5

6.1K 482 6
                                    

Maafkan typo
.
Nikmati apa adanya
.
Enjoyyy












"sudahlah oppa aku yakin baekhyun akan baik baik saja"

"aku hanya merasa hiks gagal menjadi oppa baginya, seharusnya oppa adalah sandaran dan tempat mengeluh adiknya tapi aku hiks bahkan tidak bisa menjadi tempat sandarannya saat dia terluka hiks aku tidak ada saat dia ingin berkeluh kesah hiks"

"oppa jangan bicara begitu, oppa adalah yang terbaik untuk baekhyun tapi baekhyun mungkin lebih memilih untuk menyimpan masalahnya sendiri karena tidak mau menghawatirkan oppa"

"aku akan membawa baekhyun dan willi pergi dari si brengsek itu luhan"

"itu harus hyung"bukan luhan yang menjawab melainkan sehun yang datang dengan willi

Flashback

Jongdae dan sehun sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Mereka menggunakan mobil jongdae

"ahjussi lebih cepat lagi"

Keadaan didalam mobil sangat tegang, lee ahjussi yang fokus menyetir dengan kecepatan tinggi, sehun yang memeluk erat willi dan sesekali mencium pucuk kepala willi yang sekarang masih dalam kondisi pingsan dengan kepala yang lebam berwarna biru akibat terbentur lantai karena didorong chanyeol, sehun bahkan menangis melihat kondisi willi dan ini sungguh momen langka yang pada dasarnya sehun sangat susah untuk menangis bahkan saat kematian kakeknya dia tidak menangis dan tetap mengeluarkan wajah datarnya

Jongdae membelai rambut baekhyun perlahan dan tangan yang lain berusaha menghentikan pendarahan di kepala baekhyun, jongdae tidak bisa berhenti menangis saat melihat kondisi keponakan dan adiknya sendiri, dia merasa gagal sebagai seorang paman dan kakak

"enghh"

"wi..willi sudah sadar sayang?"sehun langsung memeluk willi yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri dan itu sudah terbukti dari perhatian sehun terhadap willi dan bagaimana sehun menangis seperti seorang ayah yang menghawatirkan kondisi putranya yang pingsan

"samchon kepala willi pusing"

"willi tidur dulu saja kalau pusing ya?"

Willi menoleh kearah samping dan dia terkejut saat melihat mamanya pingsan

"samchon mama willi kenapa hiks"willi hendak turun dari pangkuan sehun untuk menghampiri mamanya

"husstt willi jangan menangis mama tidak papa, mama sedang tidur kalau willi berisik nanti mama bangun bagaimana?"sehun mencoba menenangkan willi yang menangis meraung raung

"ta..tapi hiks kenapa kepala hiks mama berdarah?"

"i...itu eemm"

"willi mama tadi jatuh mangkanya kita akan bawa kerumah sakit supaya cepat diobati dokter, dan willi tidak boleh menangis atau dokter akan menyuntik willi nanti dirumah sakit"jongdae menjelaskan perlahan kepada willi

Willi yang pada dasarnya memang takut dengan dokter langsung mengangguk dan menyembunyikan kepalanya didada bidang milik sehun sambil terisak kecil

Setelah 15 menit perjalanan mereka sampai dirumah sakit

"suster tolong adik saya"

"tuan tenang dulu biar kami tangani pasien tuan silahkan tunggu disini"

"samchon mama mau diapakan hiks..mama mama"

Willi yang langsung lari dari sehun dan menuju pintu UGD sontak sehun langsung mengejarnya

wife sacrifice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang