TSS 4

198 6 0
                                    

Jarak sekolah sampai rumah Andina tidak begitu jauh, hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai di rumah Andina. Setelah sampai di rumah Andina, pak sopir memarkirkan mobil milik keluarga Andina ke dalam garasi. Andina keluar dari mobil setelah melepas sabuk pengaman. Andina berjalan menuju pintu rumahnya. Andina membuka pintu rumahnya sambil mengucapkan salam.

"Assalamualaikum." kata Andina sambil masuk ke dalam rumahnya.

Sepi

Itulah yang Andina rasakan sekarang. Ayahnya biasanya pulang malam atau pagi, terkadang Ayahnya tidak pulang karena pekerjaannya. Sedangkan Mamanya terkadang pulang malam karena pesanan gaun yang ada di butik sangat banyak.

"Waalaikumsalam." jawab seseorang yang ada di dapur, Bi Inah, pembantunya. "Eh, non Andina dah pulang." tanya Bi Inah.

"Iya Bi." jawab Andina sambil  berjalan menuju ke arah meja makan dan mendudukinya. "Oh iya Bi, nanti temen-temen Andina mau kesini." lapor Andina kepada Bi Inah.

"Iya non, Bibi akan menyiapkan makanan untuk teman-teman non Andina." jawab Bi Inah.

"Makasih Bi, Andina ke kamar dulu ya, Bi." pamit Andina. Andina bangkit dari tempat duduknya dan segera berjalan menuju kamarnya.

Bi Inah yang biasanya menemani Andina di rumah saat kedua orang tuanya sedang bekerja. Andina berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Sesampainya di depan kamar.Dia membuka pintu kamarnya dan segera meletakkan tasnya di dekat meja belajar dan memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap. Andina mengenakan T-shirt berwarna abu-abu, celana jeans, dan kerudung berwarna hitam. Penampilannya sangat cantik. Andina segera turun dan menuju ke dapur untuk membantu Bi Inah memasak untuk makan siang sekaligus menunggu kedua sahabatnya datang.

"Bi, Andina bantuin masak ya." pinta Andina sambil mendekati Bi Inah.

"Iya non, non Andina mau bantuin apa?" tanya Biar Inah.

"Andina bantuin potongin sayuran aja Bi." jawab Andina sambil mengambil wortel dan pisau.

"Yaudah, wortelnya di cuci dulu baru di kupas lalu di potong." perintah Bi Inah memberi pengarahan.

"Siap Bi." jawab Andina sambil berjalan ke arah wastafel untuk mencuci wortelnya. Setelah selesai mencuci wortel, Andina kembali, berdiri disebelah Bi Inah. Andina bersiap-siap akan memotong wortel tetapi dia berhenti saat Bi Inah berkata.

"Hati-hati ya non, pisaunya tajam soalnya nanti kalau gak hati-hati tangan non Andina terkena pisau." pinta Bi Inah saat melihat Andina ingin memotong wortel.

"Iya Bi, Andina bakal hati-hati." jawab Andina menyakinkan Bi Inah agar tidak khawatir.

Setelah selesai memasak, Andina membantu Bi Inah meletakkan makanan yang telah mereka masak di atas Meja makan. Saat ia sedang meletakkan sup dia atas meja, ia di kejutkan dengan suara Karin yang menggelegar ke seluruh ruangan.

"HAI SEMUANYA, PRINCESS KARIN SUDAH TIBA." dengan PD nya mengatakan seperti itu.

"Halah, kePD an banget Karin." gumam Laudy sambil memutar bola mata nya melihat tingkah aneh Karin, yang merasa rumah Andina adalah rumah Karin sendiri. Laudy pun ikut masuk kedalam menyusul Karin yang sudah tiba di dalam dapur.

"Kalau masuk rumah orang itu salam dulu kek,main teriak-teriak aja, telingaku sakit nih denger suara mu yang maha dahsyat." tegur Andina selaku pemilik rumah sambil mengusap telinganya. Dan Karin hanya bisa nyengir gak jelas sambil mendekati Andina.

" Iya deh maaf kan princess Karin." jawab Karin kepada Andina. Dan Andina hanya memberikan tanda 'oke' dengan tangan nya.

Karin mengedarkan pandangannya dan mata Karin melihat Bi Inah yang sedang membereskan alat-alat masak yang di gunakan Bi Inah dan Andin memasak tadi.

"Eh, ada Bi Inah ternyata, maaf ya Bi." kata Karin sambil berjalan mendekati Bi Inah dan salim sambil mengusapkan

"Assalamualaikum Bi." kata Karin.

"Waalaikumsalam non Karin." Jawab Bi Inah.

Setelah Karin kembali ke tempat Andina, Laudy menghampiri Bi Inah dan melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan Kalinya tadi. Setelah Laudy kembali, Karin pun bertanya.

"Sekarang kita mau ngapain." tanya Karin kepada Andina. Andina berpikir sebentar.

"Emm.. Kita ke kamar ku aja." usul Andina setelah berpikir sebentar.

"Oke deh, aku juga pengen segera ke kamar mu." ucap Karin. Andina heran mengapa Karin bilang seperti itu.

"Kenapa?" tanya Andina yang masih heran.

"Hehehe.. Karena aku pengen tiduran di tempat tidurmu." jawab Karin sambil tertawa. Andina dan Laudy menepuk jidat mereka secara bersamaan.

"Ealah."jawab Andina dan Laudy bebarengan.

Mereka pun berjalan ke kamar Andina setelah pamit kepada Bi Inah. Sesampainya di dalam kamar Andina, Karin berlari menuju tempat tidur milik Andina. Itulah tujuan Karin jika sudah berada di rumah Andina apalagi sudah masuk kedalam kamar sahabatnya itu. Sedangkan Laudy, Dia sendiri tujuan juga jika sudah ada di rumah Andina apalagi di dalam kamar sahabatnya, yaitu membaca buku yang ada di meja belajar milik Andina, karena Andina memiliki banyak koleksi buku. Koleksi buku Andina yaitu buku komik, buku novel dan buku pengetahuan seperti ensiklopedia. Saat Laudy sudah duduk di kursi belajar Andina, biasanya setiap kali dia datang ke rumah Andina selalu ada buku baru yang dia belum baca. Makanya Laudy heran seperti nya buku Andina tidak ada yang bertambah. Laudy pun berniat untuk bertanya.

"Andina." panggil Laudy. Andina yang sedang bermain handphone menoleh ke arah Laudy yang sepertinya tadi memanggil nya.

"Iya, kenapa?" jawab Andina.

"Kamu gak beli buku baru ya?" tanya Laudy.

"Gak, karena aku gak sempet belinya, kenapa emangnya." tanya Andina setelah menjelaskan kepada Laudy alasan mengapa dia tidak membeli buku baru.

"Oh, gak apa-apa sih, cuma tanya aja soalnya biasanya kalau aku dateng ke sini di rak bukumu udah ada buku baru." jawab Laudy.

"Ah iya, maaf ya." kata Andina. Laudy hanya memberikan anggukan singkat.

"Kalau gitu, gimana kita kapan-kapan ke mall, kita jalan-jalan sekalian aku mau beli buku baru, setuju gak." usul Andina.

"Ya udah, aku setuju." kata Laudy.

"Eh, pada mau ke mall, ayo kapan, aku juga pengen beli baju atau sepatu baru." jawab Karin tiba-tiba. Yah.. Begitu lah Karin, jika sudah ada kata 'mall' pasti sudah langsung bersemangat, karena dia emang cewek yang suka shopping.

TBC

Part ini menurutku udah panjang tapi kalo menurut kalian belum, yaa... Aku usahain buat bikin yang panjang. Oh iya, BTW Laudy sama Andina itu readers juga, sama kayak aku 😅.
Jangan lupa vote nya ya.
Kalau ada kata yang gak kalian suka komen ya.

Salam manis
Natasyajk

Tiga Sahabat SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang