First

880 110 17
                                    

Shikamaru terbangun dengan aroma percintaan yang menyengat. Ranjangnya berantakan dengan 'cairan' lengket yang tersebar hampir di seluruh tempat tidurnya. Bahkan selimutnyapun sudah jatuh ke bawah. Menggaruk kepalanya, Shikamaru memakai boxernya yang terjatuh di samping ranjang kemudian beranjak ke kamar mandi.

Selama sepuluh menit, ia keluar dengan hanya berbalutkan handuk yang hanya mampu menutupi bagian vitalnya. Sedangkan tangannya sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk yang lain.

Saat ia memeriksa handphonenya, terdapat banyak notifikasi muncul. Beberapa dari kolega bisnisnya, karyawannya, dan satu dari seseorang yang tadi malam menghangatkan ranjangnya.

Shikamaru lebih tertarik membuka pesan dari wanita yang tadi malam telah memuaskannya.

Aku sangat puas, sayang. Kau bahkan tidak memberiku waktu walau hanya untuk mengambil nafas panjang. Nanti aku akan 'mengunjungimu' lagi ;)

Shikamaru menyeringai membacanya. Kemudian ia segera berpakaian dan pergi ke luar. Hari ini libur, dan ia punya waktu untuk mengisi lemari esnya walau hanya dengan beberapa bir dan susu kaleng. Juga beberapa makanan instan yang dapat dengan mudah dimasak.

Yah, ia hanya tinggal seorang diri di apartmennya yang lumayan megah ini. Dan Shikamaru bukanlah seorang laki-laki yang pandai memasak. Baginya tak apa hanya memakan makanan instan. Selama itu enak dan mengenyangkan. Dan jika berbicara tentang gizi dan vitamin, Shikamaru bisa mampir ke restoran atau sekedar memesan makanan lewat jasa pengantar online. Simple. Hidupnya sangat mudah. Dan tentunya itu juga karena faktor ekonomi yang tercukupi. Atau bahkan lebih oleh Shikamaru.

🍁🍁🍁

Setelah melakukan transaksi dengan kasir, Shikamaru membawa belanjaannya tanpa fokus. Sebelah tangannya sibuk membalas e-mail para koleganya, dengan sebelahnya lagi yang menenteng belanjaan.

Bruk!

"Aw!" Jerit seseorang yang tanpa sengaja ditabrak Shikamaru. Dari suaranya sudah jelas kalau ia adalah perempuan. Shikamaru menunduk guna melihat siapa yang barusan ia tabrak. Terlihat di bawah sana seorang gadis sedang mengelus kakinya. Shikamaru tidak bisa melihat wajah gadis itu karena ia sedang menunduk.

"Hey, nona. Kau tidak apa-apa?" Tanya Shikamaru saat melihat gadis tersebut meringis sambil mengelus lututnya yang sedikit lecet.

"A-ah! Tidak apa-apa, tuan. Mohon maaf saya tadi menabrak tuan. Saya tidak lihat-lihat jalan!" Papar gadis itu cepat sambil berojigi beberapa kali setelah ia berdiri. Surai panjangnya yang berwarna biru gelap terayun seiring gerakannya. Shikamaru terpana beberapa saat. Bahkan wangi lavender menguar menghampiri penciumannya.

"Tidak apa-apa, nona. Aku tau kau tidak sengaja," balas Shikamaru sambil menggaruk belakang kepalanya. Pipinya sedikit bersemu. Dan tak berselang lama, Shikamaru mampu menguasai dirinya. "Kalau begitu saya permisi, nona. Kali ini lihat-lihat kalau berjalan!" Pesan Shikamaru sambil tersenyum ringan.

"Ah! Haik!" Jawab Hinata sambil berojigi kembali.

Shikamarupun berlalu sambil tertawa kecil. Menurutnya gadis itu sangat lucu. Dan dari tadi Shikamaru juga tak henti-hentinya mencuri pandang ke arah dua gundukan yang menggantung di dada gadis itu. Terlihat besar dan kencang. Mengingatnya saja sudah membuat Shikamaru tegang.

"Shit! Celanaku sesak."

☘️☘️☘️

Amor ApropiadoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang