IMAGINATION: MAGIC WITCH ACADEMY

5

Cerita sebelumnya....

Setelah berbincang-bincang dengan kepala-kepala naga, mata Valerie menjadi buram, dan akhirnya semuanya menjadi gelap.

"A-apa yang terjadi?!" Teriak Valerie.

"Tenang..."...

~♡~

"Tenang Valerie, apa kamu baik-baik saja? Mau minum?" Tawar ibu Valerie kepada valerie. Valerie pun menenangkan dirinya.

Setelah tenang ia berkata, "ibu, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa di mimpiku terdapat naga berkepala warna-warni? Kenapa mereka berkata mahkluk seperti kita, memang aku beda dengan yang lain?" Tanya Valerie kepada ibunya secara bertubi-tubi. "Ah, itu... coba tanyakan itu kepada ayah, beliau akan menceritakan semuanya kepadamu, ibu kualahan mendengar pertanyaanmu yang bertubi-tubi," jawab ibu Valerie alias Ratu Elvina yang kualahan mendengar pertanyaan Valerie. "Oke deh, aku pergi dulu ya bu, bye" ucap Valerie kepada ibunya.

Valerie mulai berlari melewati lorong rumahnya, banyak orang yang memandang aneh kepada dirinya, karena Valerie masih menggunakan piama dan rambutnya yang masih berantakan .

Yah, rumah Valerie memang sangat besar dan membutuhkan beberapa pekerja untuk mengurusi kebutuhan rumahnya, di sana terdapat 2 orang koki, 5 orang pelayan, 3 orang supir, dan 4 orang tukang kebun.

Setelah berlari cukup lama melewati lorong, akhirnya ia sampai di depan ruangan ayahnya. Ia mulai mengetuk pintu besar di depannya itu, terdengarlah bunyi 'tok tok tok' dan dengan suara lembut ia berkata, "ayah, bolehkah aku masuk?"

Setelah hening cukup lama, tiba-tiba terdengarlah suara ayahnya, "ya". Valeriepun mulai membuka pintu besar di depannya dan mulai melangkah masuk.

Berbeda ketika berbicara dengan ibunya, ketika Valerie sedang berbicara kepada ayahnya ia berbicara dengan lebih sopan, "ayah, aku ingin menanyakan kejadian semalam, sebenarnya apa yang terjadi? Di mimpiku aku bertemu dengan seekor naga berkepala warna-warni, dan ia berkata 'makhluk seperti kita', apa maksudnya?" Ucapnya, tetapi walaupun terdengar sopan, ia tetap bertanya dengan bertubi-tubi, ayahnya yang mendengarnya bertanya, hanya menggeleng-gelengkan kepalanya bingung.

"Ih, ayah...dengerin napa! Udahlah, aku sebel sama ayah!" Ucap Valerie ngambek, hilanglah kata-kata soapan yang tadi digunakan oleh ia. "Kamu ngambek? Udahlah jangan ngambek, uh, anak ayah ngambek nie... sini duduk! Ayah akan menceritakan semuanya kepadamu," ajak Ayah Valerie kepada Valerie.

Valerie menuruti kata-kata ayahnya untuk duduk. "Cepat yah, cerita! Aku udah gk sabar dengerin!" Lagi-lagi, kesopanannya lenyap tertelan bumi. "Iya-iya" jawab ayahnya.

Ayah Valerie alias Raja Arno mulai bercerita kejadian saat ia terlahir, "jadi sewaktu kamu lahir(baca di episode 1)...begitulah ceritanya, itulah sebabnya ayahmu ini sangat jarang pulang di rumah, kamu juga mempunyai 2 orang kakak, kakak-kakakmu ini mengurusi urusan istana ketika ayahmu ini tidak di istana," "wah, beneran aku memiliki seorang kakak? Yeyyy, aku senang sekali..., jadi aku itu adalah seorang putri...? Wah aku gak menyangkanya" ucap Valerie memotong perkataan ayahnya kegirangan."

"Hush, kalau ada orang berbicara itu jangan disela! Apa lagi orang tua! Ya sudah deh, kali ini ayah maafin kamu, tapi tidak untuk lain kali. Udah yuk lanjut... jadi Semalampun, kejadian yang membuatmu pingsan itu, adalah metode mengecek kekuatan yang ada pada dirimu, tapi seharusnya itu tidak membuatmu pingsan. Kita itu memang berbeda dari makhluk-makhluk yang ada di bumi, kita ini sepecial. BTW, hewan peliharaan apa yang kamu dapat?" Cerita ayah Valerie panjang lebar, dan diakhiri pertanyaan yang sudah dijawab Valerie bahakan sebelum ayahnya bertanya. "Ih, ayah....! Aku kan udah kasih tahu tadi..., ih, aku sebel sama ayah, masak aku cerita gak didengerin dengan seksama..., nih, aku ulangi lagi, aku dapet hewan peliharaan naga berkepala warna-warni, kalau gak salah kepalanya ada 7 deh, warna pelangi. Dan terimakasih sudah menjawab pertanyaanku yang membuatku bingung" ucap Valerie sebal dan diakhiri dengan senyum manisnya. "APA!!!" Teriakan Ayah Valerie yang dapat menghancurkan seluruh dunia ini(gak elah, canda).