-REJECT-

6K 531 34
                                    

CHAPTER THREE

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

Main Character

[Hinata Hyuuga-Uchiha Sasuke]

Genre

Hurt, Romance, Drama

.

.

.

.

.

Enjoy Reading!

.

.

.

.

.

"Kau gila ya Sasuke?" aku memutar bola mata sedikit bosan. Aku hanya tau dia akan bereaksi seperti ini. Tentu saja, ini jam dua pagi dan aku mengejutkan aniki ku dengan mengatakan jika aku akan menikah dua minggu lagi.

"terserah kau mau mengatakan apa.. tolong kabarkan tousan dan kaasan, aku tidak mungkin menelfon mereka di pagi buta seperti ini" aku mendengar geraman marah disebrang telfon, aku sudah membayangkan bagaimana wajah bantalnya saat marah.

"Sialan! Aku ini kakakmu bodoh! Kau juga jangan menelfonku pagi buta seperti ini. Dan lagi apa itu! menikah?? Kau mau menikahi siapa?? Jika kau ingin membangunkanku dengan bercanda seperti ini, maka selamat! Kau berhasil membuat bola mataku hampir keluar" Itachi dan segala kecerewetannya. Kapan aku pernah bercanda? Dia seperti tidak mengenal adiknya yang cool ini.

"aku menelfonmu karena ini penting, Namanya Hyuuga Hinata. Sekarang aku sedang menginap di rumahnya. Kabari Tousan dan kaasan, aku tidak mau mereka terkejut nantinya"

"mereka pasti akan terkejut bodoh!"

"baiklah aku tutup"

"apa? Hei tung-" dan aku menutupnya. Aku tidak mau berlama lama mendengarkan ocehan aniki pada pukul dua pagi. Aku juga butuh tidur. Meski kenyataannya ini sulit untukku. Tentu saja... siapa yang bisa tidur setelah mendapat persetujuan dari ayah mertua dengan sangat mudahnya??

Niat hati ingin mengunjungi Hinata, tapi malah bisa menikahinya,.... Tentu saja aku senang. Ini lebih dari yang aku bayangkan.

Sejujurnya, aku cukup tegang saat ingin meminang putrinya. Paman hiashi menyerahkan keputusannya pada Hinata. Dan Hinata? Oh ayolah.... Aku ini si brengsek beruntung yang dicintai oleh Hyuuga Hinata. Tentu saja dia mengangguk dengan pipi meronanya. Saat itu rasanya aku ingin menggigit pipinya, terlihat seperti tomat. Tapi aku menahannya... tidak baik memberikan kesan pertama yang buruk pada ayah mertua.

Dan bagaimana jawaban paman hiashi saat melihat putrinya mengangguk malu? Oh... dia juga turut senang, putri bungsunya tidak akan melangkahi Hinata. Dan aku? Hanya bisa mengepalkan tangan untuk menahan diriku agar tidak berteriak. Ini agak berbanding terbalik dengan dugaanku, aku sangat takut jika Hyuuga hiashi mengetahui masa kelam aku dan Hinata. Jujur itu membuatku sangat kepikiran. Aku tidak menyangka, Hinata benar-benar memendam semuanya sendiri.... Rasa bersalah? Itu masih ada... aku akan membawa rasa bersalahku sampai mati, mengingatkan aku untuk selalu membuat Hinata tersenyum dan bahagia. Kami-sama terlalu baik padaku, aku mendapatkan segalanya...... karir dan cinta... semua sesuai dengan keinginanku.

Aku memilih berjalan-jalan di kediaman Hyuuga. Aku tidak bisa tidur, membayangkan esok hari sarapan bersama Hinata sudah membuatku amat sangat bersemangat. Hanya tinggal menghitung jam.

-LUCKY BASTARD-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang