Part 2

31 6 0
                                    

Saat jam istirahat kerja datang disaat itulah cacing di perut Dina berjoget ria menunggu jatahnya dan dikarenakan Dina orangnya ga tahan sama yang namanya 'lapar' tanpa aba-aba meluncurlah dia kekantin meninggalkan teman teman nya, setelah sampai diteliti lah satu satu kursi disana dan pilihannya jatuh di kursi paling pojok dekat jendela.

Tapi sebelum Dina duduk dia memesan makanan terlebih dahulu dan membawanya ketempat pilihannya dengan perasaan menggebu Dina bersiap untuk menyantap hidangan didepan nya 1,2,...

"woyyy,,seenak udel ya ninggalin para cecans." ucap Rista
"hehehe... Halah lebay deh klean, ngemeng" si Salsa mana?"tanya Dina sambil nyengir bak kuda ngebet kawin
"Dia lagi ngambil pesanan kami." jawab Sonya yg di 'O' kan oleh Dina. Selang beberapa menit Salsa tiba membawa beberapa makanan di atas nampan sedang dan tanpa bersuara mereka mulai menghabiskan makanan mereka masing masing.

"Alhamdulillah ya Allah kenyang... Hah." ucap Dina dengan sumringah
"Halah lu kalo udah kenyang emang suka bego." ledek Rista
"ihh kamu jahad bambang." jawab Dina. Jam menunjukkan pukul 12:50 yang berarti mereka harus kembali pacaran dengan komputer.

5 menit mereka menempuh perjalanan dan kembali ke bilik masing masing untuk melanjutkan pekerjaan nya tak terkecuali Dina. Tiba tiba mbak Karin selaku sekretaris pak julio yg pangkat nya Direktur di listya motel menghampiri bilik Dina

"Din, itu kamar 176 dibersihkan dan dicek barang barang nya."ujar mbak Karin
"Ada yg mau check-in ya mbak?" tanya Dina dengan penasaran
"iya, tapi dia masuknya 2 minggu lagi katanya."
"loh?masuknya 2 minggu lagi kenapa check-in nya sekarang?" heran Dina
"yg check-in katanya Direktur jadi busy gitu." jelas mbak Karin
"asyiap mbak."

Jam menunjukkan pukul 16:50 yg berarti jam pulang kerja karyawan Listya Motel akan selesai 10 menit lagi. Dibiliknya Dina tengah beberes sambil bernyanyi kecil. 'Tenggg' 10 menit yg ditunggu para karyawan tiba diikuti keluarnya karyawan satu persatu,sementara Dina langsung menuju kehalte untuk menunggu angkutan pemerintah.

40 menit setelah nya tibalah Dina ketempat dimana selama ini ia berleha-leha
'cklek' begitu pintu dibuka putih menjadi warna yang pertama kali dilihat.
Dina hanya hidup sebatang kara tanpa adanya saudara ataupun saudari setelah kedua orang tuanya tiada,, yah.. Mau apa lagi?? Jika Dina terus bersedih apakah ia bisa sampai ketitik ini sekarang??

*****
Dina

love usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang