13 : new chapter begin

397 24 6
                                    

Pagi yang cerah membuat Raya teringat akan Yoongi.

"Raya, sarapan udah siap."

Raya bangkit dan berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Teringat semua kenangan manis tentang Yoongi membuatnya ingin menangis.

"Jisung oppa, aku merindukan Yoongi."

Jisung hanya tersenyum dan memeluk adik tersayangnya.

"ayo kebawah, papa punya sesuatu yang harus diucapkan kesemuanya."

Raya mengikuti Jiusng, melihat semuanya berkumpul seperti ini membuat hatinya tenang.

"papa mau ngomog sama kalian semua."

suasana menjadi tegang dan aneh, mama juga terlihat gugup. seakan-akan ini semua adalah skenario dimana kita akan diberitahu berita buruk.

"papa sama mama akan berpisah."

benar saja, saat ayahnya berkata seperti itu semuanya langsung terhening.

Jisung menatap mereka tidak percaya, Sungwoon sibuk mencerna segalanya seperti Daniel dan Woojin. Sementara Minhyun dan Seongwoo saling menatap. Guanlin, Jaehwan, Jihoon, dan Daehwi sepertinya akan memprotes. Jinyoung? dia terlihat santai namun terpukul sekaligus.

"terus ini semua apa? setelah 3 tahun? KONTRAK?!" memang tidak ada yang akan meawan Minhyun ketika sedang marah.

"iya," jawaban mama juga mendukung pernyataan Minhyun.

"saat itu, dalam kurun waktu 4 bulan perusahaan pasti bangkrut, itu sebabnya mama menikahi Suho. Mamam minta maaf."

Raya pergi meninggalkan ruang makan menuju kamarnya. Daehwi yang melihat itu langsung menyusul bersama Daniel.

"Raya... sini peluk," Daniel memeluk Raya erat. semenjak kepergian Yoongi semuanya berubah.

"aku butuh kak Taehyung," tangisan Raya pecah saat itu juga.

sementara di meja makan, tidak ada yang membuka suara. situasi sangat tegang.

"papa udah siapin jalan untuk kalian semua. Untuk Jisung, Sungwoon, dan Seongwoo kalian akan papa kirim ke Jepang. Disana kalian akan papa beri perusahaan kecil yang harus kalian bangun.

"Sementara Minhyun, dan Jaehwan kalian akan sekolah kedokteran di Inggris.

"Untuk Jihoon, Woojin, dan Daniel kalian akan papa kirim ke singapura untuk membuat karir. Jinyoung, Daehwi, dan Guanlin kalian akan tetap disini. makan selesai papa pergi."

demikianlah drama sarapan kali ini. Jisung pasti menerima apa yang terjadi namun sulit untuknya melakukan semua ini.

Semuanya kembali ke kamar masing-masing. kecuali Guanlin, Jinyoung, Jihoon, dan Woojin. mereka pergi menuju kamar Raya.

"Panggil Daniel," Minhyun mengucapkan itu tanpa menatap mereka berempat. Langkah terasa sangat berat untuk mereka menghampiri kamar Raya.

"Daniel hyung dipanggil Minhyun hyung," Daniel keluar dari kamar sementara Daehwi menatap seakan minta penjelasan.

"kita semua dipisah, gua, Daehwi, Jinyoung, tetap disini. Kita gatau apa yang bakal terjadi selanjutnya."

Cukup lama keheningan menghiasi kamar Raya. "Gue tau apa yang sebenernya terjadi. Ini semua adalah skenario."

"mama sakit. dokter bilang umurnya bakal kurang dari 3 bulan dari minggu kemarin. Kita semua dipisah, dan cuma kita bertiga yang paling keras kepala bakal disuguhkan dengan berita pahit didepan mata. saat waktu itu tiba, semuanya bakal dikumpul lagi disini, Taehyung juga."

semua diam begitu mendengar perkataan Jinyoung. ia pergi keluar kamar dan kembali membawa surat ,"gue lagi nyari berkas di ruang berkas, gue liat surat itu. gue tanya, dan jawabannya kayak gitu. begitu gue tau, gue nanya Taehyung hyung dan semuanya benar. Taehyung pergi juga bukan karena kemauannya, tapi karena tahu ini akan terjadi."

"aku gatau, aku capek."

Raya membungkus dirinya dengan selimut. ia tidak ingin tahu lebih jauh.

ini sudah cukup menyakitkan baginya.

yoongi pergi.

taehyung pergi.

semuanya akan berpisah.

tak lama kemudian, yang lain ikut bergabung, tidak terkecuali satupun.

"lo tau dan ga bilang?" kata Seongwoo.

"gue disumpah tutup mulut sama mama. gue minta maaf."

"terus? kita harus gimana?"

"gada yang bisa kita lakuin selain membuat semuanya berjalan sesuai alur."

"kita mulai oke, pertama kalian yakin dengan jalur yang ditentuin?" semua mengangguk dengan perkataan Jisung.

"tadi gue sempet ngomong sama mama, dan gue gatau akan ada apa selanjutnya jadi gue bakal ngasih tau ke kalian ini semua sekarang. Mama udah siapin surat wasiat, semua yang berbentuk tanah, rumah, dan bangunan bakal dikasih ke anak-anak yang tua. sementara bisnis, uang, dan harta bakal dikasih ke yang muda."

semua menatap Raya, ini semua belum normal untuknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stepbrothers | WANNA ONE |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang