Chapter 2

0 0 0
                                    

Author pov

"Na bangun lu gak ikut ke harau?, Hari udah siang ntar macet jalanan." Ucap sani sambil mengguncang tubuh sena yang tidur dengan pulas

"Eeuugghh.." sena menarik guling kesayangannya dan kembali tidur mengabaikan panggilan dari adeknya itu

Ya Sani adalah adek dari Sena. Nama yang hampir mirip bukan? Ya, itu karena mereka kembar. Sena lahir terlebih dahulu dan 5 menit kemudian lahir Sani. Mereka tidak ingin memanggil dengan embel embel kakak karena merasa aneh jika begitu.

"Lo kita tinggal nih. BYE!!" Ucap Sani berlalu pergi keluar kamar saudaranya itu

"Iya iya.. gue udah bangun nih" Ucap Sena sedikit kesal karena Sani telah membangunkannya dari mimpi indah

Sena berjalan terhuyung huyung ke arah kamar mandi karena masih setengah sadar.

Skip

"Gue udah kece nih,saatnya berangkat" ucap sena berdialog sendiri sembari bercermin

Sena berjalan ke arah ruang keluarga dengan senyuman sok polosnya. Disana telah berkumpul semua. Mereka hanya menunggu Sena yang sangat lamban.

Sena hanya nyengir kuda seperti tidak melakukan dosa apapun. Bagaimana bisa ia hanya senyum ketika yang lain sudah menunggu lama. *Jangan ditiru ya*

"Udah semuakan? Periksa barang bawaan masing masing agar tidak ada yang kelupaan" Ucap appa Sena memberi intruksi

"Sudah appa mari berangkat" Ucap Sena semangat 45

Mereka semua memasuki mobil masing masing. Mereka pergi berombongan dan membawa 3 mobil.

Diperjalanan

Semuanya sudah tertidur kecuali Sani yang menemani teman ngobrol appa agar tidak mengantuk.

"Appa apa kita akan menginap di harau?" Ucap Sani memecah keheningan

"Tidak sayang, tapi kita akan menginap di Bukittinggi. Appa punya teman disana jadi mereka menawarkan kita agar menginap di sana saja." Ucap appa

"Arraseo appa" balas sani

°°°°°°°°

Setelah berkendara selama 4 jam akhirnya mereka tiba di harau. Appa kini sedang memarkirkan mobilnya. Setelah memarkirkan mobil mereka keluar dari mobil masing masing.

Sena terbangun saat merasa mobil tidak lagi bergerak. Ia mengerjapkan matanya perlahan dan melihat sekelilingnya yang ternyata sudah tidak ada orang. Bagaimana bisa mereka meninggalkan ku seorang? Sungguh tega mereka.

Sena segera turun dari mobil dan melihat sekeliling untuk mencari keberadaan keluarganya itu.

"Itu dia!!" Seru sena sambil berlari menuju rombongan keluarganya

"Ya!! Bagaimana mungkin lu tinggalin gw dimobil hah?, Napa gak dibangunin sih" protes sena pada saudara kembarnya

"Siapa suruh lo tidur!" Balas Sani tak mau kalah sambil memicingkan matanya

"Sudah sudah kalian ini kesini mau bertengkar?,mending kalian tinggal saja dirumah menjadi satpam" ucap eomma untuk melerai anaknya

"Dia yang memulainya eomma" ucap Sani mengadu pada eomma

"Ah maaf eomma" ucap sena meminta maaf

Ketika mereka sedang sibuk berdebat terlihat seorang namja menghampiri mereka.

"Maaf mengganggu waktunya. Apakah kalian ingin berfoto?,fotonya bisa langsung jadi harganya hanya 10rb per lembarnya" ucap namja itu ramah

Sena pov

Ketika kami sedang berdebat datang seorang namja tampan dan menawari kami jasanya.

'Astaga ia tampan sekali' ucap Sena di dalam hatinya

•••
Tbc

Love is wrong [Jeon Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang