Brakk
Aku melempar satu kantong yang menurutnya berharga, kenapa? menurutmu apa yang kulakukan ini adalah sebuah kesia sia-an, yang berakhir penyesalan?
"Mana bayaranku?"
Dia menghembuskan napasnya, seperti tidak ikhlas saja. Menyebalkan.
"Kau cukup hebat, Miraga. Seorang siswa smp sepertimu melakukan pembunuhan hanya untuk uang ini dengan tangan bersih"
Aku tidak tau apa dia memuji atau merendahkan ku.
"Kau tidak perlu membayar ku dengan pujian sampah mu itu, Guren."
Sekali lagi, aku dibuatnya kesal. Kalau saja dia tidak mengetahui apa apa tentang diriku, aku sudah memutilasi nya untuk malam ini. Menyebalkan.
"Miraga,"
Apa apaan dia, memanggilku dengan nada seperti itu.
"Kerjamu malam ini sangat bagus, aku menyukainya."
Dia melemparkan ku kantong yang berisi uang, aku tidak tau berapa jumlah uang dalam kantong itu, yang jelas kantongnya sangat ringan.
"Oy oy, kau membayar ku bera—!?"
Menyebalkan, perkataanku dipotong olehnya.
"Dasar bodoh, itu semua uang kertas. Makanya ringan, tolol. Berapa tahun kau sekolah huh?"
Menyebalkan.
"Miraga,"
Aku duduk di sofa tepat di depannya dengan jarak sedikit jauh, aku heran dengan manusia kanibal yang suka memakan sejenis, itu seperti sampah.
"Caramu makan, sangat jorok." Komentar ku.
"Miraga, apa kau membunuh salah satu orang yang berada di rumah mu?"
Pertanyaan macam apa itu, aku akan membuat mu menyesal bertanya seperti itu.
"Oy! Kau sangat menyingg—!?"
Lagi dan lagi, perkataanku dipotong.
"Ayo, ceritalah"
Selera makan dia sama seperti babi kelaparan, bukan. Dasar babi ngepet kelaparan. Bahkan lebih jorok dari babi.
"Kau memikirkan sesuatu, miraga?" Tanyanya padaku
Tidak, aku menggeleng. "Bukan hal yang penting"
Dengan segeranya dia menghampiriku dengan tangan kotor penuh darah, menarik kerah seragam putih ku.
"Oy! Kau sangat tidak sopan" Ujarku ketakutan
"Ayo, ceritakanlah sebuah masa lalu mu yang kelam.. Aku menyukainya.. " Ucapnya mendekap dalam leherku
Apa yang ada dipikirannya huh? Dasar manusia kotor. "A-aku akan membunuh mu!"
Dia tertawa
"Membunuh..?" Lalu memperlihatkan ekspresi gilanya seperti babi kelaparan "Hoy miraga, membunuhku? Tunggu.. Berapa banyak orang yang telah kau bunuh.. Miraga?"
Sial, aku terjebak.
"Kau akan kubunuh perlahan"
Setelah itu aku tidak sadarkan diri. Aku sedang melihat sebuah rumah usang yang begitu nyaman dengan dua bersaudara yang saling bermain. Spontan aku tersenyum, itu sangat damai untuk dilihat ya.
Sepertinya itu aku, berambut putih! Dan kakak ku, kami sedang bermain bola bersama.
Aku spontan tersenyum lagi, melihat keakraban ku waktu kecil. Aku sengaja melempar bola jauh dari rumah, mengerjai kakakku untuk mengambilnya lebih jauh. Tentu ke jalan raya yang sepi.
Saat itu aku tidak melihat ada kendaraan, jadi kurasa aman untuk berlari lari disana.
Tapi, ada truk yang entah darimana menghampiri kakakku yang sedang mengambil bola
"K-kak..!"
Aku tersadar ketika sudah memasuki rumah sakit. Tangan ku diperban, aku hanya mengira bahwa terjadi kecelakaan hingga menyebabkan patah tulang.
Aku ingat! Terakhir, aku berada di rumah Guren.
Aku melihat perban ditanganku. Ah ternyata itu sebuah gigitan.. Tunggu? Apa!?
Kenapa kepalaku terasa pusing, tanganku berdenyut, sialan, Guren sialan, dasar sampah.
"H-hah!!"
Ada yang aneh denganku, ini berbeda. Sensasi macam apa ini.
Aku lapar.
Ada sayur sup di meja dengan jus jeruk, tapi aku tidak menyukainya.
"Arrrgghh!"
Ah, apa yang kulakukan? Bagaimana aku menyempar sup itu tanpa kesadaranku.
Kulihat tanganku gemetar, ada apa dengan tubuhku ini?
"Arrrrrggggghhhh!"
Dan aku tidak sadar, bahwa telah mengamuk selama 15 menit.
Kamu siapa? Kenapa terlihat jahat? Tunggu, kenapa aku masih gemetar.. Dia mirip seperti ku.. Tapi, kenapa auranya penuh kebencian?
"M.. Marah.."
"B-ben..ncii.."
"S.. Singkirkan.. Mereka dari hadapanku.."
"Makan.."
Hanya itu yang dia -seperti diriku- katakan secara berulang kali. Aku ingin menolongnya.
"Gunakan.. Aku.. Pakai.. Aku.. Aku lapar.."
Pakai?
"T-tunggu, kau baik baik saja?" Aku memegang bahunya.
Dan dia mengamuk, tubuhku seperti tidak terkendali saat ini. Aku mengamuk layaknya monster. Tunggu!? Guren.. A-aku.. Sejenis dengannya sekarang.. Ghoul!
