"Aaaaaaaaa gue kangen banget sama kalian" sekarang ken sedang melakukan video call bersama dua sahabatnya, siapa lagi jika bukan dina dan karin
"Gue juga" ucap dina
"Apalagi gue. Rasanya kurang banget deh kalo gak ada lo ken"
"Emm lebay lo" ucap kel sambil tertawa
"Eh gimana disitu ken? Lo udah punya temen baru" tanya dina
"Emmm udah ada sih, mereka baik banget sama gue. Mereka juga udah nganggap gue sahabat"
"Hah mereka? Berarti banyak dong"
"Iya ada 5 orang"
"Wah serius lo. Bahkan disini gak ada yang mau deketin lo selain kita" seakan-akan karin menganggap bahwa ken adalah sesuatu yang di takuti. Wkwkwk
"Sialan lo! Lo kira gue hantu!"
"Eh gimana kalo kita udahan dulu aja vc-annya."
"Yah ken baru aja ngobrol" muka karin lesu mendengar kalimat dari ken
"Besok kita vc lagi deh"
"Ya udah ken gak papa, lo kan pasti pengen istirahat juga. Gak usah di dengerin tu si karin. Kaya gak ada waktu lain aja" duh si dina sok bijak banget gitu ya
"Sorry ya.. gue janji besok kita vc lagi. Daaahhh mwaa mwaaa"
"Daaaaah keen" ucap dina dan karin dengan ekspresi yang berbeda. Dina yang bersemangat sedangkan karin lemah letih lesu
Ken mematikan sambungan telponnya, dan menyimpan ponselnya di atas kasur begitu saja. Lalu dia berjalan ke arah rak-rak buku di samping meja belajar, disitu buku-buku tersusun sangat rapi, bisa kalian tebak itu buku apa? Itu adalah novel. Ya! Ken sangat gemar membaca novel, mungkin kenapa sikap dia kadang dingin sama orang karna dia lebih suka membaca novel sendirian daripada harus ngobrol atau bersosialisasi dengan banyak orang. Ya tapi ken gak dingin-dingin amat kok, merekanya aja yang terlalu nanggepin sifat ken yang berlebihan.
Ken duduk di sofa di samping rak-rak buku tersebut, dan mulai lah dia membaca novel yang harus dia selesaikan untuk di baca.
......................
"Permisi.." seseorang mengetuk rumah ken
"Iyaa.. siapa?" Zahra-mama ken membuka kan pintu
"Emmm hallo tante, saya regen, tetangga ken. Itu rumah saya" tunjuk regen pada rumahnya yang berada di seberang rumah ken
"Mau nyari ken?"
"Iya tante"
"Eh tunggu dulu. Tapi kok kamu bisa kenal sama ken, padahal ken baru beberapa hari loh disini" zahra terlihat mengintrogasi regen, terlihat aneh bukan? Jika seorang ken yang super kaku bisa mengenal pria dalam beberapa hari
"Saya temennya ken disekolah tan, cuman beda jurusan aja. Lagian kemaren juga ken brangkat sekolah sama saya" jawab regen tak enak dengan senyuman-senyumannya yang sedikit malu
"Oh pantesan pas papa-nya keluar kemaren ken udah gak ada di luar" jawab zahra dengan sedikit tertawa
"Eh ayok nak regen masuk dulu" lanjutnya sambil berjalan ke arah ruang tamu, regen pun mengikuti dari belakang.
"Ayo silahkan duduk dulu" setelah dipersilahkan duduk regen pun akhirnya duduk di sofa tersebut
"Tunggu sebentar tante panggilkan ken dulu"
Zahra berjalan menaiki anak tangga
....................
Setelah meninggalkan rumah ken, regen kembali kerumahnya yang tidak jauh dari rumah ken. Mungkin sekitar lima belas langkah. Enggak lima langkah juga ya guys.
"Dasar cewe aneh! Gila kali ya tu cewe" regen sedikit kesal. Namun tak lama ponselnya berdering. Tanda ada panggilan masuk yang menampakan nama jesy dari layarnya
"Kenapa jes?"
"........."
"Emm gue juga sih. Tapi gue lagi males kemana-mana ni"
"........"
"Oh ya udah. Lo udah makan?"
"......."
"Syukur deh. Ya udah tidur gih. Istirahat"
"......."
"Okee daah. Pokonya jangan kemana-mana istirahat aja"
Setelah menutup panggilan tersebut, regen merebahkan tubuhnya di atas kasur. Dan mulai menyalakan musik dari ponselnya. Dia pun mulai memejamkan matanya untuk tidur
"Ohh shiiittt! Kenapa muka lo muncul terus sih! Eneg gue liat lo sumpah" regen mulai mengacak-ngacak rambutnya dan bangkit dari tidurnya
"Tapi dia cantik juga sih. Atau gue deketin aja kali ya" lanjutnya
"Eh apaan sih lo gen!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PHP
Teen FictionGue kira lo sesuatu yang mudah gue capai, ternyata gue hanya berekspetasi terlalu tinggi. -Ken Dira Klarina Gue gak pernah ngasih harapan lebih sama mereka, mereka nya aja yang terlalu berharap tinggi sama gue. -Regen Putra Anggara