(6) #tahunbarustatusbaru

33 3 0
                                    

Arya masih menatap Lira untuk beberapa saat sebelum dirinya mengeluarkan suara,

"Mau dijelasin gak nih?" tanya Arya lagi

Lira melirik Arya sekilas dengan pandangan bingung

Sementara Arya hanya mengulum senyum melihat kebingungan yang tergambar jelas dikedua mata Lira.

Setidaknya Arya dapat bernafas dengan lega setelah mengetahui bagaimana perasaan Lira terhadapnya.

Dan setidaknya,Arya telah lebih dulu mendapatkan jawaban gadis itu sebelum ia sempat mengungkapkan perasaannya sendiri kepada Lira. Bukankah dewi fortuna sedang berada dipihaknya saat ini?

"Kamu gak marah?" tanya Lira pelan

"Kenapa harus marah?" Arya bertanya balik

Lira bungkam lagi.

Tidak tau harus menjawab apa.

Sejujurnya dia sangat bingung melihat reaksi yang ditunjukkan oleh Arya saat ini. Lira melihat jelas senyuman yang tidak pernah lepas dari wajah tampan laki-laki itu,Lira juga mengetahui dengan sangat jelas bagaimana cara Arya memandang kearahnya dengan pandangan penuh kelembutan.

"Dengan senang hati gue terima kok perasaan lo" jelas Arya dengan sangat tegas menyebabkan seluruh anggota tubuh Lira menjadi kaku dan sangat sulit untuk digerakkan

"Lo suka sama gue padahal lo itu sahabat gue? Itu wajar. Dalam cinta,kejujuran itu yang paling penting. Intinya, jangan pernah ngaku lo cinta sama orang kalau lo belum ada keberanian buat ngungkapinnya langsung" Arya kembali menatap Lira dengan serius

"Gue tau mencintai orang dalam diam itu gaj mudah? Disaat lo dengan sepenuh hati mengharapkan kehadiran dia,tapi nyatanya jika dia malah mengharapkan kehadiran orang lain dalam hidupnya? Apa yang bisa lo lakuin? Menangis dan mengeluh tanpa sadar bahwa semua itu karena kesalahan lo.."

"Lo yang gak pernah berani buat ngungkapin perasaan lo,bahwa nyatanya lo sendiri yang udah milih jalan menyakitkan itu,dan asal lo tau Ra--, cinta gak sedrama itu. Lo suka sama orang? Maka lo harus berani buat bilang keorang itu. Jangan cuman dipendam sendiri."

"Sebenarnya bukan cinta yang mendatangkan luka,bukan cinta yang menyebabkan rasa sakit tapi luka dan rasa sakit itu datang dari diri kita sendiri yang tidak begitu pandai menghadapi perasaan kita sendiri. Kita terjebak dalam sebuah rasa yang bahkan hati kita sendiri sulit untuk mengerti itu"

Entah sadar atau tidak,Lira terus saja menatap Arya yang masih bicara. Mencerna setiap kata yang terlontar dari mulut lelaki itu.

Dan Lira tahu betul apa yang sedang berusaha disampaikan oleh Arya.

Rasa haru,sedih dan bahagia secara bersamaan datang menghinggapi hati Lira tatkala kedua matanya menangkap pancaran ketulusan dari kedua mata Arya

Mendadak aliran darah yang mengalir dalam tubuh Lira serasa membeku dengan tiba-tiba,jantungnya terus saja berdetak dengan kencang dan sangat cepat menyebabkan kedua tangannya yang sudah dingin menjadi terasa semakin dingin dan mati rasa.

Lira tidak pernah menduga Arya akan bisa berbicara seperti ini.

Arya yang Lira kenal selama ini adalah Arya yang pecicilan,Arya yang selalu nyablak kalau berbicara,Arya yang selalu menanggapi semua masalah dengan bercandaannya..

Tapi sekarang?

Lihatlah betapa tegasnya tatapan mata lelaki itu menatap Lira, betapa eratnya tangan itu menggenggam tangan Lira dan betapa manisnya senyuman tipis yang diberikan Arya saat selesai menyampaikan isi dalam hatinya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LELAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang