis.
"Kenapa lu Josh?"
"Abang jahat...." Gue memukuli tubuhnya. Dia makin kebingungan, kemudian dia memeluku gue dan gue menangis dipelukannya.
-PART 3 Beres-
Pendek ya? Tungguin aja nanti juga panjang. 😂 Maaf author lagi ga mood nulis. Semoga kalian makin suka sama cerita ini. 😁
Ditunggu Part selanjutnya. 😘 Jangan lupa Vote cerita ini yah. 😁 Biar Author makin semangat Nulisnya. 😍
See You 😘