chapter satu

15K 334 5
                                        

Chapter Satu

"Every home has its soul."

"Who are they?" Setengah menyipitkan mata, Mr. Lawrett pun mulai menurunkan sedikit kaca mobilnya. "Aku tidak pernah tahu rumah itu sudah dibeli orang." Duduk di kursi depan, ia pun cepat menoleh kecil kepada Joseph, asistennya yang nampak kikuk. Sementara di luar sana, terlihat beberapa sosok yang sibuk mengangkut beberapa kotak-kotak besar sekaligus beberapa furnitur dari dalam truk besar.

"Well, sepertinya mereka baru datang hari ini, Tuan," jawab pria tersebut, terdengar pelan. 

Aneh, biasanya mereka akan datang dua sampai minggu sebelumnya, seperti pembeli yang sudah-sudah. Apalagi keluarga Moreth terkenal pemilih sekali untuk rumah kesayangan mereka tersebut.

"Ini rumah warisan keluarga kami, sangat kokoh dan antik."

"Letaknya sangat strategis terlebih ada sebagian pekarangan di bagian belakang rumah. Anda pun bisa membuat kolam lebar dan taman mawar, apapun itu."

"Untuk harga, kami dapat membicarakannya lebih lanjut jika Anda memang tertarik."

"Mereka datang dari Boston."

Mr. Lawrett terkesiap. "Oh, sungguh?"

Joseph mengangguk. "Yah, Tuan, sejak pagi saya sudah melihat truk pengangkutnya datang begitu banyak. Sepertinya mereka orang terpandang pula."

Mr. Lawrett kembali menaikkan jendelanya dengan mobil mereka yang meluncur mulus. Bulan depan mungkin rumahnya pun akan bernasib serupa; ditempati dan dipenuhi oleh truk pengangkut barang yang besar dan mencolok. "Moreth sepertinya tengah berpesta sekarang."

*

*

Memasukinya bangunan bertingkat tiga tersebut, Mr. Lawrett sudah disambut oleh tiga pelayannya. Mereka membungkuk sementara Sang Tuan mulai melepaskan mantelnya perlahan. "Apakah dia sudah menelpon?" tanya Mr. Lawrett ketika melewati pintu ganda besar di istananya. Dia melepaskan sepatunya dan cepat mengganti dengan sandal cokelat yang sudah disiapkan.

"Mereka sudah memberikan banyak penawaran, bahkan meminta janji temu dengan Anda secepatnya, Tuan," jawab Joseph di belakangnya.

Pria itu mengangguk. "Atur saja pertemuannya, tapi pastikan tidak menganggu akhir pekanku terlalu lama." Ia pun mendekat ke arah meja panjang di ruang tamu. Pandangannya tertuju pada satu figura. Ia menatap nanar. "Aku tidak bisa di sini terlalu lama."

"Apakah Anda sudah lapar, Tuan?"

Pria itu menaruh kembali figura tersebut dan mengggeleng pelan. "Aku akan istirahat saja lagipula aku sudah membeli sandwich tadi." Ia tersenyum simpul kemudian melangkah menuju tangga meliuk yang ada di dekat ruang tengah. Sejenak, pria itu menghela napasnya dan mengedarkan pandangannya ke sekitar.

Ada begitu banyak kenangan di rumah ini; ada begitu banyak jejak Mary.

"Kau berjanji akan memberikanku rumah besar, Hei, Tuan!"

"Siapa yang tahu? Aku ingin punya anak yang banyak. Aku ingin mereka berlarian di rumah ini, dan kau, akan menjadi Ayah paling sibuk di bumi!"

"Aku menikah denganmu itu artinya kau harus siap denganku."

"Kau ingin aku mencium keningmu di setiap pagi?"

"Aku akan membuat sarapannya! Biarkan aku memasak, kau akan suka! Haha."

Mr. Lawrett menatap sendu sekitarnya kemudian mulai menaiki anak tangga secara perlahan. Selain mendapatkan banyak klien yang sudah dari jauh-jauh hari menghubunginya untuk melihat dan memberikan harga atas huniannya ini, dia pun sudah memilih beberapa tempat; mungkin Florida cocok untukku, atau bahkan Hawaii.

Aku hanya ingin tempat yang jauh.

Mr. Lawrett mulai terpikir kata-kata Edgar, teman kecilnya. "Mungkin kau hanya sedih, mungkin kau perlu untuk keluar sesekali dan menyadari bahwa duniamu tidak berhenti ketika Mary dan putramu sudah tiada. Mungkin kau harus menemukan jiwamu yang lain, yang menunggu untuk ditemukan. Jangan bersedih terlalu lama."

Mereka yang tidak pernah bersedih takkan mengerti. Mereka yang tidak pernah kehilangan akan terus mencemooh. Namun, siapa yang dapat menanggungnya selain diri kita sendiri? At the end of the day, their words mean nothing and you always feel what you have to feel inside.

And It's too much.

Pria itu menaiki anak tangganya lebih cepat. It's just too much. Napasnya mulai tercekat.

[]

baby peony ✔ (Akan Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang