Senja

292 19 0
                                    

16.50 WIB

Panggil saja aku Senja, gadis yang kini tengah duduk diantara rerumputan hijau yang terhampar luas. Serta pria disampingku. Fajar.

Senja dan Fajar sedang menikmati detik-detik Senja turun berganti dengan sang malam.

"Kamu suka Senja gak Jar?"

Fajar menoleh kearahku,"Senja yang mana dulu sayang? Kalau Senja Anindira pasti aku suka, cinta bahkan. Kalau senja yang lagi kita liat, aku ga begitu suka dia"

Keningku berkerut, "Kenapa? Banyak orang yang bahkan mengagung-agungkan Senja, tapi kenapa kamu malah ga suka sama dia?"

"Senja memang indah, orange kekuningan yang melebur bersama birunya laut. Tapi dia hadir untuk sementara, bukan untuk selamanya."

Aku memang setuju dengan apa yang dikatakan oleh Fajar, Senja yang sedang ia lihat memanglah bukan tercipta untuk selamanya.

"Eum Jar, kalau nyatanya aku sama terciptanya dengan Senja yang kau benci itu bagaimana?"

Fajar kontan menoleh kearahku, "Maksud kamu? Kamu berniat buat ninggalin aku sama seperti Senja yang diagung-agungkan orang itu?"

Aku tersenyum, berusaha untuk tidak membuat Fajar kesal ataupun marah padaku. "Hey, bukan gitu maksud aku sayang. Aku gak bermaksud buat ninggalin kamu, enggak Jar."

"Tapi ucapan kam-"

"Sst, udah ya. Yang tadi lupain aja, mending kita lihat Senja yang mau hilang aja." Ajakku.

"Aku ikhlas kalau senja itu yang hilang, tapi aku gabakal rela kalau Senja Anindira yang hilang" Aku tersenyum mendengar ucapannya, dan aku berdoa jika memang kita ditakdirkan untuk bersama.




tbc

Senja dan Fajar (4/4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang