PART 1

23 3 1
                                    

"What?!" pekik gadis itu tepat telinga Kina. Sedetik kemudian, Kina mengusap telinganya sembari meringis. Dasar cewek gila! Sembarangan teriak dikuping orang! maki Kina dalam hati.

Kina menatap jengkel gadis dihadapannya itu, baru pertama kali sekolah, gadis ini sudah membuat moodnya hancur. Kini telinganya kembali berdengung, Kalo sampe teriak lagi, gue bakar rambut lo! ancam Kina dalam hati.

"Eh, sorry Kin, hehe.." gadis itu malah cengengesan tidak jelas. Sedangkan Kina, masih mengusap telinganya yang berdengung.

"Lain kali, kalo teriak kurang keras!" ketus Kina pada gadis itu. Salma Adira, gadis bertubuh jangkung yang memiliki rambut hitam legam, sekaligus teman baru Kina disekolah ini.

"Maaf, Kin. Gue terlalu excited banget tadi. Oh, ya, kembali ke pokok permasalahan. Jadi, lo liat Bang Chan lagi shirtless?" tanya Salma penasaran. Bangku yang didudukinya, ditarik untuk lebih dekat dengan bangku Kina. Gadis itu tertarik mendengar keluh kesah dari Kina. Eh, bukan! Ralat! Tetapi Bang Chan!

"Bang Chan tuh siapa, sih? Buka baju sembarangan! Itu namanya pornografi tau!" ujar Kina kesal. Kina kembali mengingat kejadian ditoilet tadi pagi, seperti bayangan peristiwa kembali diputar diotaknya. Sangat jelas! Bahkan, dia merasa seakan menonton film di bioskop.

"Apa kata lo? Pornografi? Haha.." kini tawa dari Salma meledak. Sedangkan Kina menatap teman barunya itu dengan bingung. Ini cewek emang gila! Bener-bener gila! maki Kina dalam hati.

Kina merengut kesal, temannya itu tertawa seperti sedang mengejeknya. Gadis itu memukul pundak Salma, langsung saja Salma meredakan tawanya.

"Kina, Kina, masa Bang Chan lagi shirtless, lo bilang porno? Haha.." Salma tertawa lagi, tapi tidak sekeras yang tadi.

"Orang buka baju di toilet 'kan emang pornografi! Masa lo bilang lagi nyinden!" ketus Kina, wajahnya sekarang menampakkan ekspresi kesal dan marah. Gadis itu masih kekeh pada pendiriannya.

"Iya, deh. Terserah apa kata lo aja" ujar Salma mengalah. Tidak ada untungnya jika mereka tetap berdebat, mungkin sampe Captain Marvell pun gak bisa melerai perdebatan mereka.

"Kin, lo beneran gak tau Bang Chan?" tanya Salma pada Kina. Kini, raut wajah Salma menampakkan keseriusan. Tidak bercanda seperti tadi.

Kina menjawab dengan menggedikkan bahunya acuh, seolah tidak peduli dan tidak tahu. Gadis itu mengambil peralatan tulisnya dari dalam tas.

"Lo mau tau tentang Bang Chan?" tawar Salma. Gadis itu memperhatikan gerak-gerik Kina. Sepertinya, Kina tidak peduli akan tawaran Salma. Buktinya, Kina tetap diam, bukan menjawab tawaran dari Salma.

"Kin, lo beneran gak mau tau?" tanya Salma lagi. Kina masih tetap diam, tidak ada tanda-tanda pergerakan dari mulutnya.

"Apa untungnya buat gue, kalo gue tahu tentang dia?" tanya Kina sarkastik. Gadis itu benar-benar ingin mengenyahkan nama itu dari pikirannya. Karena, sedari tadi kejadian itu terus berputar diotaknya. Dan Kina merasa malu kalau mengingatnya lagi.

"Oh, oke. By the way, lo ngapain ngeluarin buku?" tanya Salma heran. Seketika Kina menghentikan aktivitasnya.

"Lah? Emang gak belajar?" bukan menjawab, Kina malah bertanya balik. Kini, Kina yang dibuat heran oleh Salma.

Satu detik kemudian, "HAHAHA.." sebuah tawa mengundang perhatian semua siswa. Kina terlonjak kaget, lantaran Salma tertawa sangat keras. Bahkan, dia harus menyumpal mulut Salma dengan kotak pensilnya.

"Heh! Besar banget, sih, suaranya!" protes Kina pada Salma. Sedangkan gadis itu hanya cengengesan sambil mengangkat dua jarinya membentuk 'piece'. Kina memutar bola matanya jengah dengan sikap Salma selama tiga puluh menit terakhir ini. Sangat menyebalkan! Bahkan melebihi rata-rata!.

"Lo lucu banget, Kin. Gemesin, tau! Pengen dicubit pipinya" ujar Salma sambil mencubit kedua pipi Kina.

Karena pipinya dicubit gemas oleh Salma, Kina langsung memukul tangan Salma, sehingga cubitan dipipinya terlepas. Kina melotot tajam ke arah Salma, sedangkan tangannya mengusap pipinya yang sakit. Gendeng! Udah kuping yang dibuat sakit, sekarang pipi gue juga! umpat Kina dalam hati.

"Sakit, ya?" tanya Salma dengan nada pura-pura kasihan. Wajahnya menunjukkan ketidak seriusan dengan suasana ini.

"Lo ngomong sekali lagi, gue bacok!" ujar Kina meninggikan suaranya. Kontan, tawa Salma meledak. Gadis itu tidak bisa lagi menahan tawanya.

Sepuluh detik kemudian, Salma meredakan tawanya. Dia merasa suasana menjadi hening. Kina juga merasakannya, gadis itu mengerutkan keningnya. Ini kok pada diem semua, ya? pikir Kina dalam hati.

"Kin, ini kenapa pada diem semua?" bisik Salma pada Kina. Gadis itu berbisik sembari menyikut perut Kina pelan. Sedangkan Kina hanya menggedikkan bahunya acuh, Kina tidak tahu penyebab kelas barunya menjadi hening.

"Kok pada diem, sih?" tanya Salma yang sedang mencairkan suasana. Mereka tidak ada yang menjawab, hanya tatapan yang tidak dimengerti Kina dan Salma yang mereka berikan.

"Maybe, because of me?"

Kira-kira siapa ya? Misterius banget:v
Kalian tau gak dia siapa? Kalo next jangan lupa Vote and Comment!
Thank you:))

Hate but LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang