BONUS

499 13 1
                                    


20 tahun kemudian...

Raffi's POV

Pada hari ini, usia pernikahanku dengan Gigi berusia 20 tahun. Begitu banyak masalah telah kami lewatin berdua selama 20 tahun ini. Aku bersyukur karena aku memiliki seorang istri seperti Gigi yang super sabar melewati ujian-ujian yang Tuhan berikan kepada kami berdua. Anak pertamaku, Rafathar Malik Ahmad kini sudah berusia 19 tahun. Rafathar saat ini sedang melanjutkan studi nya di Negeri Paman Sam. Awalnya, aku dan Gigi tidak menyetujui nya karena takut Rafathar akan terkena pengaruh buruk dari lingkungan barunya di sana. Tetapi Rafathar tetep kekeh untuk melanjutkan studi nya di sana dan berjanji tidak akan terkena dampak negatif di sana. Rafathar saat ini, juga sudah membuka usaha bisnis nya yang kecil-kecilan. Walaupun masih muda, menurutku usaha bisnis nya disana sudah terbilang cukup sukses. Dia mencoba menjajalkan beberapa kain batik&pakaian batik kepada orang-orang di sana. Bahkan, sekarang Ia sudah memiliki pabrik kecil untuk membuat kain batik tersebut disana sehingga biayanya akan lebih murah. Aku dan Gigi sangat bangga dengan apa yang telah Rafathar lakukan di sana.


Eitss.. Aku tidak hanya memiliki 1 anak. Aku juga memiliki 2 orang putri yang kembar. Usianya saat ini 13 tahun dan namanya adalah Nadya Putri Ahmad dan Nasya Putri Ahmad. Mereka sangat cantik dan mukanya sangat mirip dengan Nagita, istriku.

Hari ini, aku berencana untuk memberikan surprise kepada Gigi. Pagi ini pukul 10:00 aku izin pamit untuk pergi ke Gigi.

"Sayang, aku pergi dulu ya. Aku ada meeting dulu nih. Nanti sore, aku pulang cepet kok." Ucapku kepada Gigi.

"Oh iya. Nih bawa ya bekal kamu untuk nanti makan siang." Ucap istriku

"Oh iya. Aku pergi dulu ya. Nanti siang kamu jangan lupa jemput Nadya dan Nasya." Ucapku kepada istriku.

"Siap Pak Bos." Ucap istriku

Aku pun langsung melajukan mobilku ke tempat meeting dimana aku dan client ku telah putuskan kemarin. Untunglah proses meeting kali ini berlangsung cukup cepat. Meeting pada hari ini berakhir pada pukul 12:15. Aku pun langsung menuju ke kantorku untuk mengambil beberapa berkas penting. Aku teringat akan bekal yang istriku telah berikan padaku tadi pagi. Begitu aku sampai dikantorku, aku langsung menuju ke ruanganku untuk memakan bekal yang telah istriku masak untukku. Aku tidak bisa berlama-lama di kantor pada hari ini karena aku harus memjemput kedua putriku di sekolah. Sesampainya di sekolah, aku langsung menyuruh supirku untuk menjemput kedua putriku. Kali ini, aku tidak ingin turun karena pasti akan dikenali oleh pihak sekolah dan akan menjadi bahaya besar jika bertemu dengan Nagita.

" Papa!" Ucap Nadya kepadaku.
"Hey Sayang ayo buruan masuk ke mobil." Ucapku yang membuat kedua putriku langsung masuk ke dalam mobil.
"Kita mau kemana pa hari ini? " Tanya Nasya.
"Jadi hari ini Papa mau buat surprise buat Mama. Kalian mau ikut? " Tanyaku kepada kedua putriku.
"Tentu saja Pa! Kita mau ikuttt!!" Ucap Nadya dan Nasya secara bersamaan.
" Yaudah kalian tidur siang dulu ya di kursi belakang mobil. Nanti kalo udah sampe, Papa bakal bangunin kalian berdua. " Ucap gue yang langsung dituruti oleh kedua putriku.
30 Menit pun berlalu. Gigi pun menelponku.
"Gue angkat gak ya? Angkat aja lah" Ucapku di dalam hati.
" Halo?" Ucapku
" Halo Ffi? Anak-anak ada sama kamu gak? " Tanya Gigi dengan nada panik
"Gaada. Emang kenapa?" Tanyaku
" Mereka gaada di sekolah. Kata gurunya tadi udah dijemput sama bapak-bapak gitu." Ucap Gigi.
" Ya coba kamu tanya lagi sama pihak sekolahnya. Udah dulu ya aku lagi meeting ini. Penting banget ini. Bye." Ucap Raffi lalu mematikan sambungan telefon dan tertawa kecil.

akhirnya, Raffi tiba di sebuah toko kue. iya sudah memesan kue nya sejak seminggu yang lalu. ia pun langsung turun dari mobil nya dan mengambil kue yang telah ia pesan tersebut. Ia sengaja meninggalkan kedua putrinya di mobil karena ia tidak mau membangunkan putrinya yang sedang tidur dengan lelap. setelah ia mengambil pesanan kue tersebut iya mengecek HP-nya. Terdapat banyak sekali panggilan tak terjawab dari istrinya itu. Ternyata istrinya itu juga banyak sekali mengirimkan pesan pesan whatsapp kepadanya.

Nagita Slavina
Ffi
Aku gak ketemu anak-anak
gimana dong ini.
Ffi
Bantu aku dong cari mereka
😭
Ffi
seriusan
ini gimana?

Raffi pun tidak menggubris pesan dari istrinya tersebut. ia pun merasa kasihan dengan istrinya. Tetapi jika ia membalas pesan istrinya tersebut, rencananya akan gagal. Akhirnya ia memutuskan untuk tidak membalas pesan dari istrinya tersebut. Sekarang, aku sedang menuju ke suatu pusat perbelanjaan terkenal di daerah Jakarta.

"Hei sayang ayo bangun kita udah nyampe nih." Ucapku kepada kedua putriku. ucapanku membuat kedua Putriku langsung terbangun. Aku beserta kedua Putriku langsung turun di lobi mall tersebut.

" Kira- kira hadiah apa ya yang cocok buat Mama?" Tanyaku kepada kedua anakku.

" Bagaimana kalau kalung?" Tanya Nasya.

" Ya. Aku setuju" Ucap Nadya.

aku beserta kedua anakku langsung menuju ke toko perhiasan. Di situ banyak sekali berbagai jenis kalung yang sangat indah. Aku pun langsung memilih satu jenis kalung yang sangat indah dan menanyakan hal tersebut ke kedua anakku.

" bagaimana dengan yang ini?" Tanyaku ke kedua anakku.

" Aku suka sekali Pa sama yang ini" Ucap Nadya

"Iya! Aku juga suka. Pasti Mama akan menyukainya." Ucap Nasya.

" Baiklah. Mbak saya ambil yang ini ya." Ucapku ke pramuniaga yang ada di situ. kemudian, aku membayar kalung tersebut.

setelah itu, kami pergi ke toko dekorasi. Aku dan anak anakku membeli balon foil dan juga bahan dekorasi lainnya. Hari pun sudah menunjukkan pukul enam sore. Perutku terasa sangat lapar dan aku tahu pasti kedua anakku juga merasa sangat lapar. Akhirnya kami menuju kerestoran Jepang yang ada di mall tersebut. Setelah kami makan, kami langsung menuju ke mobil. Aku meminta kepada supirku untuk mengantarkan kami ke sebuah apartemen. aku telah membeli apartemen ini sejak dua bulan yang lalu dan gigi tidak mengetahui mengenai hal itu.

Setelah sampai di apartemen itu, aku, Nasya dan Nadya langsung turun untuk mendekorasi ruangan apartemen tersebut. Aku sengaja menyuruh supirku untuk membawa istriku kemari.

Nagita's POV
aku begitu khawatir sekali hari ini. Ketika aku sampai di sekolah, aku tidak mengetahui kebradaan kedua putriku. Aku merasa khawatir. aku mencoba untuk menghubungi Raffi tapi ia mengatakan bahwa ia sedang sibuk dengan meetingnya. Aku mencari ke sana kemari hingga waktu menunjukkan pukul enam sore. Aku kembali ke rumah untuk melihat siapa tahu kedua Putriku sudah sampai di rumah. Tetapi hasilnya nihil. Mereka tidak ada sama sekali. Aku menangis jadi jadinya dan tiba tiba aku merasa pandanganku menjadi hitam. aku merasa ada seseorang yang menutup mataku dengan sebuah kain. aku pun berteriak untuk meminta tolong tapi aku rasa usaha aku ini pun akan sia-sia. orang tersebut membawaku ke dalam mobil. Itulah yang kurasakan. aku merasa bahwa mobil telah berhenti dan orang tersebut membawa aku turun dari mobil.
orang tersebut menyuruh aku masuk ke dalam sebuah pintu yang kurasa itu adalah pintu apartemen. aku pun langsung menurutinya dan terdengar suara " SURPRISEEE!". Aku melihat suamiku beserta kedua Anakku dan juga sambungan video call dengan Rafathar. di dalam ruangan tersebut dan kemudian suamiku mengucapkan "selamat anniversary yang ke 20 terima kasih telah menjadi ibu yang baik untuk anak-anakku dan apartemen ini aku beli buat kamu."

aku merasa sangat bahagia pada hari itu. Aku langsung mencium pipi suamiku dan kedua anak aku.

" Thankyou kalian semua. " Ucapku.

THE END

My Love ✅ | (Raffi & Nagita fiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang