[02] Punishment👊

46 3 0
                                    

-- Jimin's PoV --

Aissh, baru juga pindah, kenapa harus ada masalah? Ya. Jawabannya adalah karena si pembawa sial bagiku, si nona cantik yang sombong, Kenzie Jo. Jujur, aku bingung sekali, jika mayoritas perempuan melihatku, pasti mereka langsung tertarik padaku, (kau tahu aku memiliki wajah yang tampan dan seksi sekaligus cute) tapi tidak dengan Zii. Apa ada masalah di otaknya? Atau mungkin dia sakit jiwa? Hiii... Aku bergidik ngeri.

•|| Thantophobia ||•

Bel selesai istirahat akhirnya berbunyi. Astaga! Haruskah aku masuk ke kelas?! Duduk bersebelahan dengan nona sombong itu, lagi?! This is the worst day i've ever had.

Dengan langkah malas, aku menuju kelas. Saat tiba di kelas, siswi-siswi yang ada di kelas pun langsung mengiringi langkahku dengan sorak-soraian serta godaan yang keluar dari mulut mereka. Aku hanya tersenyum bangga saja, rasanya seperti kau seorang pangeran yang baru saja pulang setelah memenangkan suatu sayembara.

Akhirnya aku duduk di kursiku. Tapi aku tidak melihat ada tanda-tanda keberadaan nona sombong itu. Huh, siapa juga yang peduli? Aku? Peduli padanya? Sorry, but i have to say this, N E V E R.

Akhirnya guru pun datang, tapi masih belum kelihatan batang hidungnya si nona sombong. Baiklah, aku akui, aku agak khawatir. Bagaimana jika dia bolos karena aku? Atau mungkin dia terluka karena aku? Aku langsung menendang pikiranku itu jauh-jauh.

Beberapa menit kemudian, akhirnya si nona sombong itu datang ke kelas. Dan tanpa bilang permisi, ia langsung duduk di tempatnya, sebelahku.

"Nona Jo, kenapa kau baru masuk? Apa kau tidak tahu sopan santun? Kenapa langsung menerobos masuk?" Tanya Jung ssaem bertubi-tubi.

"Baiklah Ny. Jung, kenapa aku baru masuk?--" lalu dia berhenti sebentar dan menatap sinis kepadaku yang ku balas dengan tatapan yang tajam. "Apa kau tidak bisa menilainya dari penampilanku? Aku habis ditabrak oleh iblis yang tidak tahu diri, lalu makananku tumpah." Baiklah aku tahu dia sedang berbicara tentang aku.

"Aku tak tahu sopan santun? Justru karena itu aku langsung masuk dan duduk, aku tahu kau pasti lelah mengajar, daripada aku harus menambah pekerjaan-mu? Lagian juga aku tidak ingin menggangu kelas dalam suasana belajar yang cukup kondusif."

Baiklah, dari sini aku bisa menilai--dan penilaianku tidak mungkin salah--bahwa dia memang tidak punya sopan santun. Beda sekali dari dugaanku, Jung ssaem lebih memilih bungkam dan menggeleng kepalanya saja.

•|| Thantophobia ||•

-- author's PoV--

Bel pulang sekolah sudah berkumandang dari (sekitar) lima menit yang lalu. Zii baru keluar kelas, karena dia mendapatkan sanksi atas ke-tidak sopan-an nya di kelas tadi.

Ah, baiklah, apa yang lebih baik daripada mendapatkan hukuman untuk membersihkan toilet setelah pulang sekolah?, Batin Zii.

Zii pun mengambil handphone-nya dan langsung menekan nomor saudari kembarnya. Lama hanya berbunyi deringan, ah! Akhirnya tersambung juga.

"Ne annyeong Zii, wae?" Tanya orang diseberang, Gie.

"Ah ani. Aku hanya ingin memberitahu, kau pulanglah duluan, aku harus pulang terlambat, ada urusan."

Thantophobia ; PjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang