🌩 Thunderclouds - Satu 🌩

14 1 0
                                    

alexithymia (noun)
               //the inability to express your feelings//

🌩

Jungkook pulang dengan selamat setelah diantar oleh Yoongi hyungnya. Berbasa-basi sebentar didepan apartement Jungkook hanya untuk menanyakan apa Jungkook memiliki sebuah salam untuk salah satu laki-laki yang berada di cafe yang mereka tinggalkan barang sebentar.

"Salam kan saja pada Jimin hyung semoga cepat sadar dengan siapa dia berkencan."
"Dengan hyungmu ini pastinya."
"Ya, si tukang cari ribut dan menyebalkan." jawab Jungkook.
"Yaa! Dasar bocah."
"Wae? Benar bukan?"

Setelah berdebat Yoongi beranjak kembali, membuat Jungkook diam setelah kepergian hyungnya itu. Merasakan kesunyian kembali sesudah ditinggalkan dengan orang terdekatnya yang membuatnya nyaman. Jungkook tipe orang cerewet dan doyan berargumen dengan siapa saja yang dia kenal dan dekat dengannya. Tapi akan mendadak menjadi seperti seorang yang tidak mengenal kosa kata ketika dekat dengan orang yang hanya beberapa kali dia temui.

Jungkook lanjut melangkah. Mendalami bagian apartementnya mengenyampingkan rasa buruk pada perasaannya dan juga rasa lelah yang menyerangnya. Ya setidaknya biar hari ini Jungkook tutup dengan menenggelamkan perasaannya dengan pergi tidur. Berharap perasaannya dipenghujung hari ini berganti baik-baik saja esok hari.

.

.

.

"Taehyung-ah." Namjoon berujar membuat sang pemilik nama mendongak menatapnya, "Wae?"
"Aku lihat sedari awal dirimu datang, Jungkook selalu menatapmu." sambung Namjoon yang dibalas senyum miring tipis oleh Taehyung.
"Benarkah? Terhormat sekali sampai aku dipandang lekat seperti itu." kelakar Taehyung.
"Aku serius." Namjoon terus berujar sedangkan Taehyung sudah menghendikkan bahu tanda tak perduli.

"Sedang ada masalah dengan calon adik iparku?" seloroh Jimin ikut berbicara mengenai pembahasan masalah antara Taehyung dan Jungkook.
"Ya, yang kau sebut dengan calon adik ipar itu siapa?" tanya Taehyung retoris dengan nada geli.
"Tentu saja Jeon Jungkook, adik sepupu dari Min Yoongi kekasihku." jawab Jimin pedas.
Taehyung tertawa terpingkal-pingkal. "Calon adik ipar dalam mimpimu." Jimin mengabaikan tapi tatapannya menuntut Taehyung untuk menjelaskan permasalahan yang baru ia ketahui.

Taehyung menelan salivanya, duduk bersandar dengan perasaan sedikit gugup melihat pandangan para hyungnya hanya terarah padanya.
"Arraseo, arraseo... Hanya agak tidak senang dengan ada dia tadi disini." jelasnya.
"Jungkook adik sepupu Yoongi." kata ketus dari bibir Jimin mencelos keluar.
"Aku tahu, lantas?" Semua tergugu dengan jawaban Taehyung. Diam seketika.
"Walaupun Yoongi hyung seperti itu padaku, apa aku tidak boleh memiliki pandangan lain terhadap sepupunya?"

"Hanya saja kau keterlaluan, kau tahu?" sangkal Jimin menggebu-gebu layaknya dia berada diposisi Jungkook. Tapi jika dipikirkan lagi tindakan Taehyung memang kelewat terlalu dingin kepada Jungkook. Sampai laki-laki yang dua tahun lebih muda dari Taehyung itu tidak berani mengeluarkan suara barang sekecap pun.
"Sudah hentikan, Yoongi baru saja sampai." ingat Seokjin menengahi.

.

.

.

Yoongi hyung ingin bertemu lagi hari ini, bertepat diruang kantornya. Entah ada apa, tapi Jungkook benar-benar dibuat was-was.
"Hyung ada apa?" sapanya saat sudah berada didepan ruang Yoongi.
"Masuklah. Jangan bersembunyi dibalik pintu seperti itu." jawab Yoongi seraya memindah duduknya ke salah satu sofa diruangan itu.
"Katakan ada apa dulu? Jika ingin mengomel besok saja." katanya bertahan dalam posisi bersembunyi dibalik pintu ruang Yoongi.

Thunderclouds / taekook /Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang