4

983 51 6
                                    

Hallo semuanya...!Maaf 2 minggu gk update...dikarenakan, waktu pd libur aku ada kegiatan boarding di sekolah, trs pulangnya Kamis, kan udh pulang tuh, aku capek jadi tidur2an aja dirumah, hehehehe. Trs minggu berikutnya aku refreshing, jadi gitu deh. Ok skippp.

Kembali lagi di cerita aku, semoga kalian suka...btw, i love u yg udh ngedukung ceritaku😘. Walaupun ceritaku super jelekkkkkkkk......, oh iya, maafkanlah aku kalau ada kesalahan dlm penulisan, cekidot...

Cerita sebelumnya...

"Fa, Fi, tolong siapkan tiara dan sepatuku, aku akan turun kebawah sebentar lagi" suruhku kepada Fa dan Fi.
.
.
.
.
.
.
.
Masih sama dengan Valerie POV

Cukup dalam 3 menit, make up artis yang dipesan oleh ibuku telah selesai memasangkan tiara pada rambutku, tetapi karena rambutku sudah agak berantakan jadi mereka memperbaikinya. Bayangkan gaes! Mereka selesai hanya dalam 3 menit loooo. Dalam pikiranku, aku bertanya kepada diriku sendiri, 'apakah mereka mempunyai kekuatan ajaib?'pikirku.

(Emang punya-Author// hiiiih, apaan sih?-Valerie// gk pp-Author// y udh, diem aja-Valerie// y-Author)

Skippppp

Author POV

Tiba-tiba, handphone Valerie berbunyi. Dengan segera Valerie mengangkatnya, "turun kebawah sekarang? Ooh, okok" ucap Valerie kepada orang yang meneleponnya.

Valerie telah bersiap untuk turun kebawah, ia merasa gugup sekali, karena ini pertama kalinya melihat orang sebanyak ini dirumahnya. Valerie pun turun dari tangga untuk menyapa para tamu. Dengan anggun Valerie berjalan turun dari tangga dengan Fa dan Fi di belakangnya. Valerie bak seorang putri kerajaan di penglihatan temannya. Ia Mengeluarkan aura seperti ia pemimpin yang keinginannya harus terpenuhi, aura yang begitu mendominasi, bahkan aura ayahnya kalah dengan aura milik Valerie.

Suana hening seketika karena melihat Valerie. Sampai suatu suara memecahkan keheningan tersebut, "ehem ehem, baiklah, dikarenakan putri saya, Valerie Anggellica Aldrick telah sampai, dan untuk merayakan ulang tahunnya, mari kita bersulang" ucap Ayah Valerie, siapa lagi kalau bukan Raja Arno. Semua orang mengangkat gelasnya termasuk semua teman Valerie.

(nb. Jadi teman Valerie minumnya jus jeruk)

Mereka dengan santai menikmati pesta itu, Valerie pun bersama ayah dan mamanya untuk diperkenalkan dengan teman orang tuanya. 'Oh god...akhirnya selesai. hmmmmm, dimana Charlie, Ama, dan Jun, sejak pesta dimulai aku tidak melihat mereka, hmmmm, mari kita lihat' ucapnya dalam hati, 'nah, itu dia mereka'

Tak butuh waktu lama, Valerie langsung menemui sahabatnya.

"Char, Ama, Jun! Aku kangen!" Teriaknya, yah itu adalah panggilan kesayangan Valerie untuk sahabatnya.

"Ica... kami juga kangen!" Teriak mereka bertiga. Mereka langsung berlari untuk berpelukan. Banyak yang memandang mereka aneh. Tidak banyak juga yang iri karena persahabatan mereka.

"Ya udah, kita ngobrol di taman belakang saja yuk, gak enak dipandang orang-orang" ucap Valerie, "oke bu bos!" Ucap mereka bertiga kompak. Setelah sampai di taman mereka mulai perbincangan mereka, dari yang tidak penting, sampai yang penting.

Nb.

Itu taman yg digunakan Valerie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu taman yg digunakan Valerie.

Skipp

"Emmm, teman-teman, aku mau berbicara hal yang penting" ucap Valerie. Semula, taman yang dipenuhi canda tawa, hening seketika. "Jadi begini, a-akhir-akhir ini aku merasa, sebentar lagi aku akan berpisah dengan kalian, dan itu membuatku takut" ucap Valerie yang disertai tangisnya.

"Tak apa, itu hanya perasaanmu saja~" ucap Jun dengan senyumannya. Yahh, Jun mamang anak yang humoris.

"T-tapi, bagaimana jika itu beneran Jun?" Ucap Charlie takut.

"Kalau beneran ya? Hemmmm, entahlah" ucap Jun bingung.

Skippp

Dikarenakan sekarang sudah pukul 21.00, semua orang sudah berhamburan keluar. Tetapi ada beberapa orang yang belum keluar, entah mengapa Valerie dapat merasakan sesuatu yang spesial dalam diri mereka. Sebenarnya ia dapat merasakannya juga pada semua teman ayahnya, tetapi untuk kali ini, sesuatu itu terasa lebih kuat.

Valerie menghampiri ayahnya, "Ayah, mengapa teman ayah yang disana belum pulang?" tanya Valerie polos, namun memang ia belum tahu apapun tentang ini sih...

"Emmmm, ayah mau mengecek sesuatu yang ada pada dirimu, tapi kumohon kamu jangan kaget! Ayah juga akan menceritakan yang sebenarnya" ucap ayahnya.

"Apa aku sakit yah? Sampai diperiksa segala. "Bukan begitu sayang..., tp ayah tahu, kamu juga dapat merasakannya kan? Itu loh, sesuatu yang ada pada teman ayah" kata ayahnya, yang jelas Valerie tidak mengerti.

"Maksud ayah pa sih?" Tanya Valerie kebingungan. "Sudahlah, ayah dan teman ayah yang lain akan mengecekmu, jadi tolong ikuti ayah!" Perintah ayahnya. "Ok, deh" ucap Valerie pasrah.

Skipp

Valerie pun mengikuti ayahnya, ia terheran-heran ketika ayahnya masuk kedalam ruang baca pribadi keluarganya.

Ayah Valerie, menekan sebuah tombol yang berada di balik buku.

Tiba-tiba saja, muncul cahaya yang sangat menyilaukan mata, dan terlihatlah sebuah ruangan yang Valerie tidak tahu. Kemudian Valerie bertanya kepada ayahnya, "yah, kenapa ada sebuah ruangan dibalik sini? Aku tidak tahu apapun tuh" ucap Valerie terheran-heran.

"Sssst, diamlah! Dan cepat masuk kedalam!" Perintah ayahnya. "Yah... ayahmah gak seru" ucap Valerie dengan menggembungkan pipinya, ia terlihat sangat lucu sekali pada saat itu, seperti seekor tupai, wkwkwk.

(Author mah gitu-Valerie// hmmmmm-Author)

Valerie dengan rasa penasaran yang tinggi pun, mulai memasuki ruangan itu dengan langkah hati-hati.
Disana ia melihat banyak tiang, tiang itu memiliki berbagai macam warna, karena Valerie malas, jadi ia tidak menghitungnya, ditengah tiang yang sangat banyak itu, terdapat sebuah lingkaran yang berisi pola yang sangat rumit.

"Valerie, cepat kamu berdiri di lingkaran itu!" Suruh ayahnya. "Baik~~" ucap Valerie dengan malas.

Teman ayah Valerie pun mulai berdiri satu-satu dibelakang tiang, mereka menyentuh tiang itu, dan seperti menyalurkan sihir?

Tiba-tiba, tiang-tiang itu seperti bercahaya, cahayanya sangatlah terang, sampai semua orang yang berada disitu menutup matanya. Akhirnya, cahaya itu pun mulai reda, orang-orang kembali seperti normal, tp tidak bisa dibilang normal juga sih, karena di dahi mereka keluar keringat dingin, dan tubuh mereka bergetar hebat. Itulah yang dilihat Valerie terakhir kali sebelum tubuhnya memunculkan cahaya yang sangat terang, Valerie pun pingsan dibuatnya.

Skippp

Saat pingsan, Valerie bermimpi bertemu dengan seekor naga yang sangat besar, ia memiliki kepala yang sangat banyak (kembali lagi, dikarenakan Valerie pemalas, jadi taulah ya...).

Kemudian, naga berkepala merah berbicara, "Valerie, kau adalah yang terpilih" ucapnya. "Maksutnya?" Tanya Valerie, entah mengapa, Valerie tidak merasakan takut sedikitpun. "Kau, akan segera tahu" ucap naga berkepala biru. Kepala naga yang lain pun mengiyakan. "Bawalah, kami sebagai peliharaanmu!" Ucap naga berkepala hijau. "Tapi bagaimana caranya? Kalian begitu besar, dan mana mungkin aku memelihara seekor naga, emmm, mungkin bukan seekor sih" ucap Valerie bingung. "Tak apa, kami akan berubah menjadi kecil, dan itu wajar memiliki peliharaan yang aneh bagi mahkluk seperti kita, dan kami itu memang seekor" jelas naga berkepala coklat. "Aku tak mengerti, tapi baiklah, lalu aku harus memanggilmu apa?" Tanya Valerie. "Terserah anda, ingin memanggil kami apa" ucap naga berkepala kuning. "Baiklah, aku akan memanggilmu Renz" putus Valerie, "baiklah" ucap kepala-kepala naga itu serempak.

Setelah berbincang-bincang dengan kepala-kepala naga, mata Valerie menjadi buram, dan akhirnya semuanya menjadi gelap.

"A-apa yang terjadi?!" Teriak Valerie.

"Tenang..."...

.
.
.
.
.
.
.
.
Segitu dulu y....


Oh, iya, Author enaknya ganti cover gk?

IMAGINATION: MAGIC WITCH ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang