Happy reading
"Prilly? kau kenapa?" Tanya Jeje tiba-tiba sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. ia baru saja selesai mandi.
"Tidak...." Jawabku cepat sambil dengan buru-buru menekan tombol merah pada ponsel untuk keluar dari menu tampilan foto itu.
"Sepertinya ada yang kau sembunyikan dariku, Prilly!" Kata Jeje sambil menyipitkan matanya memandangku.
Aku menelan ludah.
"Tidak ada hahahahaha. tidak ada yang ku sembunyikan" Jawabku sambil tertawa garing.
"Sebenarnya ada apa antara kau dan Ali? Daritadi kulihat kau terus menatap ponsel mu dengan tatapan aneh" Tuduh Jeje seraya mengambil posisi duduk di depanku, di ranjang. ia menatapku tajam. Mengintrogasiku.
"Aku dengan Ali? Tidak ada. Ada hubungan apa yang kau maksud? Bagaimana mungkin aku dan Ali......" Jelasku kacau kemudian terdiam saat tiba-tiba Jeje merebut ponselku.
Seulas senyum miring langsung menghias wajahnya saat Jeje memeriksa ponselku.
"Lalu kenapa kau berniat menghapus foto ini?" Tanya nya sambil memperlihatkan layar posel yang sedang menayangkan kotak dialog itu.
Aku menelan ludah. Bagaimana menjelaskannya? Seorang fans biasa tidak mungkin menghapus foto bersama idola nya. Jeje tentu curiga.
"Tidak, tadi aku hanya salah memencet tombol" Jawabku sekenanya.
"Begitu?" Tanya nya
Aku mengangguk.
"Kalau begitu....." Kata Jeje terhenti kemudian menekan tombol ponsel lalu mengembalikannya kepadaku.
mataku membelalak.
Foto itu.
Fotoku bersama Ali.
Telah di hapus?!
Satu-satu nya kenangan ku bersama Ali.
Tanpa kukendalikan, air mata ini jatuh begitu saja. Sekuat apapun kutahan, tetap tak dapat menghentikannya. Mataku terus menitikan air mata tanpa isakan. Rasanya terlalu sakit sehingga aku tak dapat mengdeskripsikannya lagi.
Aku memang berniat menghapusnya, membuang kenangan itu.Tetapi, aku butuh waktu untuk menetapkan hati. Butuh waktu untuk meyakinkan diri.
Jeje menghapus nya tanpa menanyakan terlebih dahulu padaku.
Terlalu tiba-tiba.
Ketika aku bahkan belum yakin ingin melepas Ali dari hati dan pikiranku.
Sebongkah hatiku masih memikirkannya.
"Prilly, Kau tau....kau sudah terlihat aneh saat menatap Poster The Freaks tadi. Saat kita menonton syuting Celebrity on dating, aku juga tau kau tidak benar-benar menonton. Kau terus menundukan kepala. Ketika akhirnya foto bersama, kulihat reaksi Ali terlihat kaget saat melihatmu. Sebenarnya apa yang terjadi?" Jelas Jeje panjang lebar
"............"
"Boneka itu....." Kata Jeje sambil menunjukan ke arah boneka yang sedang kupeluk
"Kau bahkan tidak mengijinkanku mendekati apalagi menyentuhnya. apa itu dari seseorang yang sangat spesial bagimu?"
"............"
"Apa aku bukan sahabatmu lagi, Prilly?" Tanya nya yang seketika kujawab dengan gelengan kepala
Aku menghela napas.
"Sebenarnya....." Kataku mulai bercerita
Tidak ada yang lebih sakit daripada perasaan ini. Ketika aku ingin mengubur dalam-dalam kenangan itu, aku malah harus menggalinya lagi.
Saat ini, aku adalah manusia paling bodoh! Tidak ada yang dapat kulakukan selain terus menerus bingung dengan perasaan ini.
Sebagian hati memantapkan diri untuk mencampakan perasaan itu. Namun sebgian lagi terus berharap adanya keajaiban untuk hubungan kami.
Jeje langsung memelukku saat aku selesai menceritakan semua padanya.
"Maafkan aku....aku tidak tau begitu menderita seperti ini" Katanya
"Tidak apa-apa" Kataku pahit
"Tapi kau tau...kau sangat keren! Bagaimana mungkin kau bisa beruntung diperebutkan dua member The Freaks?"Seru Jeje tiba-tiba sambil menyengir lebar, berusaha menghiburku.
Aku tersenyum masam.
Yah, awalnya aku juga merasa sangat beruntung.
Tetapi, percayalah ketika siapapun yang merasakan perasaan saat ini, tidak akan ada yang mau mengalaminya. Kau akan memilih untuk tidak sama sekali berhubungan dengan The Freaks dan akan terus menjadi fans dengan baik.
"Sudah jangan sedih lagi ya. Sini, kukirimkan foto itu lagi. Kau lupa kalau foto itu di jepret dari ponselku?" Kata Jeje sambil menyengir
Mataku melebar.
Ada sebongkah kelegaan mengaliriku. Namun juga kekhawatiran. Cemas akan hati yang kembali berharap.
"Selesai!" Seru Jeje saat berhasil mengirim foto itu via Whatsapp.
"Prilly, Aku hanya bisa mengatakan satu hal. Jika kau memang mencintai Ali, Perjungangkanlah. Seharusnya masalah sepele seperti itu dapat dibicarakan baik-baik dengan member lainnya. Aku yakin mereka akan mengerti"
Aku menggeleng.
"Aku tidak ingin merusak persahabatan mereka"
Jeje menghela napas berlebihan.
"Kau tau, kau telah menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan berikan kepadamu"
"..........."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐞 𝐀𝐫𝐭𝐢𝐬𝐭 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐁𝐨𝐲𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 [𝐄𝐍𝐃]
RomanceTak perlu letih mencari, karena sejatinya cinta akan membawa nya kembali pada sang pemilik hati. Begitu kata si Prilly Kamelita George.