Samuel dan Azura

152 17 6
                                    

Keheningan di antara Samuel dan Azura selama perjalanan dari rumah Azura ke apartment Samuel cukup membuat sang pengemudi canggung. Selain dilanda rasa bersalah sudah mengusik mood Azura, Sammy juga bingung apa yang harus dia lakukan saat dia sendiri tidak tau apa kesalahannya. Dia pun terus mereka ulang apa saja yang sudah dia lakukan selama bertemu dengan Azura hari ini, tapi tetap saja Sammy tidak menemukan letak kesalahannya.

"Ra, aku udah sampe rumah kamu, nih." kata Sammy di telpon.

"Tunggu aja. Bentar lagi aku turun." jawab Azura dengan nada sedikit kesal.

"Oh, pintunya gak dikunci. Aku masuk duluan, deh." lanjut Sammy dan menutup telpon tanpa menunggu jawaban dari Zura.

Ah, mungkin itu kesalahan pertamanya.

"Ngapain, sih? Aku bilang kan tunggu aja." sosor Azura dengan kesal.

Sammy mengerutkan kening, "aku mau sapa orang tua kamu, lah. Masa aku di mobil?"

Belum sempat Azura menjawab, kedua orang tuanya muncul menuruni tangga, "Eh, Sam." sapa ibunya.

Azura memutar kedua matanya, sedangkan Sammy tersenyum manis kepada kedua orang tuanya, "kiong hi, Om, Tante."

"Ah, iya. Kiong hi. Nih, jatahnya Sammy." jawab ayah dari Azura sambil memberikan amplop merah berisi beberapa lembar uang itu.

"Eh, gak usah, Om. Repot amat."

"Udah, sih. Ambil aja buruan." jawab Azura yang terlihat masih kesal.

Melihat kekasihnya yang sepertinya ingin cepat-cepat keluar dari rumah, Sammy mengambil amplop itu, "makasih, ya, Om, Tante. Zuranya aku pinjem dulu, ya." jawabnya sambil terkekeh.

"Iya, iya. Jangan balik kemaleman, loh." perintah dari ibundanya.

Sammy hanya menganggukkan kepala sebelum keduanya pamit dan memasukki mobil.

Apa itu bisa dibilang kesalahan keduanya? Iya, mungkin.

"Ra?" panggil Sammy setelah bingung perempuan di sebelahnya itu terus sibuk dengan hand phone yang sedari tadi berada di tangannya.

"Hm?"

"Gimana tadi makan-makannya? Masih dapet banyak angpao gak? Kan, udah-"

"Gak usah omongin itu bisa gak?" potong Azura sambil menatap Sammy sinis.

Sammy hanya bisa menelan ludah dan diam mendengar jawabannya. Padahal tujuan Sammy ingin mencairkan suasana.

Dan mungkin itu kesalahan ketiganya, yang mana Sammy sendiri tidak tau apa salahnya.

Sesampainya di apartment Sammy, Azura langsung merebahkan tubuhnya di sofa dan menghelakan nafas panjang. Sammy yang melihatnya hanya bisa diam dan berjalan ke dapur. Setelah menyeduhkan segelas teh chamomile, Sammy membawa gelas itu ke meja di hadapan Azura.

"Your favorite." katanya sambil meletakkan gelas itu.

Azura langsung mengambil gelas itu dan menyeruput tehnya, "thank you."

Sammy tersenyum dan merapikan rambut Azura agar tidak mengganggu kegiatan meminumnya, "may I know what's wrong?"

Lagi-lagi perempuan di hadapannya itu menghelakan nafas, "man, my family sucks sometimes."

Sammy diam, menunggu Azura melanjutkan ceritanya. Dia kembali bersandar di sofa setelah meletakkan gelasnya ke atas meja, tapi kini sambil menghadap ke Sammy, "kamu tau gak? Itu kumpul keluarga udah kayak ajang pamerin anak."

bloomy days with rosyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang