PRESIDEN BANCI ala HABIB BAHAR versi eLBESAR

5 1 0
                                    

Dear Habib
Apa kabar?
Kini kau seolah sedang berteater di sebuah sanggar
Yang pemerannya sangat terpelajar meski lebih banyak mengajar daripada belajar
Kau adalah pelajar yang dianggap banyak melanggar
Sementara kau tak terlalu pandai tawar menawar
Layaknya Ibu Gurumu yang penuh dengan gelar
Sebagai penulis puisi tentang suara kidung Indonesia lebih elok terdengar
Dari suara adzan meski ada pekik "Allohu Akbar"

Statusmu kini sudah tersangka, sepertinya kau sama sekali tak berdebar
Atau mungkin rasa takutmu akan manusia telah memudar
Sampai kalimat apapun kau sampaikan secara penuh sadar
Mungkin lain kali ceramahmu harus sedikit kalem meskipun terasa hambar
Seperti puisi "aku tak tahu syariat islam" yang pernah viral
Lalu konfrensi pers dan selesai tak ada lagi kabar

Ceramahmu yang "menghardik" presiden menghiasai beberapa layar
Mengalahkan puisi tak tahu syariat islam yang mulai samar
Meski puisinya masih terasa sangat segar
Tapi perlahan tertelan issue lain yang lebih laku di pasar

Habib Bahar,
Presiden kau sebut banci dengan oktav yang sangar
Kaupun sepertinya siap pindah rumah meski beralas tikar
Mempertanggungjawabkan isi ceramahmu yang kau anggap wajar

Ibu Guru Pemilik Sanggar,
Kau bilang sari konde ibu Indonesia sangatlah indah terpancar
Dibanding helaian kain yang kau sebut di puisimu dengan istilah cadar
Begitu indah kau tuangkan tulisanmu dengan diksi yang vulgar dan familiar
Meski yang kau bahas itu bukan pemimpin negara, melainkan pemimpin semua alam pemilik yaumulmahsyar

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 14, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PRESIDEN BANCI ala HABIB BAHAR versi eLBESARWhere stories live. Discover now