🔻Rain

7.6K 528 93
                                    

  " Jika diriku adalah hujan dapatkah aku terhubung dengan seseorang ."

Dingin begitu terasa menusuk kulit ketika angin berhembus masuk dari celah jendela yang terbuka ditengah derasnya hujan yang terlihat mengguyur seluruh kota saat ini.

Disebuah kamar yang terlihat remang remang karna sang pemilik enggan menyalakan lampu.

jungkook terdiam sembari memeluk lututnya sendiri demi menghangatkan tubuhnya yang menggigil kedinginan.
memilih diam tak beranjak dari posisinya sekedar mengambil selimut untuk menghangatkan diri.

Sekembar onix miliknya terlihat kosong meredup dari binar yang biasa terlihat.
bilah bibirnya terkatup rapat enggan bersuara.

Pada akhirnya
seharusnya sedari awal jungkook tau.
bahwa kata segera yang taehyung ucapkan waktu itu adalah bualan semata.
bentuk dari pembelaan yang dilakukan pria kim agar jungkook berhenti menahannya.

Terhitung sebulan lebih sejak taehyung memilih pergi meninggalkannya.
tak sekalipun pria itu bertandang ke apartemen yang diberikannya untuk jungkook.

Taehyung seakan menghilang begitu saja meskipun masih tetap mengirimkan uang untuk jungkook lewat pengawalnya.
tak ada satupun pesan milik jungkook yang dibalas oleh pria kim
mengabaikan panggilan yang ia lakukan berkali kali bahkan pernah mematikan ponselnya.

Jungkook benar putus asa
Dirinya terlihat begitu Sangat berantakan.
semua yang jungkook katakan pada taehyung  dulu tidaklah sungguh sungguh.Ia hanya ingin pria itu tinggal sedikit lebih lama menemaninya.

pemuda jeon kembali menatap layar ponsel miliknya yang menampakkan foto dua orang pemuda yang tampak tersenyum bahagia.
ia meremat ponselnya ketika  tak mendapati satupun notifikasi pesan maupun panggilan dari seseorang yang begitu dirindukannya.

Menggigit bibir pucatnya yang tampak bergetar,
sekembar netranya memanas ketika rasa sesak yang menyeruak kembali memenuhi relung dadanya.

     
                               ***

Hingga pagi ini,jungkook mendapati jawaban atas kegundahan yang dirasakannya sebulan ini.

Pemuda jeon hanya mampu tergugu ditempat ketika netra bulatnya memandang layar datar yang sedang menayangkan pemberitaan perihal istri seorang ceo muda yang tengah hamil.

Jungkook teramat tau siapa wanita cantik yang tengah menjadi bahan serbuan para wartawan demi mengorek informasi.

Seketika tubuh jungkook melemah
pijakan kakinya goyah membuat tubuhnya terduduk bersimpuh dilantai,
tanpa sadar liquid bening mengaliri pipi mulusnya.
hatinya yang tak kunjung membaik kini harus menerima sesak yang teramat sangat.

jadi inilah alasan pria kim mengabaikannya.
Alasan mengapa ia dicampakkan adalah karena dirinya tak lagi dibutuhkan.

Jungkook mengusap kasar air matanya.segera ia bergegas menuju kedalam kamar menarik ransel miliknya dari dalam lemari sebelum mulai mengemasi pakaian yang sempat dibeli menggunakan uang miliknya sendiri.

Jungkook telah bertekat untuk pergi
dirinya tidak ingin selamanya menjadi yang tersimpan dan hanya diam tersakiti.

Ia pernah baik saja sebelum mengenal pria itu,maka kali inipun jungkook pasti baik baik saja meski tanpanya.

Dengan tergesa jungkook mengetikkan pesan untuk dikirimkannya pada seseorang setelahnya meletak asal ponsel miliknya,ia tak akan membawa satu barangpun dari apartemen taehyung termasuk ponsel digenggamannya.

Sedikit mengendap,jungkook mengintip dari celah pintu yang sedikit ia buka,setelah memastika keadaan aman,secepat mungkin ia berlari menghampiri taxi yang telah ia pesan sedari tadi.

fallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang