Daniel dan Talitha

47 10 1
                                    

"DANIEL, BANGUUUUUUNN." rengek Talitha yang sudah berada di sisi ranjang Daniel.

Daniel yang masih memejamkan mata di ranjang hanya bisa mendengus, "Ta, aku kan udah bilang aku capek. Kamu jalan sendiri aja, deh."

"Tapi kan sebelumnya kamu udah janji mau anterin aku!"

"Emang ini acara apa, sih?" Daniel mulai memperlihatkan wajahnya ke Talitha.

"Acara kucing-kucing gitu, kan aku udah bilang. Aku mau cariin temen buat Nyanya." jawabnya sambil mendekatkan kucing peliharaannya ke wajah Daniel.

Daniel hanya bisa menghalangi mulut kucing itu dari mulutnya dengan sebelah tangan, "duh, si Nyanya suruh temenan sama kucing tetangga aja, lah."

"Ih, Daniel! Kan, udah janji mau temenin aku!"

"ADUUUUHH, iya aku bangun, nih." jawab Daniel sambil melempar asal selimutnya, "kamu keluar dulu, Ta. Aku ganti baju."

"MANDI, LAH!" teriak Talitha sambil berdiri menggendong Nyanya.

"IYA INI MAU MANDI. EMANG KAMU MAU LIATIN?"

"APAAN, SIH?! YA ENGGAK, LAH!"

"Ya makanya keluar dulu, Talitha sayaaaangg. DUH."

Talitha cemberut sambil berjalan ke pintu kamar, "mandi, loh!"

"Iya, kalau kamu masih di dalem aku gimana mau mandi?"

Masih sambil cemberut, Talitha menutup pintu kamar Daniel dan menunggu di ruang tamu.

Begitu lah, gaya pacaran Daniel dan Talitha. Penuh dengan teriak-teriakan tidak penting karena keduanya masih sering bertingkah seperti anak kecil. Tapi tenang, meski sering beradu mulut, keduanya masih sangat peduli satu sama lain.

"Udah, nih." kata Daniel sambil mendekati Talitha yang baru berdiri dari duduknya.

"Udah wangi belom?" tanya Daniel pada Talitha yang sekarang berdiri di sebelahnya. Talitha hanya menganggukkan kepala dan keduanya berjalan ke mobil yang terparkir di garasi Daniel.

Setelah mengikuti petunjuk GPS, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah makan outdoor tempat acara itu dilangsungkan.

Berbeda dengan Talitha yang memang menyukai binatang berbulu itu, Daniel hanya menyukai Nyanya. Dan beberapa kucing yang pernah dia temui atau dia kasih makan di jalan. Intinya, Daniel bukan pencinta kucing seperti orang-orang lain di ruangan itu. Maka dari itu, selagi Talitha sibuk berbincang dengan sesama pencinta kucing, Daniel hanya mengekor di belakang Talitha.

"Ta, aku ambil minum lagi, ya. Kamu mau?" bisik Daniel ke Talitha yang masih asik dengan teman-teman barunya.

Talitha hanya mengangguk sambil tersenyum dan membiarkan Daniel jalan sendiri. Karena sejujurnya, Talitha pun tau Daniel tidak akan menyukai acara ini. Tapi bagaimana pun juga, Daniel sudah janji untuk menemani Talitha.

Baru saja Daniel tinggal untuk mengambil segelas es teh, Daniel kembali menghampiri Talitha yang sekarang sedang asik memperkenalkan Nyanya ke kucing lain yang sedang digendong oleh seorang laki-laki. Entah siapa laki-laki itu.

"Ta," panggil Daniel yang sekarang berdiri di sebelah Talitha, "nih."

Talitha hanya tersenyum sambil berusaha mengambil gelas di tangan Daniel, "thank you."

"Aku pegangin aja, kamu lagi gendong Nyanya."

Talitha menganggukkan kepala, "Niel, kenalin ini Oki. Ki, kenalin ini Dan-"

"Daniel, pacarnya Talitha." selak Daniel sambil mengulurkan tangannya.

Oki menjabat tangan Daniel sambil tersenyum, "Oki. Enak juga ya, lo berdua pacaran sama-sama suka yang sama. Cewek gue mah lagi jalan sama temennya, gak mau ikut ginian. Orang dia gak suka."

bloomy days with rosyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang