Membeku

8 3 0
                                    


Langkah orang yang sedang berjalan tampak jelas. Mereka tahu itu pasti dia. Vero, pemimpin mereka memberi aba-aba jika dia sudah tersungkur di lantai karena seutas tali coklat yang disamakan warnanya dengan lantai agar tidak terlihat.

Suara langkah itu mulai mendekat dan semakin dekat dan dia berpura-pura bodoh tersandung seutas tali dan untuk menghindari jebakan batman yang sudah diketahui itu, dia menjungkirbalikkan tubuhnya 360° dan berhenti di situ sambil tersenyum kecil melihat jebakan kecil yang tidak berarti baginya.

Sekarang!!

Dori menggunting tali yang menghubungkan dua gentong. Gentong pertama diposisikan secara horizontal untuk menghantam Fenix dari belakang dan gentong kedua digantung miring ke arah Fenix untum membanjirinya dengan minyak lemak yang sulit lekang jika terkena tubuh.

Lalu, tali itu lepas dari jangkauan, menyebabkan gentong pertama itu bergerak menuju belakang Fenix yang sedari tadi dia sudah tahu gentong itu di belakangnya. Tom dan Teren langsung menahan tali itu supaya tidak lepas sehingga gentong pertama itu tidak keluar dari batas yang ditetapkan dan misi mereka tetap berjalan sesuai rencana.

Dia langsung melompat ke atasnya dan tiba-tiba gentong kedua itu muncul dan mau menyasar ke mukanya dan tidak mengenainya. Malah minyak lemak itu yang turun ke wajahnya.

Upps....

Sedetik... Lagi kena. Dia pun langsung mengendalikan minyak lemak itu dengan mudah. Dia buat minyak itu mengitarinya dan melalui sentuhan dinginnya, dia juga membuat gentong kedua itu terbang di udara dan mengerjai kembali si pelaku-pelaku bodoh itu.

***

Vero dan anak buahnya sudah merasa lega karena telah memenangkan pertarungan sengit tadi tanpa berpikir macam-macam. Mereka pun akhirnya keluar dari tempat persembunyian mereka dan ingin kembali melanjuti pembelajaran yang sebentar lagi akan dimulai. Ketika mereka hendak pergi dari loteng itu...

"Selamat pagi saudara-saudara seiman..."

Vero dan anak buahnya sama-sama terkejut mendengar suara itu dan secara bersamaan jeempat murid itu memalingkan wajah mereka dan rasa penasaran mereka yang melanda hanya bisa diakhiri dengan gerakan tubuh yang kaku, seperti batu. Selama berjam-jam, mereka mematung di tempat itu tanpa ada suara teriakan minta tolong dari mulut mereka. Ternyata, pita suara mereka dikunci dan disertai dengan mulut yang tidak bisa bergerak-gerak juga. Tidak ada seorang pun yang melihat kondisi mereka yang hampir sekarat ini, di tempat yang kian semakin dingin bagaikan suasana kutub yang tertutup salju dan es.

 Tidak ada seorang pun yang melihat kondisi mereka yang hampir sekarat ini, di tempat yang kian semakin dingin bagaikan suasana kutub yang tertutup salju dan es

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam pun semakin larut dalam hitungan jam dan mentari pagi akan menunjukkan sinarnya yang hangat.

Bagaimana dengan ceritanya?? Beritahu aku di vote & comment. Aku harap ceritanya dapat memuaskan hati kalian. See u again in other space....

ELUVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang