[Pt Six- Wake up!]

4.8K 415 73
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Kita semua masih harus belajar berdamai dengan perbedaan. Baik perbedaaan gadget, perbedaan club, perbedaan agama, dan terutama perbedaan pendapat. Maka dari itu mari belajar. Mari belajar sepakat untuk tidak sepakat. Kali ini Seokjin tidak sepakat untuk memisahkan pergulatan antara duo maknae line kelebihan hormon penggemar melon lover milik Taehyung dengan Namjoon. Sudahlah, dia sudah besepakat dengan dirinya sendiri untuk tidak ikut campur. Cukup dia menderita tekanan darah tinggi di dorm dan tidak untuk di tempat lain. Cukup di dorm saja. Kalau terjadi apapun diluar dorm. Seokjin tidak akan ikut andil sebagai apapun juga. Saksi, mediator ataupun penengah. Sudah, dia tidak mau menuduki jabatan apapun itu.

.

Lantas, meninggalkan tiga orang yang terlibat adu hantam itu Seokjin menggiring Taehyung menuju toko terdekat. Berbicara dengan salah satu penjaga toko untuk menunjukkan pakaian dalam yang pas untuknya dan menunggu.

.

Dua orang lain tersisa, Yoongi dan Hoseok hanya diam. Menunggu Jungkook selesai memiting erat kepala Namjoon dan Jimin yang masih semangat mengumpat kesal sebab tak kebagian memegang melon ajaib Taehyung yang konon katanya lebih kenyal dari squishy paling mahal di seantero dunia. Gila, Yoongi bahkan berpikir membeli ice Americano dulu sambil menunggu ketiganya selesai. Tapi, Hoseok melarangnya pergi. Jadi, yaudahlah.

.

"tunggu, dimana V hyung?" maknae setan kelebihan hormone itu diam sejenak, menoel bahu Jimin dan mengawasi sekitar. "V hyung menghilang, Park!"

.

Jimin ikut berhenti, Namjoon yang masih diberikan kesempatan bernafas dan hidup atas kekejaman yang dilakukan oleh dua manusia yang telah melegalkan diri sebagai melon lovers itu kini angkat kaki dan memilih berlindung pada Yoongi serta Hoseok.

.

"Taehyung sudah diamankan Seokjin hyung." Hoseok bersuara, mengalihkan atensi Jimin dan Jungkook secara bersamaan disusul dengan sebuah pertanyaan.

.

"KEMANA?"

.

"ketempat yang jauh lebih menyenangkan." Yoongi mengangkat dua alisnya, menyeringai dan mengalihkan tatapan pada toko diujung dengan ornament penuh nuansa pink yang menyilaukan mata. "toko pakaian dalam."

.

.

.

.

.

Lama Seokjin memandang ruangan tertutup tirai yang hanya berukuran satu kali satu meter persegi itu dalam hening, lima menit berlalu dan Taehyung masih belum keluar. Mencoba mengalihkan perhatian ia melirik ponsel dan melihat jam digital yang hampir menjemput angka sepuluh lewat dua lupuh tiga menit. Hh, ini benar-benar satu hari yang melelahkan.

REALLY?! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang