Semua Masalah Berawal Dari Jomblo

32 2 4
                                    

Seperti biasa hari ini, Mio sedang membantu orang tuanya berjualan bunga. Hanya ada satu hal yang berbeda yaitu Mio sudah resmi JOMBLO. Jomblo merupakan hal yang tabu di Distrik 2 untuk seseorang yang sudah lulus SMA. Apalagi Mio telah putus dengan Honda pada malam valentine, di distrik 2 barangsiapa yang putus di malam valentine akan mendapatkan kesialan. Mitos atau fakta itulah yang dipercayai oleh warga Distrik 2.

"Mio, apa kamu sudah putus dengan Honda?" tanya Mama Mio.

"Begitulah," ucap Mio santai.

"Mio, kau sudah lulus SMA dan kau anak satu - satunya yang kami miliki, kau harus menikah. Kau tau apa kata tetangga, kau jadi bahan perbincangan hangat. Kalau kau tidal menikah kau akan sial seumur hidup," ujar Ayah Mio.

"Dengan siapa?" tanya Mio datar.

"Sewa saja suami kontrak! Bereskan," sahut Mama Mio.

"Setuju," timpal Ayah Mio.

"Apaaaaaaa," teriak Mio.

Semua mata tertuju pada Mio, tenti saja Mio menolak mentah - mentah perintah kedua orang tuanya karena Mio belum sempat memasaknya sebab tabung gas elpiji langka. Mio berlari meninggalkan toko dengan perasaan kesal, sembari berjalan menyusuri trotoar nampak orang - orang sedang berkerumun. Terlihat salah seorang diantara mereka ada yang menunjuk - nunjuk ke arahnya.

"Dia jomblo! Saya melihat di sudah putus!".

Orang - orang itu melangkah ke arah Mio. Dengan perasaan panik, Mio langsung berlari ke arah sepeda Motor yang ditinggalkan oleh pemiliknya. Dengan kunci masih tertancap di sepeda motor itu dan segera tancap gas.

"Catat nomer platnya! Segera hubungi polisi!"

Mio melejit ke jalan raya, dikebutnya sepeda motor secara maksimal tanpa ada perasaan takut mati. Mio bagaikan layang - layang diikat tali benang ku genggam (Author kurang hiburan 😋). Berita tentang gadis jomblo tersebar kemana - mana. Dari televisi, radio, sosmed, bahkan potretnya sudah terpampang nyata di pinggir jalan. Sirine polisi mendekat dari belakang dengan pengeras suara polisi itu memberi peringatan pada Mio.

"Pengendara sepeda motor bebek dengan modif di sana - sini harap berhenti ini polisi!. Anda ditangkap karena dituduh putus cinta di malam valentine."

"Bacot mulu," hardik Mio.

Mio mempercepat motornya sampai hampir dua rodanya lepas. Mio menyelip - nyelip diantara ramainya kendaraan yang lalu lalang. Terjadi kejar - kejaran yang tak terelakan dan Mio dapat menjauhkan jaraknya dengan polisi tadi hingga beberapa meter. Sampai akhirnya Mio sampai pada jalan yang terlihat sepi tak disangka - sangka sebuah truk dengan kecepatan tinggi datang dari arah berlawanan dengan Mio. Alhasil.....

GUBRAK

Mio merasakan sebuah benda keras menghantam perutnya, membuat perutnya sangat mual. Semua isinya memaksa naik dan mulutnya memgeluarkan apa yang ada di dalamnya seperti sarapan pagi ini.

Nasi goreng kambing, susu sapi murni, dan darah.

Mio memuntahkan darah, pelipisnya terseret aspal hingga beberapa meter, membuatnya merasakan perih. Truk itu menabrak dengan keras sampai sepeda motor yang Mio gunakan rengsek parah. Mio terpental sangat keras membuat kepalanya seolah berlubang besar mengeluarkan cairan bewarna merah tanpa mampu ditahannya. Seluruh punggunggnya remuk dan semua tulangnya seakan sudah patah.

Sakit? Tentu saja sakit, tetapi Mio tidak bisa meringis kesakitan. Dia berusaha menggerakan kepalanya, guna melihat siapa yang sudah menabraknya. Seorang pria menatap Mio dengan wajah amat pucat, di sampingnya seorang wanita dengan kacamata besar juga menatap dengan wajah pucat dan panik. Wajah mereka tersirat ketakutan yang mendalam. Mio mengangkat tangannya guna memberitahu mereka berdua bahwa Mio masih hidup. Mio ingin sekali mengeluarkan suara. Namun, suaranya seolah tertahan di tenggorokan tidak mampu bersuara sedikitpun.

"Bagaimana ini," tanya wanita itu.

"Mana ku tahu, ini semua salahmu, kau seharusnya tidak memggangguku saat menyetir dengan berbicara tentang dewa iblis," jawab pria itu.

"Apa kita harus tinggalkan dia disini," saran wanita.

"Jangan, nanti dia bisa buka mulut san melaporkan kita ke polisi," jawab pria itu.

"Kita bunuh saka dia, biar gak bisa buka mulut," saran wanita berkacamata.

"Ide bagus," jawab sang pria.

Mereka mulai menusuk - nusuk Mio dengan gunting. Mio tak bisa bergerak, dia hanya bisa menerima kenyataan bahwa dirinya telah di ujung maut. Pasutri itu mulai memutilasi Mio, tangan dan kaki Mio dimutilasi tanpa ampun.

Terdengar suara sirine mobil polisi dari kejauhan yang tengah mengejar Mio tadi mulai mendekat kearah mereka. Dengan perasaan panik pasutri itu mulai mempercepat proses mutilasinya. Mio melihat tangannya terpotong berada di atas genangan darah. Kepalanya yang terasa berkunang - kunang dam penglihatannya semakin menggelap, wanita iti menjambak rambut Mio dan langsung memenggal kepalanya, hingga Mio kehilangan kesadaran total. Lalu, terdengar suara bisikan lembut yang mengatakan NEKOPOI.



Nah loh, Mio kenapa is dead. Ingin tau jawabannya makanya tungguin update yang selanjutnya. Jangan lupa vote dan comment cerita ini wahai pembaca yang budiman. Sampai jumpa di chapter berikutnya. Salam dari Pi chan🐣 sang Author  yang terlalu imut😻.

Suicide FoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang