Arthit tergesa gesa memasukkan semua yang dimeja ke tasnya, dia udah telat. BANGET.
Tangannya memencet tombol lift berkali kali, dia udah telat. BANGET.
"Liftnya udah naik keatas, dengan berkali kali mencet tidak akan membuat dia naik lebih cepat"
Balik badan Arthit udah niat banget nyemprot manusia nyinyir dibelakangnyaTapi lidahnya kelu begitu liat siapa yang ngomong.
Kongpop. Mantannya. yang mutusin dia karena dia bercanda bilang putus.
Mantannya yang juga adalah gebetannya selama 7tahun. Ironis, ngegebet 7thn, jadiannya cuma 7minggu."Ah iya" Arthit agak munduran sambil pura pura mainan hape
Arthit sebisa mungkin menghindari Kongpop tapi karena mereka satu gedung pasti akan ketemu juga tapi Arthit masih belum siap ketemu Kongpop walau bulan depan mereka resmi 7bln jadi mantan
Ting.
Buru buru Arthit masuk kedalam dan manuver manuver biar bisa berdiri paling belakang, posisi yang memang dia inginkan. Karena dengan berada dibelakang dia bisa mengamati bahu Kongpop, bisa mencatat setiap gerak ekspresinya, hal yang sudah biasa dia lakukan secara diam diam selama 7thn
Harusnya Arthit sadar, Kongpop terlalu mudah menjawab pernyataan cintanya. Tapi saat itu Arthit terlalu tidak percaya diri dan terlalu hepi kalau Kongpop menyambut perasaannya, sampai dia lupa Kongpop tidak pernah sekalipun menyatakan mempunyai perasaan yang sama
Arthit tau Kongpob hanya mempunyai satu peraturan dalam berpacaran: jangan pernah bilang putus. Karena buat Kongpob sekali putus, tidak akan balikan lagi. Sekali bilang putus, buat Kongpob itu putus.
Sadly, Arthit jumawa.
Dia pikir dia terbebas dari aturan itu, tapi dia salah.
Satu bercandaan.
Satu ledekan : ya udah putus aja
Dan poof! Mereka kembali menjadi strangers.Nama Arthit masuk dalam jajaran nama nama mantan Kongpob. Dan ngga ada yang bisa dia lakukan. Kongpob tidak pernah balikan sama mantan. Kalau udah putus ya putus.
"P' khab, turun dilantai berapa?" Kongpop berdiri diluar lift
"Eh ini lantai berapa?" arthit kaget melihat sudah dilantai 7
"Makasih Nong" Arthit menggumam dan ambil langkah seribu ke kubikelnyaGun, temen sebelah kubikelnya ngangkat alis liat Arthit terburu buru duduk dikubikelnya
"Abis liat setan?" Sindir Gun
"Kongpop" Arthit menjawab pendek
Gun menarik naps dan mendorong bangkunya kesebelah Arthit
"Arthit, ini udah 7bulan. Mau sampe kapan loe kek liat hantu setiap ketemu Kongpop?" Gun berbisik
"Gue ngga kek liat hantu!" Arthit mendesis
"Serah loe mau kek liat apa, but this got to stop. Jumat ini kita ke club. Atttteeeet. Diam. Jumat ini kita ke club"
Arthit cuma diam
*********************************************
"kong! Itu bukannya mantan loe?" Em berteriak dikupingnya
"Apa?!" Kongpop teriak balik
"Mantan loe arah jam 4" mendengar Em Kongpop refleks noleh ke kanan
Dan benar dibangku pojok duduk Arthit, Gun dan beberapa temannya yang Kongpop ngga kenalArthit terlihat tertawa dan rileks
So, he's move on alreadyKongpop menenggak minumannya, tandas.
"Wow, mantan loe banyak yang deketin" Em masih teriak
"Urusannya ama gue apa?" Kongpop mengisi gelasnya, lagi.
"Sorry .. gue lupa hahaha udah mantan ya?" Em tertawa mengingat prinsip hidup temannya01:30 musik diklub semakin bising, kongpop keluar untuk merokok
Baru menyalakan rokoknya, kupingnya mendengar suara yang familiar"Aku ngga mabok, beneeeraaan"
Aku?
"Kamu mabok, aku antar kamu pulang sekarang"
Kamu?
"Eeeeengggaaa"
"Iya, Arthit please. Ayo"Kongpop membuang puntung rokok tanpa menghisapnya
Langkahnya lebar menuju asal suara tapi dia terlambat.
Arthit terlihat merangkul seorang pria masuk kedalam mobil
Ngapain sih loe Kong? Bukannya udah mantan?
********************************************
Tert. Tert. Tert.
Gun melirik kubikel sebelahnya, Arthit tampak serius melihat layar komputerTert. Tert. Tert.
"Arthit, hape loe tuh"
"Uhm?" Arthit menoleh sebentar lalu kembali ke komputernya
"Hape loe" Gun nunjuk hape dimeja Arthit
"Oh, thanks. Halo?" Arthit meraih telepon sambil tetap mengetik
"Uhm...hi...engga papa, udah enakan. Eh, bentar ..bentar" Arthit berdiri dan keluar ruangan
Alis Gun naik satu.
*********************************************
Kongpop baru selesai dengan smoking breaknya saat dia liat Arthit disamping gedung dengan dahi menempel ditembok, satu tangan disaku dan kakinya asyik menendang nendang tembokKongpop memutar langkahnya untuk menghampiri Arthit tapi langkahnya terhenti.
Arthit terlihat mendongak, tangannya yang lain memegang hape ditelinganya, senyumnya terlihat lebar dan disana Kongpop melihat semburat pink yang sangat dia kenal mewarnai pipi Arthit
Arthit jengah
Kongpop sangat mengenali semburat pink itu karena itu yang selalu dia harapkan setiap akan bertemu Arthit.
Saat mereka masih berpacaran.
Kongpop kembali memutar badannya, wajahnya mengeras sambil memasuki gedung kantornya
Murahan. Bagus deh udah jadi mantan.Kongpop mendengus
**********************************************
"Ai'Gun, segampang itu ya melupakan perasaan?"
Gun menoleh kearah pandang Arthit, ke Kongpop yang tampak mengetik sesuatu di laptopnya saat mereka in-house training sistem baru"Ya gampanglah, khan ngga pake perasaan" Gun mendengus
"Iya juga sih .." Arthit menarik napas panjang
"Jadi kesimpulannya orang yang nelpon hape loe sebulanan ini bukan Kongpop?"
"HAH?" Arthit saking kagetnya lupa dengan volume suaranya
Gun melotot dan memukul lengannya
Arthit menunduk
"Kok loe tau?" Arthit mendesis
Alis Gun naik, bibir mencebik
Bertepatan trainer mereka masuk
Dan sekali lagi Arthit dibuat kaget
"Oh, halo Arthit" Trainer tersebut menyapa
Kali ini kedua alis Gun naik bersamaan dengan berkerutnya dahi Kongpop
************************************************
Arthit dan Gun saling pandang pandangan melihat Saree anak marketing kembali ke kubikelnya dengan mata merah, tak berapa lama Kongpop juga kembali ke kubikelnyaSaree cewek ke-7 dikantor ini yang bernyali menyatakan cinta ke Kongpop dan ditolak.
Sesuatu yang aneh karena Kongpop tidak pernah menolak siapapun yang menyatakan cinta kecuali kalau dia sudah dalam suatu hubungan makanya waktu itu Arthit bisa jadian sama Kongpop, dia baru putus dengan kembang HRD Arthit langsung menyatakan. Dan Kongpop mengiyakan
"Mungkin dia udah punya pacar" ucapan Gun memutuskan lamunan Arthit
"Siapa? Gue ngga liat dia deket sama siapa gitu dikantor ini" Arthit mikir
"Ya kan ngga harus anak kantor ini. Emang pacar loe sekarang anak kantor sini?" Sindir Gun yang membuat wajah Arthit memerah
"Kita ngga pacaran" Arthit kembali menekuni komputernya
"Belom." Sambung Gun dan merah di wajah Arthit jadi permanen sampai jam pulang kantor
**********************************************
"Wow beneran Arthit jadian sama trainer SAP kita yang dulu" Em berdecak kagumBadan Kongpop kaku.
Lidahnya kelu.
"Dia jemput loh dilob ... Kong loe kenapa? Ngga enak badan?" Em menoleh cemas melihat wajah pucat Kongpop"Badan gue ngga enak, gue ngerokok dulu" Kongpop meraih rokok dimeja dan keluar ruangan
Kongpop menarik napas panjang dalam dalam untuk meredakan sakit didadanya
"Kong? Kamu kenapa?"
Kongpop menoleh, mendapati Arthit melihat dia dengan cemas
Kamu masih mengkhawatirkan aku?"Agak ngga enak badan, ini mau ke klinik" Kongpop memasukkan bungkus rokok dan lighternya kedalam kantong
Please nawarin nemenin, pleaseLift didepan mereka terbuka, keduanya masuk dan Kongpop memencet - Lobby.
Sepanjang perjalanan turun mereka diam
"Kong, bagaimana caranya melupakan perasaan?"
tiba tiba Arthit bertanya tanpa menoleh ke Kongpop
"I don't know" Kongpop pun menjawab tanpa menoleh ke Arthit
"So, it's true. Memang dari awal tidak ada perasaan" Arthit menunduk
Lift terbuka, Arthit melangkah keluar
"Bye Kong" Arthit tersenyum melangkah ke lobby
"Aku tidak tau Arthit, perasaan buat kamu masih disini"
Kongpob berbisik sebelum kembali memencet lantai 7
********
The end
YOU ARE READING
A parallel universe
FanfictionA universe where Kongpop and Arthit not belong to each other Bagaimana bila Kongpob bukan untuk Arthit dan arthit tidak buat Kongpob? These all oneshots. Don't let the title fools you quick one while i'm doing my everyday life All mistakes are mine...