jangan dekati aku

22 3 0
                                    

"kau dengar"tanya Yaya sembari melirik Cika yang sedang menulis rumus yang diterangkan pa gwidar

"ya"jawab singkat Cika tanpa sedikitpun melirik Yaya

Yaya langsung melirik ke belakang dengan sedikit ketakutan

"bu bukankah kita du duk di belakang?ta tapi ta tadi...."tanya yaya dengan pelan sembari mengelus elus kedua tanggannya yang bulu kuduknya telah berdiri.

"be berarti ta tadi ha hantu dong?"tanya yaya dengan melirik Cika

Cika hanya tersenyum sinis tidak memperdulikan ocehan yaya

"gak. Gak mungkin. Gue gak percaya hantu"teguh yaya

Lagi lagi cika hanya tersenyum sinis melihat tingkah yaya

"lo gak percaya hantu kan?"tanya yaya sambil memegang tangan cika

Cika hanya senyum sinis sembari melepaskan genggaman tangan dari yaya

"hah pasti gak percaya"ucap yaya

"tapi tadi lo bilang ya. Artinya lo dengar dong?"tanya yaya ke cika

Tak ada respon dari cika sedikitpun bahkan untuk berkata ya.

"sudahlah. Serasa gue lagi ngomong ama hantu"kesal yaya

Aaaaaa teriak yaya kesakitan. Ia merasakan ada yang menarik rambutnya dari belakang.

"jangan ganggu dia"ucap cika sembari memalingkan wajahnya ke arah belakang

"lo ngomong ama siapa?"dengan pelan yaya bertanya

"jangan ganggu dia. Dia gak bersalah!"ucap cika

Lagi lagi yaya diacuhkan oleh cika. Tapi yaya bingung siapa yang lagi diajak ngobrol ama cika. Atau lebih tepatnya sosok apa yang tadi menarik rambutnya.

Setelah beberapa menit ia menghadap ke belakang. Ia langsung menghadap ke depan dan langsung menulis apa yang belum ia tulis.

Yaya hanya menggelengkan kepala karena bingung dengan kelakuan cika tadi. Ia langsung menghadap ke depan karena ia masih takut.

"bukannya nyinggung ya. Lo itu aneh tau. Lo kenapa harus pake topi padahal udah di dalam kelas. Dan lagi, lo juga jarang ngomong. Padahal suara lo kan gak jelek jelek amat,trus juga lo kan cantik. Kenapa harus di tutupin topi si?"ucap yaya

Seperti biasanya cika hanya diam mendengar ocehan yaya

"apa lo gak pede. Atau rambut atas lo agak sedikit botak. Atau...."ucap yaya

"gak usah ikut campur!"potong cika tanpa ada gerakan sedikitpun dengan suara sedikit keras

Yaya hanya bisa diam mendengar jawaban dari cika. Sejujurnya yaya sakit hati karena baru pertama kali ada orang yang membentaknya. Bahkan orang tuanya pun gak pernah membentaknya.

Bel pulang berbunyi. Dengan cepat cika membereskan bukunya dan memasukkanya ke dalam tas kemudian ia pergi tanpa sedikitpun melirik yaya

Yaya hanya bisa duduk lemas tak berdaya karena menahan rasa sakit hatinya. Tak lama ia meneteskan air mata.

Yoa yang melihat yaya sedang menangis langsung mendekati yaya

"lo kenapa kok nangis?"tanya yoa

"enggak kok gue gak nangis"yaya langsung menghapus air mata yang keluar dari mata indahnya itu

"jangan boong deh. Trus kalo lo gak nangis. Ngapain mata lo keluar air mata?"tanya yoa curiga

"gak kok tadi gue klilipan. Nih liat deh mata gue merah"yaya langsung mengucek ucek matanya agar yoa tidak curiga

"eh pacar lo dateng tuh"tunjuk yoa ke arah pintu

"oyyyy yang di pintu masuk!"pinta yoa

Aka langsung melangkahkan kakinya menuju ke pacarnya itu

"ayo pulang"ajak aka

"ih lo dingin amat si ama pacar lo. Lo tuh gak tau apa tadi pacar lo barusan nangis tau"kesal yoa

"kamu kenapa sayang.aku salah ya. Tadi malam aku gak bales chat kamu. Maaf deh. Suer aku gak bermaksud buat nyakitin hati kamu. Dan aku gak bermaksud gak bales chat kamu. Aku tadi malem...."jelas aka sembari memeluk yaya dan mengusap usap rambut yaya

"gak kok. Kamu gak salah. Lagian siapa juga yang nangis. Aku tadi cuman kelilipan doang kok"jawab yaya yang memotong ucapan aka.

"ku kira kamu nangis"jelas aka

"pulang yuk. Gue seakan jadi obat nyamuk disini"ajak yoa

Mereka melangkahkan kakinya ke pintu. Setelah sampai di pintu ia melihat cika berdiri di dekat pintu. Tetapi mereka tidak memperdulikan cika

"jangan coba deketin gue!"teriak cika ketika mereka berada di belakang cika. Dan cika langsung pergi meninggalkan mereka

Mereka hanya terdiam dan yoa tiba tiba berbalik arah

"eh siapa juga yang ndeketin lo. Jangan gr deh!"kesal yoa sembari mengangkatkan tangan kanannya dengan menggenggam

"udah lah"ucap aka.

Aku Tahu Kamu Hantu💖winiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang