Fajar

137 18 0
                                    

04.30 WIB

"Jar, kamu ngapain sih ajak aku mendaki gunung? Tau kan kalau aku alergi dingin" Aku sesekali menggosok-gosokkan tanganku untuk mengurangi rasa dingin.

"Maaf ya, janji deh ini yang terakhir aku ajak kamu 'ndaki gunung"

"Tapi kedinginan Jar..." Jujur saja, aku paling tidak bisa dibawa keluar saat tengah malam atau pagi buta seperti ini. Udaranya begitu menusuk kulitku, dan itu membuatku alergi.

"Sini, duduk disamping aku." Fajar menepuk-nepuk ruang disampingnya.

"Seenggaknya dingin kamu berkurang, udah ada api unggun yang bantu kamu biar ga kedinginan" Fajar memelukku dari arah samping, mencoba untuk membuatku hangat.

"Jar, kenapa nama kita berbalik banget sih?"

"Berbalik gimana maksudnya?"

"Iyaa, nama kamu Fajar. Dan Fajar itu identik sama pagi dan awal, sedangkan aku Senja, identik sama sore dan akhir"

"Berarti kita ada untuk melengkapi kan?. Aku pagi, kamu sore. Aku awal kamu akhir."

"Tapi kenapa mereka tak pernah sewaktu dan bersatu?" Tanyaku

"Mereka siapa?"

"Senja dan Fajar"

Tau kalau raut Fajar berubah, aku buru-buru menjelaskan. "Bukan, bukan. Bukan Senja Anindira sama Fajar Gandhi yang gabisa bersatu, tapi Senja dilangit sore sama Fajar dilangit pagi yang gak bisa bersatu" Ucapanku diakhiri dengan kekehan.

"Semesta menentang keduanya bersama, mungkin" Fajar mengedikkan bahunya.

"Tapi semesta tak menentang kita bersama, bukan begitu?" Godaku

Setelah itu, Aku dan Fajar sama-sama tertawa dibawah gemerlap langit pagi buta.

"Semesta, izinkan aku untuk memilih Senja menjadi pendampingku"



tbc

Senja dan Fajar (4/4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang