Putri setengah sadar itu melihat samar sesosok pangeran yang sudah menolongnya. Dia berjanji pada dirinya sendiri agar bisa menemui pangeran penyelamat nya dalam tragedi mengerikan ini dikemudian hari. Sedangkan sang pangeran hanya terduduk lesu dipinggiran pantai dengan nafas yang masih memburu, dilihatnya sekilas pada putri yang habis ditolongnya dengan tatapan iba sembari mendesah lirih "maafkan aku".
~~~~~~~~
Pria bersurai hitam itu menutup bukunya dengan keras. Keadaan bising disekitar taman ini membuat konsentrasinya buyar seketika. Kasak-kusuk mulai terdengar disana-sini sudut taman. Beberapa siswi mulai bergosip ria dengan topik yang seakan tak pernah habis.
Dengan malas pria ini beranjak meninggalkan tempat duduk menuju kelasnya. Beberapa anak yang berlarian dihadapannya seakan memperburuk mood pria ini.
Pria itu mengeluarkan benda persegi dari saku seragamnya. Mulai diketik sebuah pesan singkat untuk temannya yang sekarang entah sedang ada dimana.
"Woii Fergusso, lo dimana?" Isi pesan singkat yang diketik oleh pria itu.
"Gue dilorong. Bentar lagi gue balik" setelah membaca balasan pesan itu kembali mood buruk melandanya.
Dia Kelvin Anginore...
Pria tampan bersurai hitam yang merupakan anak dari seorang pengusaha berlian dunia. Pria yang jauh akan hebohnya berita SMA. Pria yang selalu membangun dunia tenang miliknya selama masa SMA. Pria yang sangat menyukai buku. Menurutnya buku adalah segalanya, tempat baginya untuk mencurahkan semua kekesalannya.
Setelah sampai dikelasnya Kelvin mulai membuka lembaran demi lembaran buku yang ia pegang. Sampailah ia di adegan dimana pangeran menyelamatkan sang putri.
"Sungguh tragis" ucapnya bergumam pelan.
"Andai saja pangeran telat satu detik saat menyelamatkan sang putri, mungkin putri tinggal nama"
Kelvin tidak sadar bahwa buku yang saat ini ia baca adalah cerminan dari kehidupannya kelak setelah menjejakkan kakinya dimasa SMA.
Brakk...
Terdengar suara ricuh dari arah pintu kelas, ternyata temannya datang dengan menggebrak pintu. Kelvin terdiam, ia hanya berpikir
'Bego tuh anak, santai aja kali buka pintunya. Kalau rusak kan berabe' batin Kelvin.
Perhatian Kelvin kembali ke tatanan huruf-huruf didepannya. Dengan sedikit bawa perasaan Kelvin membaca kembali cerita itu.
"Vin, lo tau apa yang barusan terjadi?" Tanya pria yang datang dengan menggebrak pintu.
"Nggak" ujar Kelvin datar.
"Yaelah Vin, basa-basi dulu kek" celoteh pria dengan surai coklat itu.
"Emang makanan, basi" ucap Kelvin.
"Vin, tadi di lorong ada kejadian yang bakal viral. Percaya dehh"
"Tau ah Tur, gue gak tertarik sama yang begituan" ucap Kelvin yang masih setia dengan bukunya.
"Dikasih Gun kenapa sih Vin, nama gue serasa kaya rekreasi deh" laki-laki bernama Guntur ini merajuk pada Kelvin.
"Serah gue lah" ujar Kelvin cuek.
"Tadi Awanya marah-marah sama gadis kelas sebelah" Guntur mulai memulai gosip tentang Awanya.
"Tur, gue udah bilang. GUE GAK SUKA SAMA YANG BEGITUAN" ucap Kelvin penuh penekanan. Kemudian Kelvin keluar kelas menuju perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awanya
Random"kamu adalah pangeran dalam hidupku, pangeran yang selalu menjadi tameng dalam kehidupan sang putri" ucap gadis itu lemah. "dan kamu seperti putri yang senantiasa berada disamping pangeran apapun yang terjadi. Aku harap ini tak akan berakhir agar ak...