Pertama-tama aku mau ngucapin makasih sama Rahib BBI (udah pada tau dong siapa? hehe) yang udah ngasih buku ini ke aku (oh iya, makasih juga random.org!). tanpa mengurangi rasa hormat ke siapaun, aku bakal mereview buku ini sejujur-jujurnya (baca: sesadis-sadisnya).
Sebelum ngereview buku ini, aku search di Goodreads dulu mengenai rate buku ini. Aku pengen tahu aja gimana penilaian orang yang udah pada baca. Apakah sama dengan pandangan aku atau nggak. Dan ternyata, sama loh! Banyak yang hanya me-rate 2 bintang, bahkan yang rate 1 bintang pun ada. Dan banyak! Ada 1-2 orang yang me-rate bintang 4. Entah apa alasannya me-rate 4. Well, itu selera sih. Tapi, ketika membaca penilaian orang lain di Goodreads itu, aku jadi sedikit lega ternyata nggak Cuma aku yang sesadis itu me-rate 2 bintang. Muhehe. *kibarkan bendera YNWA*
Dari review orang-orang di Goodreads pun aku jadi tahu kalo ternyata si penulis adalah selebtweet. “Jiyah. Pantesan!” Begitu gumamku saat mengetahui kalau Dwitasari ini seorang selebtweet. Bukan underestimate atau apa yah. Belakangan ini kan banyak fenomena buku terbit hanya karena lantaran si penulis itu selebtweet. Yang kebanyakan kita tahu seperti apa UMUMNYA kualitas buku karya selebtweet itu. Aku pernah membaca beberapa buku punya selebtweet.
Penilaian aku rata-rata sama. Well, jam terbang memang nggak bisa dibohongi sih. Sangat disayangkan, padahal Dwita ini mahasiswi jurusan sastra Indonesia UI loh (eh, jaminan gak sih? Gak ya kayaknya). Hehe.
Udah ya. Itu anggap aja pembukaan atau behind the scene. Sekarang mari kita masuk ke review yang sesungguhnya. *tsaaahhh bahasa gue*
Disclaimer : aku nggak akan cerita panjang lebar soal synopsis buku ini. Karena jalan ceritanya terlalu biasa dengan konflik yang biasa pula.
Ceritanya tentang seorang cewek bernama Bianca lulusan SMA yang memutuskan untuk kuliah di Jogja. Bianca ini nggak percaya dengan yang namanya cinta. Ia benci jatuh cinta. Karena menurut dia, yang namanya “jatuh” itu ya sakit. Bapaknya melakukan KDRT terhadap dirinya dan mamanya, sahabatnya mengambil cowok yang disukainya, hal-hal itu membuatnya tidak percaya cinta. Sampai suatu hari di Jogja ia bertemu dengan seorang cowok yang mengasihinya dengan lembut. Bianca mulai membuka hatinya untuk cinta. Namun ternyata cowok itu punya masa lalu yang misterius yang lagi-lagi membuat Bianca terluka dan semakin tidak percaya cinta.
Kesan pertama baca buku ini… mmm keren! Kavernya keren, desain interior bukunya keren, nama tokoh-tokohnya keren. Dan ada sedikit ilustrasi di kop judul setiap bab yang menambah keren. Pokoknya menurut saya ini kaver anak muda banget deh. 1 bintang deh untuk kaver dan fisiknya. Oh iya, plus ada bonus bookmark berbentuk hati yang cukup bagus juga menurutku.
Hal paling menonjol yang aku rasakan saat baca buku ini yaitu logic check di buku ini tuh kayaknya nggak ada deh. Aku jadi bingung sendiri. Buku ini t uh punya editor nggak sih? Di halaman depan sih tertulis siapa “Pemeriksa Aksara”, tapi melihat banyaknya typo yang bukan sekedar typo, bikin aku merasa buku ini pasti nggak melalui proses pengeditan yang baik. Banyak banget hal-hal yang di luar logika menurutku.
Pertama, Bianca ini kan tadinya tinggal sama ortunya. Mamanya setiap hari harus jadi korban kemarahan papanya. Bianca yang menyaksikan itu setiap hari pasti tau gimana menderitanya sang mama karena gak jarang dirinya juga suka jadi sasaran kemarahan papanya. Di halaman awal Bianca terlihat nggak mau pisah dari mamanya. Akan selalu melindungi mama dan lain sebagainya. Eh tapi kok bisa-bisanya dia pas tau pengumuman keterima di kuliah di Jogja teriak seneng banget. Begitu tinggal di Jogja juga dia jarang menelepon mamanya. Maksud aku, aduuuh, kok tega sih ninggalin mamanya sendirian di rumah? Entah ya, kalau aku jadi Bianca, aku pasti gak akan ninggalin mamaku sendirian dengan papa yang temperamen kayak gitu. Plus, Bianca punya adek yang tinggal sama neneknya. Ya masak gak pernah nanya kabar adeknya barang sekali-dua kali. Egois banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raksasa Dari Jogja
Dla nastolatkówPenulis : Dwitasari Penerbit : Plotpoint Publishing (PT Bentang Pustaka) Tahun Terbit : 2012 Tebal : 270