"Athaya!!!"
Panggilan seseorang dibelakangnya membuat gadis berambut sebahu itu menoleh dan menghentikan langkahnya.
"Kenapa Pak?"
Pak Fa'i, guru bahasa Indonesia sekaligus pembina OSIS yang memanggilnya tadi, tersenyum dan berjalan kearahnya.
"Mau kemana kamu?"
"Main. Dikelas nggak ada guru Pak, emang pada kemana sih? Kok semua kelas kosong Pak?"
"Ada rapat dadakan dari kepsek, buat bahas masalah UAS"
"Ohh gitu, sampe kapan?"
"Sampe istirahat pertama kayanya. Dari pada kamu main, mendingan kamu fotokopi undangan buat acara OSIS nanti. Nih, udah bapak print tadi pake printer sekolah, tinggal difotokopi" Pak Fa'i menyodorkan undangan kepada Athaya yang langsung gadis itu terima.
"Oke Pak, siap!!!" Athaya mengambil undangan dari tangan Pak Fa'i dan menyalimi tangan Pak Fa'i, kemudian berbalik dan pergi dari tempatnya.
"Ehh ini uangnya, main pergi aja kamu" Ucap Pak Fa'i sambil menyerahkan uang lima puluh ribuan kepada Athaya.
"Hehe, lupa Pak" Athaya kembali menghampiri Pak Fa'i dan mengambil uang ditangan Pak Fa'i, kemudian Athaya berlalu dari tempatnya.
***
Koridor SMA Cakrawala hari ini lumayan ramai, karena guru-guru yang masih mengadakan rapat membuat siswa-siswi SMA Cakrawala berhamburan keluar kelas. Athaya berjalan santai menyusuri koridor sambil sesekali tersenyum menanggapi sapaan dari adik kelasnya. Sampai di loby utama sekolah, Athaya berbincang dengan guru piket sekaligus meminta izin keluar area sekolah untuk pergi ke tukang fotokopi terdekat. Ketika sedang menuliskan namanya dibuku agenda, matanya tidak sengaja menangkap sesosok laki-laki yang kira-kira berbeda dua tingkat dengannya tengah bernegosiasi dengan satpam yang sedang bertugas menutup gerbang sekolah.
"Ini Bu, udah" Ucap Athaya kepada guru piket yang sedang bertugas seraya mengembalikan buku agendanya.
"Yaudah, hati-hati"
"Iyah, makasih Bu"
"Pak, jangan ditutup gerbangnya!!!" Ujar Athaya kepada satpam yang ingin menutup gerbang, dengan setengah berlari Athaya menghampiri satpam tersebut.
"Kenapa Pak, telat yah?" Tanya Athaya, ketika sudah sampai didepan gerbang sambil melirik ke siswa yang kini sedang menaiki motornya.
"Iyah tha, kamu mau kemana?" Tanya Pak Timo, satpam SMA Cakrawala.
"Mau ke tukang fotokopi. Kasih masuk aja sih Pak, lagian guru juga lagi pada rapat" jelas Athaya.
"Nggak bisa neng, bapak udah pernah ditegur sama wakasek karena udah ngebiarin siswa masuk ke sekolah lewat dari waktu toleransi, apalagi sekarang mah udah ada CCTV. Mana berani bapak"
"Ohh gitu, yaudah deh thaya pergi dulu kalo gitu Pak, assalamualaikum" ujar Athaya sambil berlalu dari tempatnya.
"Waalaikumsalam" sahut Pak Timo, "ehh kamu mending pulang aja sana, susah banget dibalinginnya" ujar Pak Timo kepada siswa tersebut, sambil menutup pintu gerbang dengan asal.
"Gilaaaaa, pelit banget dah tuh satpam!" Gumam siswa tersebut.
"Ehh masih mau masuk nggak?" Siswa tersebut menoleh ketika merasakan tepukan ringan dipundaknya, dan mendegar suara perempuan yang terdengar familiar ditelinganya. Siswa itu mengerjap ketika melihat Athaya yang kini ada dihadapannya dengan senyum simpul dibibirnya.
"Ehh, iya Kak mau" jawab siswa tersebut, sambil tersenyum canggung kearah Athaya.
"Yaudah ayo ikut gue!!!" Ajak Athaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arinda
Teen FictionArinda, Saat ini, hanya satu kata yang ingin ku ucap, maaf. Maaf karena telah menyakitimu tanpa henti. Tertanda, Athaya