Pagi ini cukup sibuk. Hari ini akan diadakan festival olahraga di sekolahku. Aku merupakan panitia dalam acara tersebut, lebih tepatnya sekretaris.
Pagi itu aku terlambat bangun karena malamnya aku sibuk mengurusi surat-surat. Alhasil, aku pergi ke sekolah dengan melewatkan sarapanku.
Aku mengikuti acara ini dengan semestinya, rapi dan tidak ada yang terlewat. Pada hari H aku tidak cukup sibuk, karena sekretaris sibuk pada saat proses acara akan diselenggarakan.
Pagi itu aku hanya duduk di meja informasi, melihat peserta lomba, panitia, volunteer, maupun guru mondar-mandir keluar masuk aula. Aku menikmatinya, "untung aku tidak sesibuk panitia yang lain" pikirku.
Panitia merupakan anggota OSIS, dan volunteer diisi oleh mereka yang bukan OSIS namun ingin ikut serta membantu berjalannya acara tersebut. Rata-rata volunteer yang ikut adalah murid baru kelas 10.
Banyak dari mereka yang sudah aku kenal, mengingat aku pun meng-LDK mereka hehehe. Namun, ada satu orang yang tidak pernah aku lihat. Dia bagian dari kameramen kami. Dia murah senyum dan selalu menyapa. Namun, aku yang cuek ini tidak peduli dengan kehadirannya.
Beberapa kali dalam satu hari itu dia tersenyum seraya menyapaku, dan aku hanya mengernyitkan dahi "apa sih senyum-senyum, kenal juga enggak" tanpa membalas senyumannya sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Short StoryMereka satu sekolah. Erin yang cuek tidak menyadari kehadiran Angga. Namun suatu hari, mereka dipertemukan dalam satu kegiatan yang sama.