Mengagumi Tanpa harus Memiliki
Senin pagi yang begitu cerah, Andi dan Candra berkeliling. Mereka mahasiswa baru disalah satu kampus diJakarta. Mereka dua sekawan yang memiliki sifat jauh berbeda. Andi memiliki sifat lucu, humoris, santai, asik, dan gak kaku. Sedangkan Candra kebalikannya. Memiliki sifat agak pendiam, namun lucu, humoris juga. Tapi ya gitu, pemalu.
Hari ini mereka sedang mencari tempat untuk mereka tinggal selama kuliah diJakarta. Angin yang baik membawa mereka mencari tempat kost – kostan untuk mahasiswa. Mereka mencari terus menerus sampai akhirnya mereka menemukan satu tempat..
''Ini Can, ada.'' Ucap Andi menunjuk tempat itu.
''Iya,''
''Tolong bukain pagarnya, Can!'' suruh Andi.
''Okey.''
Setelah itu mereka masuk dan bertemu pemilik tempat itu. Betapa kagetnya mereka berdua melihat si pemilik tempat kost – kostan itu. Dia adalah seorang wanita seumuran mereka. Cantik dan ramah.
''Pagi?'' sapa mereka berdua.
''Pagi.'' Balas si pemilik tempat kost – kostan.
Mereka kemudian berkenalan.
''Andi,'' ucap Andi sambil mengulurkan tangannya hendak bersalaman.
''Clara,'' ucap pemilik kost – kostan itu sambil memberikan senyum.
''Ca...a...ndra,'' ucap Candra latah. Dia merasa gugup didepan Clara si pemilik kost – kostan itu. Dan ternyata Candra diam – diam jatuh hati pada Clara.
''Hi hi hi. Clara,'' ucap Clara. ''jangan gugup gitu dong.'' Ucap Clara memandang Candra dengan tatapan indah.
''He he he, tau nih.'' Ucap Andi sambil menepuk bahu Candra.
''Iya, hehehe.'' Ucap Candra.
Andi dan Clara tertawa. Sedangkan Candra tersenyum malu.
''Owh iya. Tadi kami liat didepan ada tulisan terima kost buat mahasiswa. Benar?'' Tanya Andi.
''Iya benar. Kalian mau kost disini?'' Tanya Clara.
''Iya. Kami berdua lagi nyari kost – kostan dan pas tadi liat tempat ini. Bisa?''
''Owh yaudah, bisa kok.''
Setelah itu mereka langsung masuk untuk melihat kamar yang akan mereka tempati. Mereka membereskan barang – barang sampai malam dan kemudian istirahat.
Ditempat kamar, Andi sudah tertidur. Sedangkan Candra membayangkan Clara yang menyapanya tadi. Tidak butuh waktu lama untuk Candra mengagumi Clara. Dia senyum – senyum sendiri membayangkan Clara dengan perasaan sangat – sangat bahagia. Malam yang indah untuknya.
*****
Tak terasa sudah 3 hari berlalu. Mereka merasa nyaman tinggal ditempat itu. Terlebih Candra. Setiap harinya Candra selalu menghayal tentang Clara. Dia mengagumi Clara namun tak berani diungkapkan. Dia hanya bisa menghayal dan terus menghayal tentang Clara. Berharap bisa bicara berdua dengan Clara. Dan sampailah pada waktunya.
Saat itu Candra sedang didapur mencari gelas. Dan benar saja. Clara datang menghampiri Candra yang saat itu sedang kebingungan dengan dua hal. Yaitu pertama, mencari gelas dan kedua, bagaimana cara berbicara dengan Clara.
''Hai, Can?'' sapa Clara.
''Hai, Clara.''
Detak jantung yang terus bergerak dengan tempo semakin lama semakin cepat. Paras cantik Clara dengan rambut hitam panjang terikat membuat Candra semakin gugup.