~My Handsome Brother ~

66 6 1
                                    


.
.
.
.
.

Ara udah bangun, dan udah siap buat pergi bareng kak Osen.

"Pake baju ini aja kayanya cukup, kak Osen udah bangun belom ya?"

Ara mengaktifkan Hp dan melihat jam, angka 10:30 tertera di layarnya.

"Hah?!, dah jam segini?"

Ara keluar kamar dari segera menuruni tangga, dengan harapan kak Osen masih ada di ruang tamu.

"KAK OSEN!"

Ara ke ruang tamu, ternyata kak Osen masih ada. Kak Osen sama kak Yeol lagi nonton Tv dengan santai.

"Kenapa?"
"Kak jadi perginya?"
"Jadi"
"Ayo pergi sekarang"
"Tunggu dulu"
"Kemaren katanya jam sepuluh. Sekarang udah setengah sebelas, Kak"
"Iya. Tunggu dulu di sini, gue mau ganti baju dulu"

Kak Osen pergi dari ruang tamu, dan ninggalin Ara yang capek gegara lari dan kak Yeol yang nggak tau kalo mereka mau pergi.

"Ara sini, duduk dulu"
"Iya kak"

Ara jalan ke bangku panjang sebelah kak Yeol.

Bug

"Ah kesel"
"Kesel kenapa?"
"Tadi aku udah Spot jantung kak. Takut di tinggal sama kak Osen"
"Emang mau kemana?"
"Nggak tau"
"Oh, kok nggak bilang-bilang kalo mau pergi?"
"Kak Osen yang ajak"
"Oh, Ya udah. Nanti jangan lupa beliin makanan kalo pulang"
"Iya kak"

Ara nunggu kak Osen sambil tidur-tiduran di bangku, kak Yeol sedang fokus sama acara yang ada di Tv.

"Ara, kuy lah"

Kak Osen udah selesai ganti baju, bajunya casual banget. Ara cuma melongo doang.

'Ternyata abang gue emang ganteng. Anjirlah'. Inner Ara.

"Bang, gue pinjem motor lu ya"
"Iya, sans aja"
"Ayo Ra"
"Eh?!, iya. Kak Yeol aku berangkat dulu ya"
"Iya, ati-ati di jalan ya"

***

Ara dan Kak Osen udah di mall. Kak Osen seperti biasa always ganteng, sedangkan Ara berantakan banget. Gimana nggak berantakan, pas berangkat kak Osen kebut-kebutan sama polisi gegara lupa pake helm, untungnya nggak di tilang.

"Dek, gue ke toilet bentar ya. Lu beli minum dulu, nanti kesini lagi"

Ara langsung jalan, ke cafe dekat situ. Ara beli Vanila latte, sedangkan buat kak Osen dia dibeliin Bubble Tea.

"Enak banget"

Ara jalan tanpa melihat ke depan, sampai tiba-tiba

Bruk

Ara jatuh, minumannya juga tumpah.

"Aduh, gue nabrak siapa sih?"
"Lu nggak apa-apa kan?"

Suara asing barusan buat Ara buka mata dan mendongakkan kepalanya.

Suara asing barusan buat Ara buka mata dan mendongakkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Ya lord ini pangeran dari mana?, ganteng banget lagi'. Inner Ara.

Ara yang tenggelam dalam lamunannya membuat pemuda di depannya melihat aneh kearahnya.

"Woy, lu nggak apa-apa kan?"
"Eeh iya, nggak apa-apa kok. Sans aja"
"Oh, bagus deh"

Pemuda itu membantu Ara berdiri. Ara merapihkan bajunya yang kotor, sedangkan pemuda itu memperhatikan Ara dengan serius.

"Lu adeknya bang Sehun ya?"

Ara langsung melihat wajah pemuda itu, dari mana dia tau kalo Ara adeknya Sehun.

"Iya, lu tau dari mana?"
"Oh, ternyata bener. Gue kenal sama abang lu, bang Yeol sama bang Sehun"
"Oh"
"Kenalin gue Hwang Hyunjin, lu siapa?"
"Oh, gue Ara. Panggil aja begitu"
"Ok, satu lagi gue mau ngomong sama lu"

Tiba-tiba Hyunjin mendekatkan wajahnya kearah telinga Ara. Ara mukanya auto merah.

"Gue tuh satu tahun lebih tua dari lu jadi panggil gue kak aja. Ok"

Hyunjin langsung menjauhkan wajahnya lagi, dan tersenyum bahkan matanya pun langsung menyipit.

"O-ok kak"

My handsome brother [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang