Pagi yang cerah untuk menikmati segelas teh hitam ditambah beberapa potong roti manis, diiringi menatap taman bunga yang bermekaraan .
Awalnya seperti itulah rencananya.
Sialnya, hal tersebut harus kandas dan hanya sebatas angan, jika saja Oulo- salah satu bawahannya tidak berteriak menyampaikan pesan dari Erwin untuknya.
Sekali lagi, Jika saja hal itu tidak terjadi mungkin Levi tengah menikmati waktu paginya dengan tenang.
Levi menggelengkan kepalanya pelan menghilangkan kekesalan sekilas tadi dan pergi menuju ruangan Erwin, ada sedikit rasa penasaran dalam dirinya mengingat Erwin tipikal bukan orang main-main ditambah dia sudah mengganggu waktu paginya, jadi Levi yakin Erwin memanggilnya pasti ada sesuatu yang bisa dibilang berbahaya.
Mengetuk pintu pelan, hingga terdengar suara Erwin dari balik pintu menyuruhnya masuk, Levi segera memasuki ruangan Komandan Survey Corps itu, ia sedikit mengernyit heran ketika diruangan itu ada orang selain Erwin, jika Mike Levi sudah biasa melihat, namun ada Hange disana dengan cengiran khasnya menyapanya.
'apa-apaan ini?' pikir Levi.
"Yo. Levi Selamat Pagi?" Ujar Hange dengan semangat.
Levi diam tak menyahut sapaan Hange dan enggan bersuara hingga Erwin berdiri dari kursi kebanggannya untuk duduk di kursi didekat Hange disusul Mike.
Levi pun mengikuti Erwin, memilih duduk didepan Erwin.
"Maaf memanggilmu mendadak begini, tapi aku ada misi khusus untuk timmu" Ujar Erwin yang sukses membuat Levi mengernyit dan mendengus malas.
'misi apalagi kali ini?, Menangkap titan lagi? Aku baru pulang kemarin malam sialan?.' pikir Levi.
"Ini bukan misi menangkap titan, ada hal lain yang harus kalian lakukan dan ini harus cepat jika tidak-"
"Lantas?" Sahut Levi memotong perkataan Erwin dengan nada datar khasnya, oh ia hanya membenci kata-kata Erwin yang selalu berputar, singkatnya basa-basi.
"Pergilah ke Distrik bawah tanah di Distrik Utopia, kau harus menangkap gadis ini" jelas Erwin seraya menunjukkan selembar kertas yang bergambar sketsa seorang gadis muda.
Levi yang melihat sketsa itu lantas mengernyit dan terheran
"Bukankah ini tugas Police Military?, Lagipula apa yang ingin kau lakukan dengan gadis itu" sahut Levi
Hange yang mendengar jawaban Levi pun mendengus kesal.
"Astaga Levi kau tidak dengar rumornya? " Tanya Hange dengan nada setengah jenaka setengah jengkel.
Levi menggeleng sebagai jawaban Hange, lagipula ia tidak terlalu peduli dengan rumor beredar yang terkadang tidak bermutu.
"Kabarnya gadis ini hampir membunuh seratus anggota Police Military dan saat ini dia menjadi buronan nomor satu, massa begini saja kau tak tau Levi levi" jelas hange panjang lebar.
"Itu bukan tugas kita, biarkan para budak Raja yang me-"
"Dia bukan buronan biasa, dia menguasai Maneuver Gear ditambah skill membunuh yang bukan main main kau pasti mengerti maksudku" Jelas Erwin.
Levi sedikit jengkel ketika Erwin memotong perkataannya lantas mendengus malas.
" Lantas setelah itu mau kau apakan bocah ini?"
" Kujadikan sepertimu, mungkin. Aku belum memutuskan." Jawab Erwin
Levi mendengar jawaban Erwin mendesah malas dan bangkit dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrenaline +Levi x Reader
FanfictionTidak ada yang lebih berharga dari sebuah Permata, namun kau lebih berharga dari sebuah permata. . . Ini hanya sebuah kisah sederhana antara Levi dan (y/n), tidak kurang dan tidak lebih. . . . . Attack On Titan Shingeki no Kyojin Levi x Reader. . . ...