Pagi itu keadaan rumah Anggi sangatlah kacau. Ketiga gadis remaja itu sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada Key yang mencari nametag, ada Ica yang mencari topi which, dan yang paling parah ada Zee yang sedang sibuk mencari pouch make up nya. Padahal, sekolah sangat melarang bagi para siswi untuk membawa make up, jika ada yang melanggar akan dikenakan sanksi yang sangat berat. Tapi tetap saja, Zee tanpa make up bagaikan sambal goreng kentang tanpa pete, sayur tanpa garam, dan hidup tanpa dia. Semuanya terasa hambar.
"Zee, lu kok lelet amat sih, dah kaya siput baru beranak tau gak? Gw sama kak Key aja udah siap tinggal caw. Nyari apa sih?" Ucap Ica dengan nada yang sedikit jengkel. Pasalnya, dia sudah menunggu hampir dari 10 menit, hanya 10 menit. Ingat, 10 menit. Tapi yang harus kalian ketahui, Ica adalah anak yang paling tidak suka menunggu. Dia tidak akan berhenti mengoceh hingga seseorang yang dia tunggu selesai dengan urusannya. Memang pada faktanya 9/10 perempuan yang ada di dunia itu tidak suka menunggu, apalagi menunggu yang tidak pasti.
"Tunggu bentar ah elahh. Gw lupa naro pouch gw dimana. Kak, liat pouch peachnya Zee gak? Yang ada unicorn nya. Tadi sih kalo gak salah, Zee taro disini. Kok bisa gak ada ya?" Selalu saja seperti itu. Setiap akan pergi kemanapun itu, Key dan Ica harus bersabar menghadapi keleletan seorang Zee.
"Iya kan itu lu bilang kalo gasalah. Taunya lu naro itu pouch di tempat lain gimana? Kan percuma juga nyari disini." Sepertinya sesuatu yang sangat besar akan terjadi.
"Ah jangan banyak bacot, kalo lu gak mau lama nunggu ayok bantu gw nyari" Ucapnya sedikit kewalahan.
"Ogah gw, mending nyari ayam dari pada nyari pouch lu yang gak penting itu." Lah kok ayam? Ketahuilah, Ica pernah melihara seekor ayam dan ayam itu kabur, itu yang dia tau. Pada kenyataannya ayam itu telah dilepaskan oleh kakaknya, Zee. Zee terlalu kesal dengan sikap Ica yang kemana mana harus membawa anak ayamnya yang berwarna pink. Memang lucu, tapi sangat menjijikan. Bayangkan, ke Mall saja Ica harus membawa ayam. Gimana kalo dia punya suami? Apa tidur harus sama ayam juga? Dari situlah Zee berinisiatif untuk melepaskan ayamnya Ica.
"Paan sih lu, malah mentingin ayam. Ayam lagi, ayam lagi. Ayam tuh buat apa si. Pentingnya apa? Pentingan juga pouch milik gw, dari pada itu ayam. Pouch kan bisa buat gw tambah cantik cantik dan lebih cantik pastinya." Pd huh? Menurut Zee ayam memanglah tidak penting. Tapi bagi Ica, ayam merupakan sesuatu yang bisa menemaninya dikala dia sedih, badmood dan juga kesal.
"Ogah, lu tuh ribet banget tau gak si. Pake make up sana sini biar apa? Cantik juga kagak. Itu muka udah kaya ondel-ondel di pasar senen aja tau ga." Bentar, muka kaya ondel-ondel? berarti...
"Kalo muka gw kaya ondel-ondel berarti lu juga kaya ondel-ondel. Jangan berani ngejek kembaran lu, jadi boomerang sendiri kan. Cantik gini dibilang kaya ondel-ondel, huh dasar." Dikala Ica mengatakan hal yang buruk tentang Zee, sama saja dia mengatakan hal yang buruk tentang dirinya sendiri. Itulah gak enaknya menjadi kembar.
"Iya kan kita kembar juga gak identik cuy. Gw lebih cantik daripada lu, lah lu cantik dari mananya coba. Diliat dari radius 1 cm juga gak akan keliatan tuh" Ucap Ica sambil terkekeh. Ica itu memanglah tidak cantik, tapi dia sangat manis. Dan banyak yang mengatakan hal seperti itu. Tapi tetap saja, mereka berfikir cantik dan manis sama saja. Ya jadi dengan sangat terpaksa, Zee mengalah.
"Julit banget lu jadi orang." Zee sudah lelah berdebat dengan adiknya itu.
"Dihhhh."
"Dari pada lu." Jangan mulai lagi Zee plis.
"Apa? Gw kenapa?"Mendengar keributan dari dalam , Key yang sebelumnya berada di halaman depan kembali masuk ke dalam rumah.
"Kalian berdua apa-apaan si, udah siang masih aja ribut." Ucap Key yang mulai bosan mendengar perdebatan kedua adiknya itu.
Sunyi. Mendadak mereka berdua langsung diam mendengar kakaknya itu mulai bersuara.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRIANGGI
RomanceAnggia, Anggi, dan Anggita, tiga orang gadis remaja dengan nama yang sama namun tidak ingin dipanggil dengan nama tersebut. Kenapa? Jawabannya karena nama tersebut adalah nama orang tua mereka Anggara dan Gita. Ya! Mereka adalah triplets of Anggi Ba...