The Heart of Necromancer

2.8K 346 140
                                    

†*****************†

6

.

.

MarkChan x YunJae

.

.

.

"You lose..."

.
.
.
.

"ARRKKHHHH"

Haechan terperanjat saat ia melihat Mark berteriak bahkan langsung jatuh tersungkur tepat dihadapannya, ia terkejut dan lebih dari itu ia bahkan tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya tengah terjadi, wajah itu...

"Arkkk..." membuat Haechan diam dan terpaku.

"Y-ya m-mwoya?"

Haechan tercekat karena untuk pertama kalinya ia melihat wajah Mark terlihat begitu kesakitan, ada apa? Ia sungguh tidak mengerti, Haechan memutuskan untuk mengesampingkan rasa bencinya, ia memang masih merasa kesal dengan wizard ini tapi saat melihatnya terlihat begitu menderita -entah karena apa- membuat sisi empatinya yang tinggi tidak bisa jika hanya tinggal diam. Haechan merunduk dan bersimpuh disamping tubuh Mark, memberanikan diri untuk menyentuh punggung lebarnya tidak peduli meski ia sudah dilarang dan ia sedikit tekejut saat mendapati respon yang tidak terduga, Mark semakin menjerit seolah apa yang tengah ia lakukan benar-benar melukai fisiknya

Apa? ia hanya menyentuhnya, kenapa Mark bereaksi sampai seperti itu?

Merasa tidak yakin Haechan lantas melepaskan semua sentuhannya untuk bebarapa saat kemudian ia menyentuhnya lagi, dan benar saja tubuh Mark memang bereaksi aneh terhadap sentuhannya.

"Arkhh....!" Mark kembali mengerang untuk kesekian kalinya hingga membuat Haechan semakin tidak mengerti

"Ya, katakan apa yang terjadi, kenapa kau seperti ini?" Bingung, Haechan benar-benar bingung bagaimana ia bisa menolongnya sedangkan menyentuhnya saja tidak bisa?!

"Ka!...Karagoo!!!" Mark berteriak sembari nyentuh kepalanya yang terasa amat nyeri

"K-kau mengusir ku...?" Haechan membeo. Yah, seharusnya ia tidak perlu heran bukankah Mark memang membencinya.

Tapi sayangnya bukan, Mark bukanya mengusir Haechan dia mengusir Minhyung karena anak itu tidak kunjung berhenti mengganggunya dengan terus-menerus bicara, tapi lidahnya begitu kelu, dia tidak bisa mengatakan jika bukan remaja Gryffindor itu yang ia maksud

'Ja-jangan pergi, tolong jangan tinggalkan aku...'

Mark hanya mampu mengatakan itu di dalam hati, dan menatap wajah Haechan dengan tatapan yang belum pernah ia tunjukan kepada siapa pun selama ini

Oh demi merlin! Haechan sama sekali tidak yakin jika yang saat ini ada dihadapannya adalah Mark, wizard yang selalu bicara padanya dengan nanda arogan tidak mungkin menatapnya dengan tatapan memohon seperti itu'kan?

"A-apa yang harus aku lakukan...?"

Haechan berbicara pada dirinya sendiri, berpikir! Ayo berpikir! Ia harus melakukan sesuatu, biasanya jika ia terjebak pada situasi yang sulit sang kakek akan selalu ada untuk membantunya, tapi saat ini kakeknya tidak ada disini...

Tapi tunggu dulu, bukankah ia masih bisa melakukan mindlink? Ya benar! Mindlink!

Seolah mendapat solusi Haechan tidak mau membuang waktu ia segera memejamkan matanya dan berkonsentrasi untuk menghubungi sang kakek melalui pikirannya.

The Dormitory || A Multipair Ffn.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang