Part 1

537 14 0
                                    


Gadis itu bernama Aisyah, ia baru saja meninggalkan kehidupan Pesantren dan bersiap untuk menjalani masa putih abu-abu di lembaga pendidikan formal. Berharap menemukan suasana yang baru dan menarik. Namun kenyataannya tak seindah yang ia bayangkan. Di sekolah ini gadis yang berjilbab bisa dihitung dengan jari. Jelas sekali ia merasa tak nyaman, karena dirinya juga berjilbab. Aisyah merutuki dirinya sendiri yang ternyata salah memilih sekolah. Hijrah dari Pesantren menuju sekolah formal memang terasa aneh baginya. Aneh dalam segalanya, baik lingkungan pergaulan maupun cara berseragam. Namun ia mencoba untuk menyesuaikan semuanya.

Sudah 2 minggu ia berada di sekolah ini, namun Aisyah sudah cukup mempunyai banyak teman, salah satunya adalah teman sebangkunya, Anisa.Menurut Aisyah ia memiliki pribadi yang baik dan santun, sekalipun ia tidak mengenakan kerudung. Aisyah juga sangat pintar di semua mata pelajaran. Kenyamanan akan terasa saat kita menemukan lawan bicara yang senada dengan kita. Begitulah yang Aisyah rasakan, perlahan ia mulai terbiasa.

Jam pelajaran pertama sudah dimulai dan Anisa belum juga datang. Padahal tidak biasanya ia datang terlambat, kalaupun dia tidak masuk maka pagi-pagi sekali surat izinnya akan diantar ke kelas oleh satpam. Namun tidak untuk saat ini. Tidak ada kabar darinya, hingga saat Guru mata pelajaran pertama memasuki ruangan. Aisyah terdiam kosong. Pikirannya mengembara "Ke mana dia??".

Tak disangka hari ini jam pulang sekolah dicepatkan, dikarenakan para dewan guru ada rapat mendadak. Aisyah pun bergegas pulang ke rumah, teringat sahabatnya yang tak masuk sekolah hari ini. Ia pun memutuskan untuk mampir dulu ke rumahnya, bermaksud menanyakan kepada orangtuanya mengapa ia tidak hadir di sekolah hari ini. Lagipula jarak antara rumahnya dengan rumah Aisyah hanya berkisar 15 meter.

Sesampai di rumahnya,aisyah langsung mengetuk pintu, tak lama kemudian wanita cantik bertubuh ramping dan sangat anggun muncul dari balik pintu dan menyambut kedatangan Asiyah dengan ramah. Benar, itu adalah mamanya Anisa.

"Ada apa nak Aisyah? Kok tumben sekali pulang sekolah mampir?, Anisa nya mana?", tanya wanita itu.

Ia sedikit terkejut dengan pertanyaannya yang menanyakan Anisa di mana.Ia pun mengurungkan niatnya untuk menanyakan putrinya itu, karena takut akan membuatnya khawatir.

"Oh iya tante, enggak kok, mau nitip salam aja buat Anisanya, tolong sampaikan kalau buku catatan saya besok tolong dibawa. Tadi sebenernya mau SMS aja, tapi baru ingat kalo lagi gak punya pulsa tante. Sekali lagi maaf ya tante? Maaf merepotkan..", akhirnya Aisyah terpaksa berbohong.

"Oh iya nak Aisyah, nanti tante sampaikan."

"Kalau begitu saya pamit dulu ya tante, Assalamualaikum..", ujarnya sembari mencium tangan wanita itu.

"Iya, wa'alaikumsalam.."

Selama perjalanan menuju ke rumah, ia bertanya-tanya di mana Anisa."Mengapa mamanya tidak tahu? Apakah Anisa sengaja membolos sekolah? Tapi untuk apa ia membolos? Padahal sepengetahuanku Anisa adalah seorang yang tidak pernah berbuat yang aneh-aneh. Aku harus segera mencari tahu tentang hal ini. Ya Allah, bantulah hamba-Mu ini mencari kebenaran.", gumam Aisyah dalam hati.

Sesampainya di rumah, Aisyah mencoba mengirim pesan kepada Anisa, Ia mencoba menanyakan apa yang sedang terjadi padanya.

Ass..

Nis, kenapa kamu gak masuk sekolah?

Tidak lama kemudian setelah Aisyah mengirim pesan pada Anisa, kakaknya menelepon, ia mengatakan bahwa kali ini ia akan pulang malam karena banyak tugas yang harus diselesaikan untuk besok, ia juga mengatakan agar Aisyah mengatakan hal ini pada Mama dan Papa. Karena kakaknya sudah biasa pulang malam,ia pun hanya mengiyakannya saja.Aisyah lalu menutup telfon. Tiba-tiba ponselnya bergetar. Ada pesan masuk. tertera nama Anisa di display ponselnya.Ia segera membaca pesan darinya.

Jodoh Rahasia AllahWhere stories live. Discover now