Yeosu Night Sea

11 2 0
                                    


Hoseok baru saja mau mengambil minum di dapur sampai dia mendengar suara bel pintunya. Ia buru-buru melihat ke arah jam dinding, jam 9 malam. Siapa yang datang ke rumahnya malam-malam begini? Namjoon, atau Yoongi? Cuma mereka berdua yang suka datang malam-malam begini. Tapi, mereka kan tahu password pintunya Hoseok, kenapa enggak langsung masuk aja?

Saat Hoseok mengecek siapa yang datang, tamu itu malah menutupi kamera CCTV. Bukannya ngeri, Hoseok malah penasaran siapa yang datang malam itu. Ia lalu membuka pintu apartemennya. Di depannya berdiri Seulgi masih lengkap dengan dress warna merah dan pernak-pernik bridal showernya. Dia cengengesan.

Hoseok melirik ke sekelilingnya, Cuma Seulgi yang ada di depan pintunya.

Hoseok melirik ke sekelilingnya, Cuma Seulgi yang ada di depan pintunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bukannya hari ini lo bridal shower, ya? Kok, di sini?," tanya Hoseok.

"Abis bridesmaid gue udah pada tepar semua, jadinya enggak seru," jawabnya. Hoseok Cuma meng-oh panjang.

"Masuk masuk," Hoseok mempersilahkan Seulgi masuk, tapi Seulgi menangkap lengannya.

"Kita ke pantai, yuk," ajak Seulgi tiba-tiba.

***

Malam ini rencananya Hoseok mau tidur cepat. Kalau pun enggak tidur, dia mau menikmati sekaleng bir dingin sambil nonton film atau TV series yang udah dia download dari lama. Tapi dia malah ada di stasiun kereta dengan tiket terakhir menuju Yeosu. Di tiketnya tertulis, berangkat jam 10 malam, mereka akan sampai di Yeosu sekitar jam 12 tengah malam. Gila. Tapi Hoseok enggak bisa menolak permintaan gila Seulgi itu.

"Dulu kan lo pernah ngajakin gue nonton gerhana matahari tapi lo ketiduran dan akhirnya enggak jadi. Sekarang, lo harus tepatin janji lo," pintanya.

Di sebelahnya Seulgi sibuk memeriksa snack yang dia beli di mini market. Enggak lama mereka dipanggil untuk segera naik kereta, Seulgi dududk di pojok.

"Lo bawa headset enggak?," tanya Seulgi. Tanpa menjawab Hoseok mengeluarkan headset yang ada di kantung jeansnya.

"Wow, bahkan headset gue lebih kusut dari ini," gumamnya. Ia lalu memasangnya di handphonenya. Hoseok pikir dia akan mendengarkan lagu sendiri, tapi Seulgi justru memasang sebelah headsetnya di telinga Hoseok.

Ia memutar lagu dengan acak.

Bagai langit dan bumi
Yang tak pernah sealam
Bagai hitam dan putih
Yang tak pernah sewarna

"Enggak tahu gue lo suka Fourtwnty," kata Hoseok. Seulgi Cuma tersenyum. Mereka tenggelam dalam diam. Hoseok mencoba memejamkan matanya, lagu yang diputar Seulgi terlalu mellow sehingga membuatnya mulai mengantuk. Lagi pula, perjalanan Seoul-Yeosu cukup panjang.

Seulgi memandang keluar jendela. Hatinya berat. Dia tak ingin kereta ini sampai ke Yeosu. Kalau bisa, jalan menuju ke Yeosu malam ini jauh lebih panjang dari biasanya. Ia merasakan pundaknya berat. Kebiasaan. Jung Hoseok, dikasih lagu mellow sedikit langsung ngantuk. Meski Seulgi mencoba bodo amat, tapi dia enggak bisa bohong. Dia menikmati wangi rambut Hoseok yang khas. Dia menikmati deru nafas Hoseok yang pelan. Dia menikmati jaraknya yang dekat dengan Hoseok.

Malam ini dia mau jadi gila. Seulgi enggak peduli apa kata Wendy atau Wonwoo. Untuk malam ini saja, dan mungkin untuk yang terakhir kalinya, dia mau mencintai seorang Jung Hoseok semampunya. Setelah itu, sudah.

Pictures source: Pinterest

Night SeaWhere stories live. Discover now